[19] Tugas Negara

245 41 8
                                    

[REVISI 2022]

"Aku hari ini ga bisa tidur sama sekali,mungkin karena aku nyeduh kopi pahit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku hari ini ga bisa tidur sama sekali,mungkin karena aku nyeduh kopi pahit."


Ucapan Jian hanya dibalas anggukkan oleh Rekyu. Jian ternyata masih merakit senjata bahkan tidak beristirahat sama sekali sejak tadi,kecuali saat sahur tadi. Rekyu menghela nafas,tangannya memegang dua tiket pesawat yang ia dapatkan pagi tadi di dalam sebuah kotak kado kecil yang ditaruh di teras rumah.

Rekyu menatap sendu dua tiket pesawat tersebut,kenapa kakaknya harus ikut terbang ke Selandia Baru dan terlibat dalam hal seperti ini? Padahal Jian tidak memiliki kesalahan apapun pada sang pelaku. Atau mungkin sang pelaku punya dendam namun bertingkah munafik di depan Jian.

'DOR!'

"ASTAGHFIRULLAH KAK JI!"

Rekyu memegangi dadanya karena terkejut akibat dari suara tembakan yang muncul dari senjata rakitan milik Jian. Sedangkan Jian hanya terkekeh lalu kembali membenahi beberapa hal dalam senjata rakitannya,seperti ada yang kurang.

Rekyu menatap burung merpati yang jatuh tepat di depan mereka karena ditembak oleh Jian. Dapat dilihat kalau burung merpati tak berdosa tersebut langsung mati di tempat. Darahnya berceceran di mana - mana dengan luka bolong akibat peluru pada bagian tubuhnya. Rekyu menatap ngeri burung merpati tersebut,pemuda berdarah Jawa-Selandia Baru tersebut membayangkan betapa mematikannya senjata rakitan Jian.

"Keberangkatannya kapan dan jam berapa?"

Rekyu mengecek kedua tiket tersebut lalu terkejut,keberangkatannya sore ini. Jian belum mengurus paspor-tapi kalau diingat,Jian sudah memiliki paspor.

Eh?

"Sore ini,sebelum Maghrib."

Jian langsung menghentikan kegiatannya membersihkan senjata rakitannya,malam ini sebelum Maghrib katanya?

Berarti,ia tidak memilik banyak waktu lagi untuk bersama dengan sang istri. Ia langsung berjalan masuk ke dalam rumah dan mencari Kenan. Ia menemukan Kenan tengah menyuapi Nizar dan Kiki-anak dari Yulia-di ruang tamu,ini pemandangan yang tidak akan dilihatnya lagi sampai beberapa hari ke depan.

"Dek,mas mau ngomong."

Kenan yang baru saja mencuci wadah makan Nizar dan Kiki setelah menyuapi Nizar dan Kiki langsung berbalik badan ke arah Jian yang berada di belakangnya.

"Ngomong apa,mas?"

Jian menghela nafas sebentar,ia memegang tangan lembut Kenan lalu mengusapnya pelan.

"Kamu jangan marah,okey?" Kenan hanya menganggukkan kepalanya mendengar penuturan Jian.

"Sebelumnya,aku minta maaf banget,aku harus terbang ke Selandia Baru,untuk meluruskan dan menyelesaikan sesuatu di sana. Aku ga pengen kita diteror lagi dengan berbagai sandi atau semacamnya. Ini demi kebaikan kita juga,demi kebaikan anak kita dan kalian semua. Aku melakukan tugas negara di sana,bukan bermain - main atau hanya sekedar berjalan - jalan-"

SLOW MOTION | Hoonsuk [END]Where stories live. Discover now