21. Bu Ani Si Guru Killer

81 15 2
                                    

Hari ini mungkin menjadi hari paling sial bagi gadis itu. Mia dihukum karena buku sejarahnya tertingal dirumah. Bu Ani selaku guru sejarah kelas 12 IPA yang terkenal cerewet, kejam, jahat, dan suka nyindir itu tanpa ragu menghukum Mia lari 10 kali putaran dilapangan.

Mengetahui hal itu Bram dengan sengaja ikut-ikutan lupa membawa buku sejarahnya agar bisa menemani Mia yang sedang dihukum. " Kamu ini Bram-Bram langanan banget kena sanksi nggak malu sama temen-temen? Mia juga nih kamu katanya pacarnya Bram ya!? Pacaran kok sama anak bandel kayak Bram. " Sindir bu Ani guru killer musuh bebuyutan semua murid karena kebiasaannya yang suka nyindir dan merendahkan muridnya.

Sebenarnya cara mengajar beliau cukup baik namun emosinya gampang naik apalagi kalau berhadapan dengan Bram Arilaksa dan Genk nya. Banyak juga siswa yang berurusan dengan beliau karena bagi Bu Ani masalah sepele selalu dibesar-besarkan.

Menyadari sindiran Bu Ani itu Bram tidak tingal diam. " Kepo banget sih bu, ibu kan guru sejarah bukan guru kepo" ketus Bram pada Bu Ani.

" Berani kamu? ngelawan kamu!? " Ucap Bu Ani yang kini mulai meninggikan suaranya membuat semua siswa diam seketika di kelas.

" Nggak dulu deh bu. Ini saya jadi nggak dihukumnya kalo nggak saya mau balik tidur" ujar Bram santai yang membuat bu Ani semakin emosi dan siap menyabet Bram dengan sapu. Yapi untungnya ada Mia yang segera menarik Bram keluar kelas untuk segera menuju lapangan.

Sekarang mereka sudah menyelesaikan hukuman mereka dengan lari 10 kali putaran di lapangan untung saja cuaca kali ini tidak lumayan terik. Bram dan Mia kini duduk di pinggir lapangan sambil minum dan mengatur nafasnya sehabis lari.

" Dendam tuh si Ani kayaknya sama gue " ucap Bram sehabis mengatur nafasnya.

Gadis disamping Bram dengan penampakan rambut dikuncir namun berantakan karena habis lari itu menegur Bram." Lagian lu bawa kan aslinya buku sejarah, kenapa sih mau ikut dihukum"

" Biar so sweet lah apa lagi elahhh" balas Bram ekspresi masamnya.

Mia memukul pelan pundak Bram seperti biasa. " Yah si anjir. Nih ya kalo so sweet tuh beliin gue cincin, coklat, bunga bukannya ikutan dihukum lari aliando!" ketus Mia dengan suara cempreng dan nada tingginya

" Ngapain gue beliin cincin mau nikah lu!?
Eh Prilly! kayak gitu tuh udah biasa kali yang luar biasa tuh di hukum barennngggg. Goblok lah nggak ada so sweet-so sweet nya kalo gini ceritanya " Balas Bram dengan nada tingginya dan raut wajah ngambeknya.

" Elu goblok bukan gue" ucap Mia sambil menoyor pelan kepala Bram. " Eh Bram, mungkin nggak sih lu sama anwar kakak lu baikan?" lirih Mia yang kini mengubah topik serius.

Bram menghela nafas lalu menjawab pertanyaan Mia dengan tegas. " Nggak tau juga. Gue gak mau peduliin apa-apa tentang dia " balas Bram kini yang ikutan memasang wajah serius.

" Mungkin ada kisah yang belum lu denger dari Anwar,"

" Kisah apa sih, .. Eh lu jangan coba-coba ketemu dia ya mau lu digebuk ama dia dan jangan coba-coba persatuin gue sama dia lah." balas Bram gusar. 

" Bram tapi...." Belum saja Mia menyelesaikan kata-katanya bel istirahat sekolah berbunyi.
Apa rencana Mia ini bakal baik-baik saja, Sebenarnya Mia hanya ingin mengurangi masalah keluarga Bram apalagi Mia sudah tau kisah dari Anwar seperti apa.

Sekolah berjalan seperti biasanya semua dengan peran mereka masing-masing namun yang membuat berbeda adalah sebentar lagi mereka sudah lulus pastinha banyak kenangan indah, sedih di sekolah ini.

Oh iya, PROM NIGHT SEBENTAR LAGI!

Jamkos kali ini semua osis sedang sibuk siswa lainya juga karena mereka benar-benar mempersiapkan Prom night tahunan sebaik mungkin.

Goodbye Los Angeles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang