「❃┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟔┆ 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒓𝒂𝒉」

1.1K 210 30
                                    

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

𝒄𝒆𝒏𝒕𝒊𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

"[Name]?"

Panggil Maki yang baru saja memasuki ruangan [Name]. Maki melihat [Name] yang tengah menatap langit sore ke luar Jendela. Merasa namanya di panggil, [Name] pun menoleh.

"Maki -chan!" [Name] membalas sapaan Maki dengan nada manis dengan senyuman yang begitu indah. Tetapi entah mengapa, Maki merasakan sesuatu yang janggal dari senyum milik [Name].

Maki duduk di bangku samping ranjang [Name]. "ada apa kau memanggilku?" Tanya secara hati - hati. [Name] di hadapannya seperti bukan [Name] yang ia kenali. "Tidak, hanya butuh teman perempuan untuk menemaniku" ujar [Name] masih dengan nada tenang. 

Beberapa menit keheningan melanda keduanya. Mereka sibuk dengan pikiran nya masing - masing. "Tampan ya" Ujar [Name] tiba - tiba membuat Maki kebingungan.

"Hah? apa maksudmu, [Name]?"

"Okkotsu Yuta. Ia tampan sekali bukan?"

Maki Hanya mendengarkan perkataan [Name], dan menunggu kalimat selanjutnya yang akan di keluarkan oleh [Name]. Maki seolah tahu kemana percakapan ini akan berakhir.

"Kau tahu kan, Aku jatuh cinta padanya ketika pertama kali aku melihatnya. Untuk pertama kalinya, Aku merasakan jatuh cinta seperti perempuan lainnya"

"Tetapi, orang berkata bahwa cinta ertama itu tidak selalu berjalan mulus. Aku pikir itu adalah hal yang tak benar. Tetapi ternyata aku yang salah"

"Jadi apa maksudmu memanggilku, [Name]? Membuatku mendengarkan kisah cinta mu?" Ujar Maki yang berusaha mencairkan suasana dengan senyum miring nya.

Tetapi raut wajah [Name] tak berubah. Membuat maki mengakhiri usaha mencairkan suasananya. 

"Aku akan berhenti, Maki -chan. Aku akan berhenti menyukai Okkotsu Yuta. " pernyataan [Name] berhasil membuat Maki terkeut dan membelakkan matanya. "hah? tapi kenapa?" Ujarnya.

"Aku tidak mau bersaing dengan teman baikku sendiri"

Ujarnya membungkam mulut Maki. Walau Maki pada awalnya seperti tahu ujung pembicaraan mereka. Tetapi ia tetap tak bisa berkata apa - apa. 

"Hah? Siapa yang mau bersaing dengan mu [Name]? Inumaki?"

[Name] terkekeh geli. "pft- aku harap begitu. Tapi kalau itu Inumaki, aku tidak akan menyerahkan Yuta begitu saja" Ujarnya setelah terkekeh geli. 

"Lalu, siapa?"

"Kau. Aku tidak mau beraing denganmu, Maki. Aku tidak bisa diam saja setelah mengetahui bahwa teman baikku juga menyukai lelaki yang sama denganku. Aku tidak mau kehilanganmu"

Tidak ada yang bisa maki katakan untuk saat ini. Ia benar - benar kehabisan kata - kata. Darimana, [Name] tahu bahwa ia juga menyukai Okkotsu Yuta? Ah, sepertinya waktu itu.

"[Name] apakah kau-"

"Iya maki -chan. Aku menguping. Maafkan aku ya"

Setelah kata terakhir terucapkan. [Name] memilih diam. Menyiapkan kalimat selanjutnya yang akan ia lontarkan kepada Maki. Dan Maki masih sibuk dengan rasa bersalah yang melanda hatinya. 

Harusnya ia pendam perasaan itu. Walau ia Tahu [Name] menyukai Yuta, kenapa dirinya malah ikut menyukai lelaki yang sama. Yah, cinta memang tak bisa di atur.

"Tidak perlu merasa bersalah. Ini murni niatku sendiri. Lagian aku juga sudah di tolak mentah - mentah oleh Yuta -san. Jadi, Aku harap kau dan dia bisa bersama, ya? "

Ujar [Name] di akhiri Senyum manis yang entah mengapa terasa menyakitkan.

Tanpa di sadari dua orang yang sibuk berbincang itu, Di balik tembok ada Yuta yang berdiri. Mendengarkan semua rentetan obrolan mengenai dirinya dan perasaan kedua wanita ini.

Ia merasa marah ketika [Name] menyerah pada dirinya. Kenapa begitu? bukankah ia tidak menyukai [Name]?

Ah, bukan tidak menyukai [Name]. Tetapi dirinya hanya memilih untuk tidak menyukai gadis itu. Jadi, harusnya ia tidak boleh marah , Iya kan?

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

【 20 Mei 2021】

Mode speedrun sebab pingin publis book gojou hehe.

【 centimeter】;ft okkotsuyutaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt