#One

100K 3.7K 110
                                    

"Aletta."

"Iya bu?" dengan cepat Aletta mengsejajarkan jalannya dengan ibu Ratna, bos nya ini.

"Hari ini anak saya pulang dari Australi kamu bisa bantu saya buat jemput dia? Kasian dia belum punya sekretaris disini."

Nggak perlu lama mikir Aletta langsung mengiyakan. Bagi Aletta kalo ingin disayang bosnya dia harus bisa dan mau kalo disuruh apa apa ya selagi masih dalam tahap wajar, benar tidak?

"Bisa bu, jemput Mbak Rainna kan bu?"

"Bukan, ini anak bungsu saya namanya Orion. Dia baru aja selesai S3 di Australi, terus sekarang dia udah mau kerja disini gabung di perusahaan bapaknya."

Aletta sedikit mengkerutkan dahi dia baru sadar ternyata Ibu Ratna ini punya satu anak lagi selain Mbak Rainna yang pernah beberapa kali Aletta lihat di kantor. Rainna punya wajah yang hampir mirip dengan ibu Ratna cantik anggun pokonya ayu banget.

Tapi kalo tentang anak bungsunya Ibu Ratna yang tadi siapa namanya Aletta lupa pokonya namanya mirip kaya bawang itu tidak pernah sedikitpun Aletta tau, bahkan selama dua tahun bekerja bersama Bu Ratna ini Aletta tidak pernah mendengar sedikitpun tentang anak bungsu bos nya ini.

"Nanti kamu jemput dia pukul 3 sore ya, anak saya itu ganteng  nanti kamu cari aja laki laki yang gantenhbnah itu pasti anak saya."

Sebenernya Aletta sedikit bingung dengan deskripsi yang bosnya berikan. Ya kali setiap orang ganteng Aletta berhentikan.

"Nanti kamu berangkat diantara Pak Karyo ya."

"Iya bu."

Ingin sekali Aletta mengumpat pada bosnya itu, ya bagaimana tidak coba Bu Ratna tidak memberikan foto atau apalah untuk tanda pengenal anaknya itu. Kalo Aletta salah bawa anak orang gimana coba? Untung saja Aletta itu tipe gadis dengan segudang ide, Aletta mencoba membuat papan nama bertuliskan Orion Wijayakrama semoga saja orang bernama Orion itu melihatnya.

Tidak sia sia tadi Aletta meminta kertas karton bekas pada orang lain yang sama menunggu kerabatnya di bandara. Lihat saja laki laki bertubuh tegap yang Aletta yakini itu adalah Orion sedang berjalan ke arah Aletta dengan kaca mata hitamnya.

"Ngapain sih pake papan kaya gini segala, kampungan."

"Hehe maaf Pak, abisnya saya nggak tau wajah bapak dari pada saya salah orang mending saya pake papan kaya gini pak."

"Kamu suruhan ibu saya?"

"Iya Pak, kenalkan saya Aletta sekretaris ibu Ratna." Aletta menjulurkan tangannya mencoba memperkenalkan diri sesopan mungkin tapi nihil tidak ada tanggapan dari Orion.

Dasar Sombong.

Bukannya membalas uluran tangan Aletta,Orion malah membuka kacamata hitamnya dan melirik Aletta dari atas sampai bawah.

Nggak sopan. Itulah yang Aletta pikirkan atau semua orang kaya seperti itu sombong dan nggak sopan.

"Ini ibu saya seriusan memperkerjakan anak kecil kaya kamu."

Hufftt.

"Bapak Orion yang terhormat saya bukan anak kecil walaupun badan saya kecil tapi saya ini besar juga."

"Bener kata kamu, punya kamu besar juga."

Sadar dengan arah mata Orion dengan cepat Aletta langsung menyilangkan tangannya di dada besarnya.

"Eh.. Maaf yah Pak yang sopan."

"Ck.. Bapak bapak terus dari tadi emang saya ini bapak kamu panggil saya Orion cukup."

My Little SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang