Harta Dan Tahta

01. Gio

Pagi, siang, sore, malam semuanya! Selamat membaca and enjoy yes! Yang lagi di antariksa malam yee
Salam nyonya El

🍂🍂🍂

Malam yang mencekam tepat di sebuah ruangan berdesain berwarna hitam dan putih tersebut terdapat pasangan yang sedang menikmati untuk mengistirahatkan lelah mereka.

“Gio, lu bisa lepas pelukan dulu ga? Gue mau beres-beres bentar,” gadis manis yang sedang dipeluk oleh bayi kingkongnya tersebut sedang tertidur pulas di dada nya.

“Gio, plis gue mau mandi, udah gerah banget ini,” percayalah gadis cantik itu ingin melepaskan pelukan laki-laki yang memeluk badannya terlalu erat.

Ya, Chacha namanya yang merupakan gadis cantik nan manis tersebut yang berusaha untuk lepas dari kingkong tersebut tapi apalah tenaganya tak kuat untuk melepaskannya.

Yang memeluk badannya adalah Zergio atau yang bisa kita panggil Gio kini sedang tertidur pulas menikmati aroma tubuh vanilla Chacha.

“buset, ni kingkong satu gede juga badannya,” percuma dia berusaha untuk memisahkan badannya tapi tak bisa juga.

“GIO!!!!” teriak Chacha menahan geram sedari tadi. Ia menatap Gio kesal. Gio yang sedang tertidur pulas menggerakkan badannya sebentar.

“apasih?!” tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur. Ia melihat wajah kesal yang ditampakkan kepadanya. Ia mengusap pelan matanya.

“lepasin gue! Gue mau mandi! Emangnya lu ga mau mandi?” tanya Chacha menatap balik kearah Gio yang terus menatapnya.

“mandi! Lu udah bau bangke! Kita baru pulang sekolah! Mandi Gio!”

Tanpa mempedulikan ocehan Chacha ia langsung menyambar Chacha dan tidur kembali. Ia benar-benar lelah sekarang.

Bagaimana tidak lelah? Ia dan Chacha ada keperluan disekolah yang genting hingga membuat mereka pulang dengan keadaan malam.

Apalagi kalau bukan karena mereka dihukum, mereka harus menyelesaikan hukuman berdua dan pulang larut.

“ga mau, tidur aja yuk sama Gio.” Gio mengeratkan pelukannya dan dia merasa nyaman jika memeluk Chacha, karena aromanya yang khas membuat siapapun suka.

“Gio! Lu udah bau asem! Mandi sana!” perintah Chacha yang tak digubris oleh Gio.

Chacha menggelengkan kepalanya dan mulai membuka ikatan dasi Gio perlahan. Dan membuka kancing seragam Gio agar laki-laki tersebut tidak mungkin tidur dengan seragam nya yang lusuh.

Dia melihat dada bidang Gio yang terlihat gagah sekali, ditambah dengan abs yang terlihat sangat hot memanjakan mata.

Tapi, itu sudah menjadi pemandangan biasa Chacha melihat Gio telanjang dada. Toh, Gio nya juga tidak masalah.

Chacha mengambil baju berwarna hitam tersebut dan Gio berganti posisinya menjadi duduk menghadap Chacha.

“ga usah yang, gua ganti baju sendiri ok,” Gio langsung mengambil baju tidur kesayangannya dan beranjak ke kamar mandi. Chacha mendengus pelan.