Di sebuah cafe yang terletak tepat di depan rumah sakit itu, terdapat tiga orang pria dan satu gadis kecil yang duduk berdampingan.
"Jadi gini... Seira itu anak gue... Istri gue udah ga ada empat bulan yang lalu, dan Seira mengidap asma udah seminggu. Dia di rawat di ruang VIP pake uang saku gue di Argantara Hospital. Tapi ternyata gue di hianatin sama tante Sejeong dan pak Doy. Mereka cuman manfaatin gue agar Jay kembali ke pihak mereka. Gue bahkan sampai ikut ngancem dia buat jauhin Jungwon dan berpindah pihak, lalu tunangan bareng Jinsol bulan depan," jelas Jun panjang lebar.
"Ternyata mereka manfaatin gue dan duit gue, bahkan perusahaan istri gue di renggut sama pak Doy, seharus nya itu jadi hak milik gue!" sambungnya.
"Kita tengkar, dan mereka ngusir Seira dari rumah sakit itu. Gue ga ada pilihan lain selain ngerawat Seira di Sim Hospital. Demi apapun, gue bener bener kecewa dan minta maaf atas perlakuan gue selama ini ke Jungwon," lirih Jun.
Jake dan Sunghoon mengangguk setelah mendengar pesan dari Jun, sedangkan Seira asyik menonton kartun di ponsel Sunghoon.
"Bisa ceritain kronologi Jay di ancem buat jauhin kita dan Jungwon?" pinta Sunghoon.
Jun mengangguk.
"Jadi..."
Flashback on
"Gue udah dateng, sekarang tudep! Apa mau kalian dari gue!" ucap Jay dingin sambil bersedekap dada di depan orang tua nya dan Jun.
"Simpel aja, Jauhin Jungwon dan berpindah di pihak kita, lalu pacari Jinsol! Sebelum kita pisah paksa!" ancam pak Doy sambil menatap tajam Jay.
"Maksud lo, pa? Lo nyuruh gue pacarin tu lonte? Lo nyuruh gue jauhin aset gue? Mana mau gue!" bantah Jay tak terima.
Jun tersenyum miring, "atau sesuatu buruk terjadi pada kedua temen lo itu, dan Jungwon!" ancam Jun.
Jay terkekeh, "emang kalian mau apain mereka, hm?" tanya nya, menganggap ancaman ini spele.
"Sebenernya udah sih, kita udah ngasih musibah ke keluarga Sunghoon. Terus kita mau jual Jungwon ke america karena calon pembeli juga udah banyak dan pada ngantri, Dan..." jelas Sera menggantung di akhir kalimat.
"Kita bakal bakar Sim Hospital sampai habis!" final nya tersenyum menang.
Jay mengepalkan tangan nya kuat. Rasa marah, khawatir, panik, dan bingung kini telah melanda pikiran dan hati nya.
"Sekarang jawab, jauhi dan benci Jungwon, atau ancaman itu kita lakuin di detik ini juga!" tekan pak Doy.
Jay menghela napas kasar, "Oke fine! Gue milih berpindah pihak dari kalian, dan siap menyetujui perjodohan gue sama Jinsol!" ucap nya.
Sera tersenyum menang, lalu memeluk Jay spontan, "gitu dong dari dulu! mama bangga!" ungkapnya merasa senang.
Jay mematung, "maaf, Jungwon. Ini demi kalian. Dan maaf, Sunghoon. Itu ulah orang tua gue" batin nya sedih dan tertekan.
Flashback off
"Wtf?! Bisa-bisa nya dia bikin ancaman buat ngebakar rumah sakit ini? Secara ga langsung, mereka nyepelein dan ngerendahin kerja keras almarhum ayah Jake yang udah berjuang mati matian buat pertahanin rumah sakit itu?!" oceh Sunghoon marah.
"Dan selama ini... Yaxuan luka karna ulah mereka?!" sambung nya merasa marah, Jake sendiri sudah mengelus pundak Sunghoon agar tetap tenang.
Jun mengangguk lesu, "jadi Jay sebenci itu ke Jungwon, dan sebucin itu ke Jinsol cuman karna ancaman antimainstream itu," kata Jun lesu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Valuable | Jungwon Ft JaSuKe
FanfictionJUNGWON :: LOKAL AU (SUDAH TERBIT:AVAILABLE ON SHOPEE) "Thank you for making me a Valuable person. Goodbye, Kak Jay..."