Part 1

176 41 5
                                    

Happy reading for you all!🍃
Hope you enjoy my fantasy story.
Jangan lupa untuk mendukung cerita ini dengan vote dan komen kalian.
Have a nice day✨
You can follow me on karyakarsa  https://karyakarsa.com/nnoviarr/posts
Soon bakal ada cerita menarik disana!

com/nnoviarr/posts Soon bakal ada cerita menarik disana!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GEMERICIK hujan terdengar mengalun pelan di telinga. Bau khas tanah yang terguyur hujan menyeruak pada indra penciuman, menambah segar aroma pemukiman desa.

Seulas bibir tersenyum manis menyambut kehadiran wanita paruh baya dari balik pintu kayu berwarna coklat yang semula tertutup.

"Tante Linda, lama gak ketemu!" Prilly berteriak antusias—mengutarakan kerinduannya selama hampir 8 tahun mereka tidak bertemu.

Wanita paruh baya itu menyambut hangat pelukan gadis dihadapannya. "Prilly, apa kabar?"

Namanya Prilly Raxelie. Lahir dari keluarga sederhana yang kemudian merantau kerja di luar kota. Menjadi designer adalah impiannya. But, being a model is not too bad either.

Pekerjaan gadis itu di kota adalah sebagai seorang model majalah yang cukup populer di kalangan remaja. Nama Prilly Raxelie bisa dikatakan sedang berada di fase naik daun. Bahkan hampir setiap pakaian maupun aksesoris yang digunakannya akan terjual habis ribuan produk di pasaran.

"Baik sekali! Tante sekeluarga gimana kabarnya?"

"Seperti yang kamu lihat. Really well, of course."

"I am so glad to hear it, tan." Respon gadis itu dengan tersenyum cerah.

"Ayo masuk, kamu pasti sudah lelah kan, habis perjalanan jauh juga," Prilly mengangguk seraya mengikut di belakang Tante Linda.

Tante Linda mengarahkan Prilly ke sebuah ruangan yang berada di pojok ruang keluarga. "Kamarmu masih sama, rutin tante rapikan kalau semisal kamu mau menginap disini seperti sekarang," wanita paruh baya itu sedikit terkekeh setelah menjelaskannya.

"I know. Tante emang gak bakalan bisa tahan sama debu setitik pun. Am I right?"

Wanita itu tersenyum manis. "You're even better at knowing me."

"Tapi kenapa tante gak mau Prilly kirimin pembantu buat membantu pekerjaan tante biar lebih ringan?" Gadis itu mengeluh dengan bibir cemberut.

"I can do it myself, sweetie. So, don't worry about that."

Prilly akhirnya mengangguk pasrah. Tantenya adalah tipe orang yang sangat aktif bekerja, jadi setelah pensiun pun, kebiasaannya itu masih terbawa.

"Prill, kalau udah selesai meletakkan barang, mari makan. Tante udah siapin makanan kesukaan kamu, semua menu seafood hari ini," ucapan wanita itu membuat mata Prilly berkedip antusias, bahkan berkali-kali bibirnya terangkat untuk tersenyum.

Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang