23. Malam Natal

11.1K 1.8K 696
                                    

Takemichi menceritakan semua masalah yang terjadi kepada (Name) setelah dirinya kembali dari masa depan. Ya, beruntung Takemichi bisa kembali lagi ke masa lalu.

Dimana di masa depan, Toman masih dalam kendali Kisaki Tetta dan ditambah lagi dengan bergabungnya geng yang disebut Black Dragon dibawah pimpinan Shiba Hakkai yang saat ini masih menjabat wakil ketua divisi dua Toman.

Tapi bagaimana bisa mereka bergabung? Bahkan membuat Toman makin parah.

Kata Kazutora di masa depan, Hakkai membunuh kakaknya, Shiba Taiju yang mana saat itu menjadi pemimpin Black Dragon generasi 10. Akhirnya, Hakkai mengambil alih Black Dragon dan bergabung dalam Toman.

Setelahnya tercipta masa depan buruk dimana Hina, Akkun, Chifuyu, bahkan (Name) yang terbunuh.

Ditambah lagi menghilangnya Mikey dan (Name) yang menjadi tunangannya secara diam-diam. Hey, bahkan ingatan (Name) tentang itu belum tersusun jelas.

Hanya saja, dia samar-samar mengingat wajah jahil Mikey saat salah menyelipkan cincin ke jari tengah (Name) bukan dijari manisnya.

"Jadi, itu benar-benar nyata.." Gumam (Name) frustasi. "Aku tidak boleh jadi tunanganya! Tidak! Nanti aku bisa terbunuh."

Nanti ceritanya berganti menjadi pernikahan yang berujung petaka, eh masih tunangan.

(Name) berjalan dengan menghentakkan kakinya kesal.

Mengingat perkataan Takemichi yang melarang (Name) untuk ikut campur dengan misi penyelamatannya kembali membuat emosi (Name) memuncak.

Misinya saat ini adalah mencegah Hakkai membunuh Taiju, kakaknya.

Kenapa dia dengan mudahnya melarang sedangkan (Name) sendiri ikut terlibat di dalamnya. Bahkan, dia juga jadi korban. Dia jadi prihatin dengan Hina yang sama sekali tidak ada hubungannya.

Jika (Name) tidak ikut turun tangan, apa gunanya dia disini? Dimasa lalu?

Hey, (Name) terlempar ke masa lalu bukan hanya sebatas gabut. Tapi, ada alasannya yaitu dengan membantu Takemichi. Begitu pikirnya, tapi ah sudahlah lelaki itu keras kepala ingin menyelesaikan semua, sendirian.

"Semoga dia dapat tamparan dari Hina agar cepat sadar!" Sungguh doa yang sesat.

(Name) melajukan jalannya menuju ke ruang rawatnya. Iya, dia masih dirawat sebab dokter masih khawatir soal keadaan otak (Name).
Soal biaya, ibu (Name) yang tanggung semuanya. The real beban orang tua.

(Name) membuka pintu dengan sedikit kuat hingga menimbulkan bunyi GEDUBRAKKK!!

"Loh, Eh? Mikey?" (Name) kaget saat mendapati Mikey yang tepar sambil memegangi dahinya.

"Hei kau kenapa? Ada yang menyerangmu?" (Name) menghampiri Mikey, cemas.

"Astaga dahimu kenapa? Binatang buas seperti apa yang menyerangmu?"

(Name) celingak-celinguk ke setiap sudut kamarnya, jaga-jaga kalau beneran ada singa yang menyerang majikannya.
Mikey hanya mencebik kesal dan kembali duduk.

"Kau binatang buasnya!" Mikey meletakkan tangannya dipuncak kepala (Name).

"Sejak kapan kau menjadi buas? Aku tidak pernah mengajarimu seperti itu." Mikey tersenyum miring.

"Siapa yang mengajarimu?"

"Tuan Sano Manjirou." Balas (Name) sambil menghempaskan tangan Mikey pelan.

Gadis itu berdiri dan menjauhi Mikey. Tidak peduli dengan dahi lelaki itu yang benjol akibat ulahnya.

"Padahal aku ingin membuatmu menjadi anjing yang menggemaskan, seperti menggoyangkan ekor saat bahagia, ataupun menyalak saat lelaki lain mendekatimu." Ujar Mikey.

My Precious | Sano Manjirou [END] ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon