27 | night talk

752 92 0
                                    

"Lo kenapa berantem?"

Jaehyun memelankan ayunannya, melirik Yera di sebelahnya yang menatapnya balik. Ia menghela napas kasar, tertawa beberapa detik. "Gue cuma main-main sama dia."

"Bohong. Keliatan banget kalian tuh sama-sama emosi."

"Lo tau darimana?"

"Kak Jihyo," jawab Yera. "Dia kirimin gue video waktu lo berantem sama kak Yugyeom di kelas."

Jaehyun mengangkat alis tinggi. Baru ingat waktu itu matanya tak sengaja melirik Jihyo di pojok kelas yang diam-diam merekam kejadian itu.

"Masalah kalian emang berat banget sampe harus main tangan gitu?" tanya Yera, kini menghentikan ayunannya.

Keduanya kini ada di lapangan komplek dekat rumah Yera. Dua ayunan yang dulu jadi tempat favorit keduanya, tak disangka masih ada sampai sekarang.

"Ra," panggil Jaehyun tak hirauin pertanyaan Yera.

"Hm?"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo."

Yera menoleh, mengangkat alis begitu saja melihat ekspresi wajah Jaehyun yang terlihat lebih serius dari biasanya.

Jaehyun kini natap Yera. Buat keduanya sama-sama tersentak ketika tatapannya bertemu tepat.

Jaehyun mencoba menguasai diri. Ia terkekeh sesaat. "I know it's weird... I have a crush on you, Jung Yera."

Mata Yera membelalak sepenuhnya. Napasnya tertahan beberapa saat. Otaknya seketika gak bisa mencerna apa-apa.

"M-maksud lo?"

"Hm," sahut Jaehyun tersenyum tipis. "Gue suka sama lo. Jauh sebelum ini... sebelum pertama kali gue ngechat lo waktu itu, dan pertama kali pas kita ketemu di tempat ini... gue udah suka sama lo."

"Tapi itu udah lama banget? Lo... lo nggak bercanda, kan?" tanya Yera agak serak.

Jaehyun menggeleng. "No, I'm serious. Since we didn't meet 13 years ago, my feelings have disappeared. Tapi setelah gue ketemu lagi sama lo perasaan itu datang lagi. Dan gue nggak tau kalau perasaan yang dipendam jutsru bakal makin membesar gini."

Yera terpaku. Menatap tak percaya pemuda di sebelahnya. Gadis itu tak paham kenapa ia begitu ingin meledak sekarang. Ada perasaan aneh di dadanya yang Yera sendiri gak tau apa namanya.

"I-ini lo lagi nembak gue?" tanya Yera gugup setengah mati, merunduk tak berani natap Jaehyun.

Jaehyun terkekeh kecil mendapat pertanyaan polos tersebut. "Gue gak minta lo buat jawab sekarang. Yang penting malam ini gue udah ungkapin gimana perasaan gue selama ini ke elo."

"Gue... gue enggak tau perasaan gue gimana..." Yera menggigit bibir. "Gue..." Jantungnya berdetak tak karuan dengan perasaan meledak-ledak.

Jaehyun tersenyum melihat Yera yang tak bisa nyembunyiin kegelisahannya. Tapi kemudian garis wajahnya perlahan mengendur ketika ia menyadari sesuatu.

"Eung... Ra, sebenarnya bukan cuma itu yang mau gue omongin sekarang," ucap Jaehyun.

"Hm?"

"Gue tau lo bakalan marah setelah lo denger apa yang gue ucapin nanti," ucap Jaehyun buat Yera mengangkat alis tinggi. "Dan mungkin lo gak pengen liat muka gue lagi. Jadi... gue bakalan terima apapun konsekuensinya."

"Lo ngomong apa sih kak? Jangan bikin gue takut please," ucap Yera.

"Sebenarnya gue deketin lo karena dare," kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut Jaehyun.

kak jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang