Epilogue: White Shilouette

1.5K 298 266
                                    

Hai, sebelum mulai membaca, aku cuma mau bilang, aku punya hidden chapter lanjutan bab terakhir kemarin (bab 34). Seperti biasa, hidden chapter ini berlabel "mature", ada tanda 🔞nya, maka ga akan aku publish terang-terangan di sini. Hanya yang FOLLOW (aku akan tandain) yang akan aku kasih akses. Jadi, kalau mau hidden chapternya, silahkan FOLLOW akun ini dulu ya :) Kalau ketauan ga follow tapi minta hidden part, aku ga akan kasih. Bagi yang udah follow, silakan komen "done", akan kukirim semuanya serempak di tanggal 30 Desember 2023 hingga batas waktu yang ga ditentukan.

(Komen done di DM juga boleh sekalian setor alamat email ya)
.

.

Taehyung melihat kehidupan seperti baris-baris dalam sebuah partitur musik. Tiap unsurnya membentuk nada berbeda, tiap not yang dipijaki akan membawanya ke pengalaman yang beragam. Melodinya tidak selalu lembut dan harmonis, ada kalanya ia harus melalui ketidaksempurnaan, namun karena inilah tiap babak kehidupan yang telah dilalui dalam prespektifnya menjadi begitu berarti dan tak terlupakan.

Sudah hampir dua tahun Isabelle kembali bersamanya setelah tujuh tahun perpisahan yang penuh makna. Setelah pasang surut kehidupan yang memberi keduanya banyak pengalaman yang tak terkisahkan. Dan satu tahun yang lalu, mereka memperbatui perjanjian pernikahan di rumah pantai ini, di tempat Taehyung berpijak kini, disaksikan oleh birunya langit yang terbentang luas dan segarnya angin laut yang meniup seluruh semenanjung. Tidak ada yang lebih mereka butuhkan daripada kehadiran masing-masing untuk saling melengkapi.

Penanda waktu pada oven berdenting, Taehyung tersadar dari lamunan yang dari tadi dia lepaskan jauh ke tengah-tengah lautan yang seakan tanpa batas dengan ombak berlapis-lapis. Dia meninggalkan patio untuk kemudian masuk ke dalam bagian belakang rumah melalui satu pintu kayu ganda bergaya Perancis. Gemuruh desiran laut yang seakan tak pernah tidur masih bisa menembus gendang telinganya ketika Taehyung membelah dapur dan tiba di depan pemanggang besar bergaya modern minimalis. Dia mengambil sarung tangan tebal anti panas, membuka penutup oven, lalu mengeluarkan satu loyang kue bundar berbau manis vanila dan mentega yang menggiurkan.

"Oh, sudah masak?"

Taehyung berpaling ke balik bahunya, pada sumber suara yang baru saja didengarnya. Seorang pria dengan lengan baju menyingsing hingga siku dan menampilkan lengan kanannya yang penuh seni rajah tubuh sudah berdiri di sisi counter yang berseberangan dengannya.

"It's all yours," ucap Taehyung seraya meletakkan kue tersebut dia atas permukaan keramik yang berkilau bersih.

Jungkook mengambil apron dari laci counter dan melilitkannya pada pinggang. "Baiklah, tinggalkan saja padaku. Aku akan mengurusnya mulai dari sini."

"Yakin tidak butuh bantuan?" tanya Taehyung.

"Aah, ke mana semua perempuan di sini," keluh Jungkook dengan raut dramatis, "mengapa isi dapur ini hanya pria?"

Taehyung tertawa, tahu bahwa Jungkook tidak bersungguh-sungguh melemparkan pernyataan misoginis semacam itu, tapi dia menganggap lelucon retoris tersebut sebagai sesuatu yang memang butuh jawaban. "Isabelle masih bersiap-siap di atas," balasnya, "dan karena istrimu sedang hamil, berikan dia pengecualian."

Jungkook membuka kompartemen dinding tak jauh dari tempatnya berdiri, lalu mengeluarkan beberapa peralatan menghias kue dari dalamnya. Dia menyisihkan benda yang tampak seperti rak mini dari besi dan bergerak hati-hati meletakkan penganan manis itu di atasnya.

"Ngomong-ngomong, terima kasih karena sudah menyiapkan kamar kami dengan sangat baik," sebut Jungkook. Dia berjalan ke arah kulkas, membuka pintunya, lalu kembali mengeluarkan beberapa benda dari dalamnya. Ini bukan kali pertama dirinya, Marin beserta Kaito, menginap di rumah pantai milik Taehyung dan Isabelle. Sekali pada berbulan-bulan sebelumnya, ketika ingin mengurusi sekelumit hal di Rabbit Pit cabang Seoul, rumah pantai ini juga sempat menjadi tempat menginap mereka selama sepekan.

The Scar We Choose ✔Where stories live. Discover now