Masa Kelam (1)

495 62 36
                                    

⚠️Suicide Attemp⚠️
⚠️Anxiety⚠️
.

.


.

Happy Reading

Seorang pemuda mengerjapkan matanya, ia terbangun karena cahaya pagi yang masuk ke dalam kamar. Ia merasa masih mengantuk dan pusing karena acara minum-minum semalam.

"Uhhh.....palaku sakit sekali.." masih dalam kondisi mata tertutup ia-pun mencoba untuk bangun dan meregangkan sedikit badannya namun ia merasakan kehadiran orang lain di sisinya. Ia pun membuka sedikit matanya dan terkejut.

"Astagaa Yedam Hyung!!!!, kok bisa gue tidur bareng Yedam hyung???, njir ini dimana lagi???, SEMALEMMM GUE MABOK NGAPAIN AJAAA!!!!" Ujar pemuda itu panik. Pemuda itu adalah Haruto yang kini bingung dan panik dengan pemandangan di sekitarnya.

Haruto menatap Yedam yang masih tertidur pulas dan tidak menunjukan tanda akan bangun. Ia melihat wajah indah seniornya itu lebih dekat. Matanya yang indah, hidungnya yang tegas, dan bibirnya yang membentuk hati membuatnya sedikit berdebar.

Karena kelamaan menatap seniornya itu ia jadi malu sendiri dan berusaha untuk mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan hingga ia menyadari dan yakin bahwa ia ada di dalam kamar Yedam. "Sepertinya karena semalam gue mabuk berat, jadi dibawa kesini" bisik Haruto

"Unggg....!!!"

Haruto kaget mendengar hyungnya bersuara ia-pun melirik Yedam yang kini mengeratkan pelukannya dan mencari posisi yang nyaman sambil bersender di dada Haruto.

Haruto gimana?? Panik gak?

Oh jelas ia kini memerah, hatinya berdebar kencang. Ia tidak bisa melepaskan pelukan hyungnya itu karena akan mengganggu tidurnya. Jadi Haruto membeku dan mati kutu saat ini.

Ia menatap Yedam dalam diam, mengingat kembali asal muasal ia bisa bertemu dengan sosok yang kini tertidur dalam dekapannya. Sosok yang menyelamatkannya dari kegelapan dalam dirinya dan orang yang membuatnya bertahan hingga kini. Haruto pun mulai mengantuk kembali dan terlelap.

.

.

.

.

.

Flashback

-3 tahun lalu-

Haruto baru saja menginjak SMA. Ia terkekeh kenapa ia masih bisa hidup hingga kini, kadang ia menyalahkan tuhan karena tidak mengijinkannya meninggalkan dunia ini.

Ia berdiri depan gerbang sekolah barunya dengan tatapan kosong, ia melihat mereka diantar oleh orangtua mereka, berjalan bersama teman mereka. Sedangkan Haruto?, sejak dulu selalu sendiri.

Ia melihat pergelangan tangannya yang penuh luka sayatan, hasil dari percobaannya untuk kabur dari dunia ini maupun demi membuat batinnya lebih lega. "Tuhan....kenapa lo gak ijinin gue pergi lagi" bisiknya pelan.

Ia muak dengan hidupnya, sejak kecil ia terlilit hutang dari ke-2 orangtuanya yang kini entah dimana. Ia sendirian mencoba bekerja, bahkan sampai ingin menjual organnya namun tuhan terlalu peduli padanya. Ia tidak sempat melakukannya.

Cobaan demi cobaan ia lewati, namun upaya untuk mengakhiri hidupnya juga tidak pernah hilang namun ya tetap tidak berjalan mulus.

Saat ia menginjak kelas 3 SMP, Haruto mulai mengalami kesulitan untuk menghidupi dirinya dan melunasi hutang yang dia dapat dari kedua orang tua sialannya itu.

Hurt Inside | Yedam Centric (COMPLETE)Where stories live. Discover now