Chapter 01 || Minta Dinikahi

42 2 0
                                    

“Aku minta pertanggung jawabanmu, Yu. Nikahi aku, karena saat ini aku sedang mengandung anak kamu.”

Ryuzaki tercengang. Semua mata pengunjung resto menatapnya dengan tatapan penuh tanya. Sungguh, Ryuzaki sama sekali tidak mengenal gadis itu. Selama menetap di Indonesia, dia bahkan tak pernah mengencani atau dekat dengan gadis mana pun.

***

Satu jam yang lalu

“Baik. Saya rasa pertemuan kita hari ini cukup sampai di sini. Jangan lupa mengerjakan tugas yang telah saya berikan. Sampai jumpa Minggu depan dan selamat sore.”

Prof Adiarta, selaku dosen mata kuliah ekonomi mikro itu pun mengakhiri perkuliahan hari ini. Ia tersenyum singkat kepada mahasiswa sebelum beranjak meninggalkan kelas.

Ryuzaki Takaharu bergegas memasukkan alat tulisnya ke dalam tas. Laki-laki keturunan Indo-Jepang itu melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul enam belas lewat lima menit. Masih ada waktu sebelum jadwal mengajarnya dimulai.

“Haru! Setelah ini kamu ada kegiatan nggak? Anak-anak organisasi ngajak ngumpul di resto nih! Mau bahasa projek untuk akhir tahun nanti.”

Ryuzaki Takaharu akrab dipanggil Haru atau Zaki oleh teman-teman barunya di univeristas ini. Laki-laki berlesung pipi tak terlalu dalam itu pun menoleh pada sosok yang baru saja berbicara padanya. Kalau ia tak salah ingat, gadis itu bernama Friska. Teman sekelas, sekaligus teman satu organisasinya.

Friska termasuk salah satu mahasiswi berparas cantik di universitas ini. Rambutnya tampak halus dan bergelombang. Kulit putih, hidung mancung, dan tubuh ideal. Namun, gadis itu suka sekali memakai pakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Ryuzaki benar-benar benci dengan tipe perempuan seperti Friska ini.

“Sampaikan maaf saya pada teman-teman yang lain. Saya tidak bisa bergabung. Ada hal yang harus saya lakukan sore ini.” Ryuzaki tersenyum kecil pada gadis itu.

“Yah! Gak seru dong kalau nggak ada kamu, Ru! Padahal banyak anggota baru yang mau kenalan sama kamu, loh! Mereka pasti kecewa.” Frsika merengut. Berlagak sedih dengan wajah imutnya.

“Saya akan menyapa mereka melalui grup WA organisasi kita. Saya benar-benar minta maaf karena tidak bisa bergabung sore ini.” Setelah mengenakan hoodie, Ryuzaki menggendong tasnya dan berdiri.

“Yaudah, deh! Next time, kamu harus ikutan, ya?”

Ryuzaki mengangguk singkat sebelum melangkah melewati gadis berpakaian serba ketat itu. Friska diam-diam mengumpat, karena lagi-lagi usahanya untuk mendekati Ryuzaki berakhir dengan sia-sia. Laki-laki bertubuh ideal dengan paras rupawan itu, benar-benar sulit untuk ia taklukkan.

***

Satu jam kemudian

Setelah berdesakan kurang lebih dua puluh menit dengan para penumpang di angkot, akhirnya Ryuzaki dapat mengembuskan napas lega karena telah tiba di tempat tujuan. Sebuah restoran bergaya klasik yang berjarak tiga kilometer dari kampusnya.

Resto ini merupakan tempatnya berkerja sebagai pelayan sekaligus guru privat untuk putra sang pemilik restoran. Tak membung banyak waktu, Ryuzaki segera masuk ke resto tersebut.

Lagu berjudul memories yang dipopulerkan oleh Shawn Mandes menyambutnya ketika membuka pintu resto. Udara sejuk yang menyebar ke seluruh penjuru ruangan membuat Ryuzaki merasa tenang dan nyaman. Panasnya berdesakan dengan para penumpang angkot beberapa waktu lalu, lebur begitu saja.

Usai menyapa beberapa rekan kerjanya, Ryuzaki pun langsung bergegas naik ke lantai dua dan menuju meja nomor empat lima. Di sana sudah ada Romi—anak pemilik resto ini yang sedang menunggunya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

(Bukan) Suami Kontrak [SUDAH TERBIT✓]Where stories live. Discover now