17. Kapan kau akan bangun?

1.1K 90 14
                                    

Hy sayang nya akohh~~
______________________________________

Hujan turun dengan deras, menampakkan semesta ingin memberikan kabar buruk, saat ini Haechan telah di pindahkan di kamar inap VVIP dengan tambahan kasur. Mahal sih, ya kan bapaknya orang kaya jadi sekalian aja minta yang luas, yang ada ac nya trus minta kasur tambahan buat tidur.

'Kita mah can't relate :) '

Dan sekarang suasananya lumayan sedikit sepi karena beberapa teman Haechan sudah pulang dan tak lupa untuk pamit, yang tersisa sekarang hanya Renjun, Jeno, Yangyang, Jaemin, Shotaro, Xiaojun, Sungchan , Mark, Hendery, Jisung, Chenle , Ten dan juga Johnny.

'Tadi uchan, lele ma icung nya ketinggalan hehe..'

Tok.. Tok.. Tok...!!

Cklekk...

Seorang pria manis membuka pintu kamar Haechan, dan tak lupa di ikuti suaminya dari belakang.

"Permisi~ eoh ada nana, injun, yangyang, dan njun" Ujar Winwin Pria manis tadi yang datang barusan.

"Hy Bro! yang sabar ya.." Ucap Yuta ke Johnny  lalu memeluk nya dan Johnny hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Mama? Kok... Bagaimana bisa tau jika Haechan dirawat?" Jaemin bingung kok bisa sih mama nya ini tau kalo Haechan masuk rumah sakit.

"Ya tau lah kan mama, Ten, Taeyong, uwu, doyoung ma yang lain punya grup di WA, mama juga di kasih tau Ten kok kalo Haechan masuk rumah sakit, nah mama beliin buah buat Haechan"

Bener juga sih gak salah, kan bapak bapak sama ibu ibu punya grup WA masing masing dan Jaemin hanya menjawab 'oh' saja sebagai jawabannya kepada sang ibunda.

"Yaa!! Jae! Seharusnya kau mengingatkan ku untuk membeli sesuatu untuk Haechan!!"

"Tapi sayang... Yong-ie.. Aku sudah mengingatkan mu tadi di jalan.. tapi kau selalu memikirkan Haechan, Yong-ie.. "

"Kan jika kau mengingatkan ku di jalan tadi kenapa kau tak berhenti di toko buah hah?!  Atau di toko mana pun!"

Terdengar dari luar pintu kamar Haechan jika pasangan suami istri itu alias Jaehyun dan Taeyong sedang beributan.

"Astaga... Apa mereka tak tau tempat?" Ringis Ten, bagaimana pun ini rumah sakit dan mereka masih beributan.

"Biarkan saja Ten-ie..  Mereka ini selalu beributan dan tau tempat saat mereka ribut" Timpal Winwin walaupun dia juga sedikit meringis mendengarkan ributan Jaehyun dan Taeyong.

Tok.. Tok.. Tok!!

Cklek..

"Permisi..! Ah Ten maafkan aku tidak memba— "

"Iya iya tidak apa apa! Aku sudah tau!" Ucapan Taeyong terpotong dengan ucapan Ten.

"Tunggu.. Bagaimana bisa kau tau?"

"Yong-ie..  Kami mendengarkan ributan kau dengan Jaehyun di luar tadi, jadi.. Tentu saja jika Ten tau" Ujar Winwin ia juga tak ingin jika mereka membuat masalah dan menganggu kesehatan Haechan.

"Ah.. Tunggu..apa?!"

"Diamlah Tae.. Anak ku bisa terganggu kesehatan nya!"

"Baiklah baik.. "

Bahkan Taeyong tak menyadari keberadaan anak anak nya itu, Jaehyun pun di abaikan oleh Taeyong.Posisi Jaehyun sekarang adalah duduk di sofa dengan Mark dan Jeno di samping nya.

"Dad.. Apakah kita dianggap oleh mom?" Tanya Jeno sembari ia menidurkan kepala nya di bahu Jaehyun.

"Ntahlah dad pun tak tau, mending kita diam saja"

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang