Diary

34 10 11
                                    

Dibawah Rintikan Hujan
Written by : glau





(Sorry for typo)

Happy reading





Elina pov

Haii!
Nama gue Elina John siswi SMA 1 Garuda, anak tunggal dari keluarga terpandang yang sekarang duduk dibangku kela XII.
Gue keturunan Indo-Paris, orang orang nilai kalau sikap gue dingin ke semua cowo, yaa kecuali bokap sama supir gue.

Kaya biasanya, sebelum berangkat gue rutin kasih makan kucing gue.
"Dadah... Makan yang banyak ya, biar cepet besar." ucap gue sambil ngelus kepalanya.
Tanpa gue sadari, ada seseorang yang selalu merhatiin gue setiap paginya. Orang itu adalah Sunwoo, rumahnya bersebelahan sama rumah gue yang ada di komplek B.
Dia juga satu sekolah sama gue, cuma beda kelas aja. Di sekolah Sunwoo itu populer, yaa karena dia ketua tim basket.
Banyak yang bilang kalau dia itu tampan, baik, juga jahil. Karena gue punya sikap dingin, jadi gue gak peduli dia merhatiin atau nggak.

Elina pov end.

•••

Kriinggg...

Bel berbunyi nyaring menandakan waktu istirahat.
"Anak anak, tugasnya kumpulkan kedepan ya." ucap guru yang memerintahkan seluruh muridnya mengumpulkan tugas.
"Iya bu." jawab siswa serentak.
Namun tiba tiba sang guru memanggil Elina.
"Elina, tolong bantu ibu bawa buku ke kantor ya."
Dengan sigap Elina beranjak dari bangkunya dan menghampiri sang guru.

Saat Elina melewati koridor sekolah, tiba tiba dari arah yang berlawanan ada seseorang yang menabraknya hingga terjatuh dan seluruh buku yang dibawanya pun berserakan.
"Mau gue bantu?" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
"Gak usah. Makasih." balas Elina singkat.
Namun tanpa ragu, orang yang menabrak Elina langsung membantu membereskan buku yang berserakan.
"Maaf ya, gue tadi nabrak lo. Gue gak sengaja."
Orang itu adalah Sunwoo, ia meminta maaf pada Elina. Namun Elina hanya meliriknya sebentar dan berlalu membawa buku buku tadi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

•••

17.30

Hari menjelang sore dan Elina sedang menunggu sang supir yang selalu mengabtar jamputnya.
"Udah jam setengah enam gini, kenapa belum datang juga?" ucapnya dalam hati sambil melihat jam tangannya.
Tak lama kemudian seseorang dengan motor ninja berwarna hitam berhenti tepat dihadapan Elina.
Saat orang itu membuka kaca helmnya, ternyata itu Sunwoo.
"Kenapa? Kok diem? Ayo cepet naik!"
Sunwoo mengajaknya pulang bersama, namun Elina menolaknya.
"Gak usah, makasih."
"Bener nih gak mau? Udah sore loh... Mendung lagi, kebetulan juga kan kita tetanggaan."
"Yaudah deh daripada kehujanan." ucapnya terpaksa.

Dipertengahan jalan, tiba tiba hujan turun dengan lebat, motor yang mera naiki sekarang menepi di halte bus untuk sekedar berteduh.
"Kita disini dulu ya, nunggu sampai hujannya reda. Gak papakan?" tanya Sunwoo dan mendapat anggukan sebagai balasan.

Hujan tak kunjung berhenti, Elina mulai kedinginan dan menggosokkan kedua tangannya agar terasa lebih hangat.
"Lo kedinginan?" tanya Sunwoo.
"Nggak kok, biasa aja."
Namun tiba tiba Sunwoo melepas jaketnya dan meletakkan dipundak Elina.
"Kenapa jaketnya malah dikasihin ke gue sih? Kan udah gue bilang, gue gak kedinginan." ucap Elina dengan nada tingginya.
"Udah jelas jelas lo kedinginan, udah gak usah bohong. Jaketnya lu pake aja." Sunwoo membalas dengan tulus. Dengan terpaksa Elina menggunakan jaketnya, lumayan juga badannya jadi lebih hangat.
Tak lama hujan reda, mereka pun melanjutkan perjalanan pulang.

Dibawah Rintikan Hujan [Sunwoo TBZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang