7 : Mama & Papa si Kembar

112 30 1
                                    

Acara menginap gratis itu akhirnya berakhir hari ini. Sebelum pulang, Mami mengajak aku, Evan, dan Sean untuk jalan-jalan pagi di sekitar penginapan. Udara sejuk sekali!

Mami dan Evan berjalan di depan sambil mengobrol. Aku dan Sean berjalan berdampingan di belakang sambil bergandengan tangan. Jangan lupa kalau kami sudah resmi jadian. Hehehe.

Aku mau cerita dikit tentang waktu itu. Setelah anu...ehm... ciuman, kami langsung tidur. Terus nggak lama kemudian listrik sudah menyala. Thank's God. Lampunya nyala pas 'urusan' kami sudah selesai.

"Capek, nggak?" tanya Sean sedikit berbisik.

Aku menggeleng. "Baru aja jalan bentar."

"Mau kugendong?" tanyanya lagi.

Tiba-tiba Evan muncul di tengah-tengah kami secara tiba-tiba. "Udah ya lovey-dovey nya sekarang mari kita sarapan!"

Dia semangat karena tadi pemilik penginapan bilang bahwa mereka sudah menyiapkan sarapan gratis untuk kami.

"Van, ih rambut gue ketarik nih!" protesku saat Evan turut merangkul pundakku dan juga pundak Sean.

"Heh rambut cewek gue ketarik tuh," kata Sean otomatis.

"Cewek lo?" kata Evan. "Siapa?"

Aku membelakkan kedua mata dan Sean seakan tidak bisa menjawab pertanyaan Evan barusan. Dia keceplosan!

Mukanya Evan masih penuh tanda tanya sampai pada akhirnya Sean menggendong Evan secara paksa. "HEH! APA-APAAN?! TURUNIN GUE NGGAK?!"

"Udah jangan kebanyakan bacot," kata Sean terus menatapku seakan meminta izin untuk jalan duluan. Aku pun mengangguk.

Nanti Evan pasti tahu sendiri.





[ Sean and His Twin, nthemoodnightj ]





Agenda liburan singkat ini ternyata belum berakhir karena Mami mengajak belanja sebelum kembali. Mami kalap banget beli baju dan beberapa makanan ringan. Padahal di kota kami pun sebenarnya bisa juga dicari. Nggak perlu jauh-jauh sampai kesini.

"Tante!"

Dari kejauhan aku melihat Evan berlari menghampiri kami. Aku melihat Sean juga berlari kecil menyusul Evan. Hatiku lega bisa lihat Sean lagi karena tadi aku harus berpisah dari cowok itu karena harus menemani Mami belanja. 

Kayak ABG baru pacaran aja sih, Sar.

"Eh? Kenapa nih lari-lari?" tanya Mami.

"Pulangnya nanti bisa dipercepat, nggak?" Evan berujar dengan nafas ngos-ngosan tapi raut mukanya terlihat bahagia banget.

"Ada apa emangnya?" 

"Mama sama Papa mau pulang!" kata Evan histeris.

"Heh jangan teriak-teriak!" kata Sean berusaha menenangkan kembarannya.

Mami ikutan senang dengar kabar tersebut. "Ih nggak sabar pengen kenalan sama besan."

Aku langsung mencolek Mami. "Mi!"

Kulihat Sean langsung salah tingkah dan Evan yang sepertinya tidak menyadari ucapan Mami barusan karena asyik dengan ponselnya.

"Udah nggak ada yang mau dibeli, 'kan? Kalau gitu yuk kita akhiri agenda shopping dan mari kita kembali ke realita hidup!" kata Mami sambil memakai kembali kacamata hitamnya.

Sean and His Twin [1]Where stories live. Discover now