Part 13 Bekal dari Yaya

1.1K 71 11
                                    

Terlihat Boboiboy kecil sedang bermain dengan Ayahnya.

"Ayahhhh". Boboiboy kecil berlari menghampiri ayahnya. Sang ayah menyambutnya lalu mengangkatnya tinggi-tinggi. Boboiboy kecil nampak senang saat bermain dengan ayahnya. Sang ayah menurunkannya lalu bertanya pada si kecil.

"Boboiboy..."

"Ya Ayah.."

"Besar nanti..anak ayahni nak jadi apa?"

"Boboiboy nak jadi macam ayah!" Jawab Boboiboy cepat.

"He.. anak ayah nak punya janggut macam ayah?" Tanya Amato seraya menunjukkan wajah heran yang dibuat-buatnya kepada si kecil Boboiboy. Mendengar hal itu, Boboiboy kecil merungut kesal,hal itu sukses membuat Amato gemas.

"Ape lah.. ayah ni.. Boboiboy nak jadi superhiro macam ayah.. bukan janggut macam ayah.."

Amato tersenyum. Ia menanggapi pertanyaan Boboiboy kecil dengan beberapa patah kata. Namun entah mengapa suara yang Amato ucapkan tak terdengar. Mendadak lingkungan disekelilingnya berubah menjadi putih kosong. Boboiboy mendengar suara yang memanggil-manggilnya. Namun anehnya, ia tak melihat satu orangpun disana.

.......................................................................

Boboiboy terbangun dari mimpinya dengan bercucuran keringat dingin.

"Mimpi apa tadi?" Ucapnya seraya memijat kepalanya yang sedikit pening.

"Boboiboy syukurlah kau dah bangun. Nah ayo makan bubur ini dulu..aku buat dengan suka cita tau" Yaya datang seraya membawa bubur yang ia letakkan diatas nampan.

"Em.. mana Atok?"

"Atok ada kat kedai." Jawab Yaya seraya menarik kursi kedekat kasur Boboiboy lalu mendudukinya.

"Eh, kenapa atok ada Kat kedai? Atok kan semalam barusan pingsan?" Tanya Boboiboy.

"Justru kita orang khawatir dengan kau Boboiboy, dah tiga hari kau tak bangun lagi." Jawab Yaya lembut seraya menyendokkan bubur untuk Boboiboy.

"HA? TIGA HARI!!!" Boboiboy terkejut. Pasalnya, ia merasa hanya tidur sebentar.

Sendok berisikan bubur buatan Yaya hampir mendekat kearah Boboiboy. Boboiboy tak segera membuka mulutnya dan menatap sendok berisikan bubur itu dengan tatapan nanar.

"Uh Yaya tak payah susah-susah. Aku bisa makan sendiri." Boboiboy menerima bubur buatan Yaya tersebut lalu menatapnya lekat-lekat. Sebenarnya sih eghmm Boboiboy sangking maunya bila disuap oleh si Yaya.. hanya saja, iya harus mengecek keamanan bubur tersebut sebelum ia memakannya. Ia mencoba sesuap bubur tersebut dan rasanya.. lumayan enak. Tak seperti biskuit mautnya itu.

Melihat Boboiboy yang menyantap bubur buatannya dengan lahap, Yaya tampak sangat senang.

"Ok, lepas makan.. kau langsung mandi ya Boboiboy.. aku bantu." Ucap Yaya seraya bangkit dari duduknya.

Boboiboy yang mendengar ucapan Yaya hampir saja tersedak bubur yang ia makan.

"Eh.. tak perlu!" Jawab Boboiboy spontan. Mukanya sudah memerah bak kepiting rebus.

"Eh, kenapa pula? kan kau sedang sakit."

"Um.. tak perlu sampai bantu mandi.. aku kan dah bukan budak-budak lagi."

Yaya yang menangkap maksud Boboiboy langsung salah tingkah. Pasalnya bukan itu yang ia maksud. Maksud Yaya, ia hanya ingin membantu menyiapkan air hangat serta peralatan mandi.

"Aku cuman nak ba-bantu kau siapkan air hangat dan lainnya lah!!. Bukan sampai kesitu" Ucap Yaya dengan terbata-bata.

"Ok, aku nak siapkan dulu ya." Ucap Yaya seraya berjalan keluar kamar. Sangking malunya Yaya sampai tak sadar salah berbelok arah.

Friend Become Love (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang