2 - Futurism

16 2 2
                                    

                Dentuman lagu ber genre futurism menggema di ruang kedap suara milik seorang wanita. Ia masih membolak-balikkan kertas yang ia pegang diantara tumpukan kertas dimeja kerjanya. Meja yang terlihat transparan seperti gelas. Ya, salah satu limited edition dari sebuah perusahaan furniture. Wanita ini memang sangat menyukai barang-barang dengan edisi terbatas. Oke, kita kembali fokus dengan wanita yang bernama Juni Sriwijaya ini. Ia terlihat pusing, kertas yang dipegangnya merupakan salah satu kasus yang ia tangani. Kertas berisi penuntunan, kertas berisi pemeriksaan, kertas ini dan itu terpapar dengan jelas di meja kerjanya.

"Brengsek." Umpat puan dengan surai berwarna burgundy itu. "Bisa-bisanya mereka tidak check and re-check kasus ini dengan benar!!"

            Akhirnya wanita itu terduduk di kursi khasnya yang juga limited edition. Ia memijat dahinya sambil menikmati lagu yang ia putar. Ruangan Juni memang di desain dengan anti kedap suara, karena wanita ini suka sekali berkeluh kesah, marah, mendegarkan lagu dengan full volume. Ia kemudian melirik jam tangannya sebelum ia mengetuk tiga kali sehingga memperlihatkan layar seperti layar gawai secara digital. Iya di abad ini hampir semua masyarakat menggunakan jam tangan mereka sebagai alat komunikasi.

"Selamat datang, Nona Juni Sriwijaya. Suhu diluar sekarang adalah dua puluh enam derajat dengan prakiraan akan hujan di malam hari." Tiba-tiba terdengar suara yang keluar dari layar digital itu. 

 "Sekarang pukul enam petang. Ada yang bisa saya bantu?" Kembali lagi suara yang ternyata Integrated Intelligence Modified System (IIMS) bawaan dari gawai masa depan mengucapkan beberapa kata. 

 "Aku ingin menghubungi Bumi sekarang. Katakan padanya bahwa jika dia punya waktu luang, aku ingin mengajaknya makan malam, Beth." Juni menyandarkan tubuhnya sambil memutar-mutar kursi yang ia duduki. 

           IIMS yang Juni punya bernama Beth, setidaknya itulah yang ia lakukan agar tidak ada suasa yang kikuk antara dia dan sistem miliknya. 

 "Baiklah Nona Juni. Saya akan mengirim pesan kepada Bumi dalam 60 detik dari sekarang." Jawab IIMS milik Juni dengan suara yang bernada khas seperti manusia.

          Di abad ini semua IIMS telah di custom sesuai pemiliknya, IIMS telah dikembangkan lebih dari AI di abad 21. Di buat agar menjadi sistem yang membantu manusia daripada memudahkan pekerjaan manusia di jaman itu. Dunia modern yang di agung-agungkan oleh masyarakat abad 21 telah dihancurkan dengan elegan oleh semua kecerdasan manusia abad 22 agar tidak terjadi kepunahan yang tidak berarti.

        "Pukul enam lewat lima belas menit, pesan telah terkirim kepada Tuan Bumi di Misneach laboratory." Layar pun hilang kembali masuk ke jam tangan milik Juni sebelum ia mengatakan terima kasih. "Dasar Elizabeth, sesuka dirinya datang dan hilang." Ada sedikit senyuman yang tersungging di wajah manisnya. Juni memang terkenal dengan wajah yang manis dan cantik dalam satu paket. "Awas aja kalau bumi tidak menjawab pesanku dalam 4 menit." Juni kembali menikmati lagu Linkin Park dari abad 21. Jiwa tua nya memang khas terdengar dari playlist yang ia putar dua jam ini.

22nd CenturyWhere stories live. Discover now