5 || Semester 3 dan 4

851 144 33
                                    

Freya resmi menjadi mahasiswa sibuk di kampus memasuki semester 3. Dimulai dari acara penyambutan mahasiswa baru sampai acara jurusan lainnya, Freya selalu terlibat. Semua itu membuat Freya resmi pula menjadi mahasiswa yang jarang pulang ke rumah. Hidupnya hanya ada di sekre dan kost.

Jika ada yang bertanya bagaimana perasaannya pada Ryan memasuki semester 3 ini? Jawabannya masih tetap sama. Gadis ini masih menyukai adik sahabatnya itu tapi Freya tidak memupuknya lebih jauh. It just stays without any intention to be growth.

Nggak salah kalau orang bilang, cinta pertama itu long last and lingers. Freya jadi susah sekali untuk move on. Padahal sekarang dia dikelilingi teman - teman cowok dari angkatannya maupun kakak tingkatnya yang dari segi paras, lebih keren dari Ryan.

Sayangnya, Ryan membuat level standar calon pacar untuk Freya itu menjadi tinggi.

Harus rajin sholat

Pinter

Sayang temen

Sayang keluarga

Bisa berkomunikasi dengan baik

Nggak sok keren

Baik

Baik banget walaupun rese

Baik banget banget walaupun nggak blak-blak-an

Baik banget kaya ryan

Akhirnya semuanya akan berporos pada sosok Ryan.


Jadi, Freya memilih untuk menyerah mencari yang seperti Ryan karena dia tau tidak akan ada yang seperti laki - laki itu.

Ada sebenarnya. Namanya Danian. Danian Dirgantara. Temannya di jurusan yang sama dengan dirinya dan Nayla. Freya sudah sempat baper tapi lagi-lagi bayangan Ryan dan kehadiran Ryan suka menghancurkan proses move on seorang Freya Danisha.

Seperti siang ini. Saat matahari sedang terik-teriknya. Freya yang kedapatan menjadi panitia acara musik jurusan, harus mengurus banyak hal hingga lupa hal lain selain kegiatan kampusnya. Sejujurnya Freya sama sekali belum makan apapun sedari pagi. Ia lupa karena dari pagi ia sudah melakukan banyak hal.

Sebelum ia benar-benar merasa tenaganya terkuras, sebuah telepon masuk.

Ryan Radhika is calling...

Freya sempat mengerutkan keningnya bingung karena setau dia, Ryan sedang ada kuliah siang ini. Gadis ini tau karena jadwal kuliah Ryan lebih tertata daripada Freya yang mengambil jam kuliah loncat-loncat agar ia bisa mencuri waktu mengerjakan tugas kuliah atau mengerjakan tugas hima lainnya.

"Halo? Kenapa ry?" Freya bertanya cepat saat ia mengangkat telepon dari ryan.

"Assalamualaiakum"

"hehehe waalaikumsalam. Kenapa?"

"Mau kemana?"

"Ke sekre. Kena---wait? Kok?"

"Balik badan"

Freya otomatis membalik badannya hanya untuk melihat Ryan yang sedang berjalan mengenakan kaos hitam yang dipadukan dengan kemeja lengan panjang berwarna abu-abu yang semua kancingnya terbuka, juga celana jeans fit dan sepatu adidas favorit laki - laki ini.

Laki-laki itu menatap Freya datar sambil menaruh satu botol minuman isotonik dingin di kening Freya. "Muka lo nggak bisa lebih jelek dari ini?" ujar Ryan sambil menyerahkan satu kantung plastik berisi roti dan snack juga susu ultra kesukaan Freya.

Freya berakting menatap Ryan dengan tatap mata terharu sambil mengusap air mata tidak kasat matanya di depan Ryan. "Terharu banget. Gue berasa punya sugar baby." Ceplos Freya yang membuat Ryan menatap Freya galak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Freya & RyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang