dua

94 17 0
                                    

H Y U N G
*
*
*
🍂🍂🍂
*
*
*

Dongpyo pikir sekolah menjadi satu-satunya tempat paling aman untuknya karena tidak perlu bertemu dengan salah satu dari ketiga hyungnya.  Sayangnya, ia salah. Masalah yang ia alami bukan hanya dari ketiga hyungnya tapi kini juga harus ditambah lagi dengan berurusan dengan geng paling dihindari oleh siswa disekolah mereka. 

Jujur saja Dongpyo bahkan tidak sengaja, dan tidak berniat melaporkan tindakan asusila yang dilakukan oleh Felix, pemimpin geng tersebut kepada kepala sekolah.  Tapi rupanya janji Dongpyo tidak membuat mereka merasa aman dan berakhir melakukan pembullyan pada Dongpyo.

"Kenapa menatapku begitu?  Kau berani padaku HAH?!" Felix berteriak didepan wajah Dongpyo.

"Maaf" jawab Dongpyo lirih.  Ia bukannya takut atau tidak ingin melawan,  tapi dongpyo lelah.  Dia tidak ingin terlibat dengan permasalahan apapun lagi.

"JAWAB TOLOL DIMANA PONSELMU!!"Habis sudah kesabaran Felix karena sejak tadi menggeledah tubuh Dongpyo dia dan teman-temannya tidak menemukan ponsel yang mereka takutkan berisi rekaman saat mereka melakukan tindakan tidak senonoh di gedung belakang sekolah.

"Aku tidak membawa ponsel.. "

Bugh

Satu tinjuan keras melayang keperut Dongpyo,  membuat tubuh kecilnya tersungkur. 

"KAU MAU MATI HAH?!"

Dongpyo pasrah saat tubuhnya kembali ditarik untuk berdiri. Felix mengepalkan tangannya untuk memukul Dongpyo sekali lagi, dan Dongpyo hanya bisa menutup matanya.  Berharap ia tidak mati disaat ini.

Sepersekian detik tidak terjadi apa-apa. Tarikan pada kerah serangannya mengendur membuat Dongpyo membuka matanya untuk mengintip.

"Kau tidak apa-apa adik manis?"

Suara yang harusnya terdengar lembut dan melindungi malah membuat Dongpyo merinding. Gila bukan, bahkan dipukul oleh felix dan teman-temannya mungkin jauh lebih baik dibandingkan sosok yang sekarang berdirinya didepannya.

Yohan menatap Felix dan gengnya dengan tatapan tajam membunuh.  Tidak, jangan harap yohan melakukan itu karena kasihan pada Dongpyo. Mana sudi dia,  kata adik saja bahkan tidak pernah terbesit dikepalnya. Dia—Han Yohan hanya tidak suka orang lain bermain-main dengan peliharaannya.  Iya Son Dongpyo tidak ubahnya sebagai anjing peliharaan dimata Yohan.  Ia tidak suka jika mainannya di mainkan orang lain.  Hanya dia dan Hyung-hyungnya yang boleh memukul dan menyiksa Dongpyo.

"Jika kalian menyentuhnya, bahkan hanya sehelai rambut saja. Kupastikan tangan kalian akan patah dan tidak akan melihat matahari lagi."

Yohan menarik kasar tangan Dongpyo. Membawa pemuda yang lebih muda menjauh dari sana. Dongpyo menahan nafasnya ikut ngeri melihat bagaimana mengerikannya Yohan saat marah,  ini pertama kalinya.  Karena selama ini Yohan selalu menatapnya dengan baik pandangan meremehkan. 

Tubuh Dongpyo didorong masuk kedalam mobil. Rahang Yohan masih mengeras, menatap tajam jalanan didepannya.  Lalu mendadak tertawa remeh.

"Idiot tidak berguna harusnya kau melawan bodoh, jika mereka memukulmu harusnya kau pukul balik.  Ada apa dengan Dongpyoku yang manis, kemana Dongpyoku yang dulu pernah melawanku hmm.. " Yohan mentap Dongpyo dengan pandangan remeh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HYUNG Where stories live. Discover now