Sembilan Belas

693 86 18
                                    

Maaf aku lupa updet kemaren wkwk ✌

Masih banyak typo 🙏

Jangan lupa vote dan komen

Selamat membaca ❤

.
.
.
.
.

"Kin?" suara yang mereka kenal mengagetkan keduanya. Krit melepaskan pelukan dari Billkin dan mendorong Billkin menjauh. Billkin dan Krit menoleh kesumber suara.

"Sedang apa kalian disini?"

"Tidak sedang apa-apa" jawab Billkin.
"Lo sendiri ngapain disini, Ty?" tanya Billkin balik.

"Gue nyariin lo" jawab Tytan sembari berjalan mendekat.

"Nyariin gue? Kenapa?"

"Lo nggak sedang ngancam teman gue kan?" tanya Tytan mengabaikan pertanyaan Billkin. Ada nada tidak suka dari suaranya.

"Kalaupun gue ngancam dia itu bukan urusan lo!" jawab Krit dingin.

"Itu bakal jadi urusan gue karena Billkin sahabat gue" kata Tytan.

"Cuma sahabatkan bukan pacar? Jadi jangan berlagak sok memiliki pada sahabat sendiri!" kata Krit yang membuat Tytan semakin kesal.

"Kalian jangan berantem dong" Billkin menengahi.

"Sahabat lo duluan yang mulai" kata Krit sengaja menekan kata sahabat dengan kesal.

"Kenapa lo nyariin gue?" tanya Billkin pada Tytan.

"Bukan apa-apa cuma mau ngajak lo belajar bersama" jawab Tytan mendekat ke arah Billkin.

"Hanya itu?"

"Belajar bersama?"

"Iya nanti sepulang sekolah gue kerumah lo ya?"

"Hmm... boleh" Billkin tersenyum ramah pada Tytan membuat Krit tidak menyukai interaksi itu. Krit berniat ingin pergi dari tempat itu namun baru selangkah Billkin mencegahnya.

"Mau kemana?" tanya Billkin memegang tangan kanan Krit.

"Kelas!" jawab Krit singkat memandang Billkin dengan kesal.

"Kita pergi bersama?"

"Nggak/nggak" kata Krit dan Tytan bersamaan. Mereka berdua saling memandang tajam.

"Tujuan kita sama kenapa nggak mau?" tanya Billkin bingung. Kenapa mereka berdua saling bermusuhan begini?

"Karena gue nggak sudi bareng sama dia!" kata Krit menunjuk Tytan dengan dagunya. Jika saja Tytan tidak berlagak sombong selama ini, Krit mungkin saja mau berteman dengan Tytan.

"Gue juga nggak mau bareng sama lo!" kata Tytan sombong.

"Lo sepertinya makin kesini makin berani sama gue? Lo nggak tahu siapa gue?"

"Kalaupun gue tahu lo siapa? Kenapa gue harus takut?"

"Hah! Baiklah kalau itu mau lo!"

"Laki-laki itu tidak mengandalkan kekuasaan ayahnya untuk berkuasa!" kata-kata Tytan benar-benar menohok diri Krit. Sialan!

"Tapi sahabat yang baik juga tidak akan pernah menghalangi sahabatnya untuk berteman dengan orang lain!" telak Krit membuat Tytan terdiam.
"Ahh... Justru sahabat yang baik itu akan mendukung apapun yang sahabatnya lakukan termasuk memilih pasangan. Kecuali kalau dia suka sama sahabatnya sendiri, akan menghalanginya..." Krit memandang remeh Tytan.

Penguasa Sekolah (BKPP) ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant