13 - TWIO6C - Calling

53 11 4
                                    

Sepulang dari Gramedia, gadis cantik itu merebahkan tubuhnya di kasur. Rambutnya yang basah selepas keramas tak dihiraukannya karena membasahi seprai. Alsha masih memandangi langit-langit kamarnya, lalu menghembuskan beberapa helaan nafas.

"Azril lagi apa, ya?" gumamnya pada diri sendiri.

Alsha mengubah posisinya menjadi menelungkup. Tangannya menyingkirkan beberapa anak rambut yang menghalangi pandangannya. Lalu diaraihnya ponsel yang masih tersambung pada listrik itu. Dilihatnya ponsel yang bersih. Masih bersih, dan sepertinya akan tetap bersih.

Shafarza Alshava

Zril~~~~

Gimana kabar Lo?

Udah sembuh?

Udah ke dokter?

"Gue telepon aja kali, ya?" Alsha melihat jam dinding yang baru menunjukkan pukul tujuh malam. "Telepon aja, ah."

Sambungan telepon mulai terdengar. Diantara keheningan malam ini, ada hati yang cemas dicampur rindu. Ada gugup yang menanti kata 'hallo' diujung nada sambungan telepon.

"Halo?"

Alsha mengerjapkan matanya beberapa kali, rasanya sudah lama sekali ia tidak mendengar suara dari balik telepon itu. "Hai, Zril. Ini gue."

"Sha? Ada apa?"

Alsha bergumam. Jadi sekarang jika mau menghubungi Azril harus ada apa-apa dulu ya?

"Sha? Hallo? Sinyalnya jelek nih kayaknya."

Alsha menggeleng cepat, seolah-olah Azril dapat melihatnya. "Eh enggak, kok. Bagus sinyalnya."

"Oh kirain."

Alsha memukul-mukul pelan keningnya. "Lo gimana sekarang? Udah baikan?"

"Udah, kok. Gue udah sembuh, Hana yang ngurusin gue sampe sore."

Ingin sekali Alsha bilang untuk 'Lo nggak minum antibiotik itu kan? Lo bisa nelen obatnya? Lo bener-bener udah sembuh? Tadi udah makan apa aja?' namun yang terjadi saat ini Alsha menggigit bibir bawahnya sendiri, lalu manggut-manggut. Sebelah tangannya yang lain malah asyik memainkan ujung selimut. "Oh ya syukurlah kalau lo udah sembuh."

"Gue nggak nyangka kalau Hana sabar banget nungguin gue tidur, bikinin gue bubur dan-"

"Zril."

"Ya?"

Alsha memotong pembicaraan. Tidak ingin mengetahui kelanjutan cerita Azril. Fikirannya tidak ingin jalan-jalan mengenai apa yang dilakukan oleh Azril dan Hana saat hanya ada mereka berdua di ruangan itu.

"Besok lo udah bisa masuk sekolah?" tanya Alsha mengalihkan pembicaraan.

"Ciee ada yang kangen sama Aa Azril, nih."

Kode Etik Pertemanan [HAECHAN] || TAMAT ✔️Where stories live. Discover now