Selama ini tidak pernah ada yang tahu jika sebenarnya Arthur Conan Doyle membenci Holmes. Dia hidup kembali sambil membawa trauma di kehidupan yang sebelumnya.
Kemudian suatu hari Arthur bertemu dengan seorang bocah yang sangat menyukai Holmes. Kira...
Sebenernya fanfic ini ditulis buat ngerayain ultahnya Arthur (tanggal 22 Mei lalu), Suzu telat banget buat ngepos ini, hehe.
Fanfic ini pertama kali di posting di twitter Suzu tepat tanggal 22 Mei 2021, dan akhirnya hari ini Suzu mutusin buat pos di Wattpad juga.
Singkatnya, happy reading guys!
Note dari Suzu : Disarankan untuk membaca fanfic ini sambil dengerin lagu Detective Conan OP 34 - Kimi no Namida ni Konna ni Koishiteru (君の涙にこんなに恋してる)
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Namaku adalah Arthur Conan Doyle. Kalian pasti sudah mengenaliku sebagai penulis novel detektif terkenal bernama Sherlock Holmes.
Seperti yang sudah kalian ketahui, Holmes adalah detektif hebat yang bisa membantu banyak orang dengan memecahkan berbagai macam kasus. Holmes pun juga banyak disukai banyak orang di dunia. Sebagai penulis yang menciptakan Holmes, seharusnya aku merasa senang, kan?
... tapi sebenarnya aku sangat membenci Holmes.
Dia berhasil membantu banyak orang dengan memecahkan kasus, sedangkan aku tidak bisa.
Saat dulu aku menjadi dokter, aku pernah gagal menyembuhkan orang-orang sakit yang membutuhkan bantuanku. Hatiku sakit jika mengingat kembali saat-saat itu.
Aku sendiri yang setuju untuk dibangkitkan kembali sebagai vampire, tentu ada rasa trauma yang masih tersisa padaku. Rasa benciku pada Holmes juga tak kunjung hilang.
Hingga akhirnya aku bertemu anak itu.
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Namanya Edogawa Conan, seorang bocah SD yang kebetulan kutemui saat aku berkunjung ke toko buku.
Mungkin dia cuma bocah biasa. Tapi yang menarik perhatianku adalah saat dia berusaha mencapai novel Holmes yang dijejerkan di rak buku. Tanpa pikir panjang, saat itu kuambilkan saja novel itu untuknya.
Mungkin aku juga terlalu berlebihan saat aku membelikan novel itu untuknya. Tapi saat melihatnya tersenyum, entah kenapa sebagian beban di hatiku mulai terangkat.
