57 - Bimbang

1.4K 157 57
                                    

Bel pulang sekolah baru saja terberbunyi. Rachel segera merapikan tas miliknya karena setelah ini dia akan pergi dengan Samudra ke kedai ice cream. Hatinya terasa berbunga-bunga, tetapi sepertinya apa yang ia rasakan saat ini sangat berbanding tebalik dengan apa yang sedang dirasakan oleh sahabatnya, Karina.

"Oh ya, kemarin tante Yona ke rumah gue," ujar Karina.

"Kak Raga juga ikut?" Rachel bertanya kepadanya.

"Katanya itu, tapi dia nunggu di mobil," jawab Karina dengan sedikit senyuman.

Rachel menghela napasnya. Dia tau persis kalau Raga maupun Karina masih memiliki perasaan yang sama dan tidak berubah. Namun, memang sebaiknya mereka berjaga jarak dulu untuk sementara sampai semua masalah ini selesai, tetapi Rachel merasa kasihan juga dengan sahabatnya yang menjadi murung belakangan ini.

"Gue gak mendukung atau menerima perbuatan kakak gue ke lo di malam itu, tapi lo dan gue juga tau kalau malam itu Kak Raga gak sadar kalau dia melakukan itu," Rachel membuka mulutnya kembali. "Dan yang gue tau, kakak gue masih sayang banget sama lo, Kar, tapi dia sendiri ngerasa bersalah banget sama lo."

Karina mengukir senyum manisnya. "Iya, gue taku kok, Chel."

Melihat Karina tersenyum sudah membuat Rachel sedikit lega. Ia menolehkan kepalanya dan melihat Samudra sedang berdiri di depan kelasnya untuk menunggu dirinya.

"Ya sudah kalau gitu, gue duluan, ya. Lo hati-hati di jalan." Setelah berpamitan dengan Karina, ia segera berjalan menghampiri Samudra yang sedang berdiri menunggunya.

Senyuman manis ia tunjukkan kepada kekasihnya itu. Samudra senang, Senyuman Rachel adalah pemandangan terindah baginya.

Mereka berdua berjalan menuju ke parkiran mobil. Keduanya segera memakai seatbelt, lalu Samudra melajukan mobilnya ke sebuah kedai ice cream yang terletak tak jauh dari sekolahnya berada.

Setibanya di tempat tujuan, Samudra segera memarkirkan mobilnya yang berwarna putih, kemudian keluar dari dalam kendaraannya bersama sang kekasih. Mereka memasuki kedai ice cream tersebut dan mulai memesan pesanan mereka.

"Tante Yona sama om Alvaro jadi ke Australia?" tanya Samudra sambil menunggu pesanan ice creamnya tiba.

"Iya, semalam langsung berangkat," timpal Rachel.

"Semoga masalah Sherinna sama orang tuanya cepet selesai," tutur Samudra sambil menatap gadisnya.

"Iya, aku juga pengen dia cepet-cepet keluar dari rumah."

"Kenapa?"

"Gak nyaman aja ada dia."

Samudra mengangguk paham, lalu seorang pegawai memberikan ice cream pesanan mereka berdua. Rachel segera mengambil ice cream miliknya dan begitupula dengan Samudra. Selepas itu, mereka segera kembali ke dalam mobil.

"Oh ya, aku curiga sama Sherinna." Rachel menyuapkan satu sendok ice cream ke dalam mulutnya.

"Curiga kenapa?" tanya Samudra sambil menyalakan mesin mobilnya, tetapi dia tidak melajukannya karena kini dia ingin menyantap ice creamnya terlebih dahulu bersama Rachel sebelum pulang.

"Curiga dia yang jebak Kak Raga." Gadis itu menatap laki-laki di sampingnya.

"Kenapa kamu curiga sama dia?"

"Semenjak kejadian malam itu, Sherinna kayak orang ketakukan, terus kemarin aku dengar dia bicara di telefon dan dia bilang kalau dia takut mereka tau," jelas Rachel.

"Mereka itu, siapa?" Samudra memperjelas ucapan kekasihnya kembali.

Rachel menaikkan pundaknya sebagai tanda bahwa ia tidak tau sambil menyantap ice cream miliknya kembali.

Married With Kakak Kelas 2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang