2. Mencari Solusi

15.5K 1.3K 22
                                    

Doble up!
Haii ketemu lagi..
Gasuka cerita author harap skip gak usah ribut, okee😌

yang mau vote & Komen juga gakpp,
Author ucapkan makasih!!

Happy reading..
--

"Faiz berangkat, Assalamu'alaikum," pamit Faiz setelah mencium kedua tangan orangtuanya.

"Kesya berangkat juga ya, Assalamu'alaikum," lanjut Kesya setelah mencium kedua tangan orang tuanya dan menyusul kaka nya yang sudah di luar.

"Wa'allaikumsalam. Hati-hati!" jawab kedua orang tua mereka bersamaan.

**

Setelah sampai sekolah. Sabrina langsung menuju kelasnya untuk meletakkan tasnya, dan segera keluar lagi untuk ke toilet.

"SABRINA!" teriak kesya yang melihat Sabrina berjalan santai di koridor.

"Ehhh?" Sabrina segera berbalik badan, ternyata sudah ada Kesya yang sedang berlari lari kecil menghampirinya.

"Assalamu'alaikum Ina cantik."

"Wa'allaikumsalam Keysa," jawab Sabrina sambil terkekeh.

"Istirahat nanti, kita ke taman belakang ya?"

"Tumben, mau ngapain emang?"

"ada yang di omongin, hehe."

Sabrina menganggukan kepalanya. "Oky lahh."

"Ehh tumben rambutnya di iket?" ujar kesya baru ngeh melihat rambut Sabrina

"Hehe gkpp lagi pengen di iket aja."

"Besok di iket lagi aja biar tambah cantik apalagi kalo pake hijab pasti tambah cantik banget," ujar Kesya lagi seraya tersenyum simpul.

"Insyaallah, do'ain yaa biar cepet kaya kamu," jawab Sabrina juga ikut tersenyum.

***

"Tumben kaya lesu bnget Iz mukanya?" tanya Rayhan melihat kedatangan Faiz seperti orang yang sudah tak diberi makan 3 hari.

"Lu knp Iz, tipes atau muntaber?" tanya Gusti dengan tatapannya yang serius.

"Kena BDB deh kayanya," celetuk Akbar tak kalah serius.

"BDB? penyakit apaan?" tanya Rayhan menaikkan satu alisnya.

"Yang di gigit nyamuk itu, masa lo pada gatau si, BDB," jawab Akbar masih dengan keyakinan penuh.

"DBD Astagfirullah D.B.D," jawab Gusti membenarkan, ingin sekali ia melamparkan kursi kayu yang tersusun rapi disampingnya kewajah Akbar.

"Nah ya ituu maksud gue," timpal Akbar cengengesan.

Sedangkan Faiz masih dengan muka datarnya melihat perdebatan ke tiga temannya.

"Lu knp dah Iz dari tadi diem mulu?" tanya Gusti lagi masih penasaran dengan perubahan temannya satu ini.

"Emang biasanya Faiz nerocos seribu bahasa, dengan kecepatan 550 km/J, kaya emak lu pas ngomelin lu tanpa henti gitu? Faiz juga biasanya diem kaya gak punya pita suara gitu, masih lu tanyain kenapa dia dari tadi diem, lu Sehat?" ujar Akbar panjang lebar.

"Lu tau basa basi gak sih Bar? btw mak gw dah tenang di alam sana sejak gw mbrojol, jadi gw gak pernah tau gimana rasanya di omelin emak," jawab gusti santai.

"Gelap gelap, lampu mana lampu, PLN lagi PMS nih kayanya," celetuk Rayhan.

"E-ehh sorry gw lupa, gak ada maksud gitu gus sumpah." sekarang giliran Akbar merasa bersalah.

"Apaan sih santai aja kali."

"Gue mau di jodohin," celetuk Faiz yang berhasil membuat ketiga temannya terkejut bukan main.

"Kemaren sore Ayah sama Uma bilang mau jodohin gue sama anak temen Uma yang udah lama lost contact, gue bisa nolak. Asalkan gur harus bawa cewe kerumah buat di kenalin ke mereka, sedangkan dari gue brojol mereka gak ngasih izin gue buat deket sama cewe."

"Gue punya solusinya nih Iz," ujar Gusti bersemangat.

"Wahh solusinya gak bener nih pasti" Batin Akbar.

"Nyewa Lonte di diskotik aja Iz. Gimana?"

"Nah kan gak bener!" pekik Akbar karena firasatnya tidak salah.

"Pala kau lonte, kalo ngasih saran yang ngotak lah Gus, Astagfirullah," jawab Rayhan seraya melemparkan batu kecil ke wajah Gusti.

"Gini aja kan lu punya ade cewe pasti dia punya temen dong, nah lu minta bantuan temen ade lu aja, gimana?" saran Rayhan.

"Udah," jawab Faiz singkat.

"Assalamu'alaikum cowo-cowo beban keluarga dan beban negara kecuali Faiz, sorry telat," sapa Aditya dan langsung mendaratkan bokongnya disebalah Rayhan.

"Wa'allaikumsalam,"cjawab semuanya

"Tumben telat Dit?" tanya Gusti.

"Ban gue tadi kempes."

"Ohhh."

"Lu kenapa Iz mukanya kaya bayak menanggung beban idup?" tanya Aditya.

"....."

"Astagfirullah nii gue baru aja dateng udah di diemin!" pekik Aditya karena tidak mendapatkan jawaban dari teman temannya.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," Salam pak Hardi selaku guru Matematika di SMA ANGSAU 1

"Wa'allaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Pelajaran pun berlangsung sampai waktunya Istirahat. Bel sudah berbunyi tapi kelas masih belum juga di bubarkan oleh pak Hardi.

"Astagfirullah pak kapan istirahatnya, bel nya udah bunyi dari tadi!" protes Akbar.

"kerjakan satu soal lagi kalo bener baru boleh istirahat."

"Astagfirullah pak, nih kepala serasa udah mau Mbledak masih di tambah satu soal lagi, Istighfar pak Istighfar muridnya udah mau mati!" jawab Gusti terlewat sabar.

"Mana? itu buktinya Faiz sama Aulia masih asik ngerjakan, udah dari pada kalian berisik mending kerjakan jadi bisa cepat istirahat," jawab pak Hardi sambil menyelesaikan soalnya di papan tulis.

"ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH, UNTUK BAPAK MUHAMMAD HARDI, DAN BAPAK ANJAR PRASETYO BISA SEGERA KEKANTOR KARENA RAPAT SUDAH INGIN DIMULAI!" Sepeaker sekolah berbunyi memanggil guru yang masih belum keluar dari kelasnya.

"Astagfirullah bapak lupa kalo ada rapat, yasudah kalian langsung Istirahat saja."

"Nahh gitu kali pak dari tadi!" pekik Gusti dan langsung berlari keluar, di susul oleh yang lain.

****

•Taman belakang sekolah

"Mau ngomong apa sya?" tanya Sabrina.

Kesya menjelaskan semunya dari awal hingga akhir tentang perjodohan Faiz.

"Terus apa hubungannya sama aku?" bingung Sabrina.

"Jadi ka Faiz minta tolong sama aku buat nyariin perempuan itu, sedangkan aku cuma deket sama kamu jadiii kamu ya yang di kenalin ke Ayah dan Uma, plseeeee!?"

"Ko aku sih Sya, aku itu bukan wanita baik baik, aurat ku masih terbuka kemana mana, sedangakan keluarga kamu itu keluarga yang agamis Sya gak kaya aku keluarga aku jauh dari agama, kamu paham kan?"

"Sabrina Ratu permayangsari ini kan cuma sementara, nanti pas mau ketemu Ayah sama Uma aku, aku pakein Hijab nanti aku beliin gamis okee. Sabrina tenang aja," jawab Kesya sambil menyatukan jari jempol dan telunjuk nya.

"Hmm yudah deh aku mau, cuma buat hari itu kan?" tanyanya lagi memastikan.

"Aaaa makasi bestieee!" pekik Kesya yang langsung memeluk Sabrina dengan erat.

"yudah ayo ke kantin," ajak Sabrina.

"Ayo!"

See u next part, ba bai👋👋

RATU KECILKU [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang