22 | Two World

1.1K 136 20
                                    

Absen dulu💜

Chapter ini panjang, jadi kalian bisa bebas komen di setiap line dan kasih vote sebelum membaca!

Kalian rajin vote komen
Ziza juga bakal rajin update.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










"Sayang, aku mencintaimu selamanya."

Air mata Nyonya Seo yang mendengarkan kalimat terakhir Jungkook didalam perekam suara itu seketika jatuh sudah membasahi pipinya. Matanya memandang kosong ke depan. Setiap kata dan setiap pengakuan Jungkook disana terdengar tulus dan begitu menyakitkan, bagaimana jika Luna yang mendengar langsung semua itu? Bagaimana reaksi putrinya?

"Jadi d–dia, dia lelaki itu." gumamnya pelan tidak percaya.

Dulu sekali, seingatnya saat itu Luna masih kuliah. Suatu hari Nyonya Seo sangat khawatir saat putrinya pulang larut malam dalam keadaan kacau tengah menangis, tapi saat ditanya Luna hanya menggeleng dan tidak menjawab sama sekali. Bahkan Luna sampai sakit seminggu dan terus bergumam tak jelas.

"Jung sunbae, Luna sayang, cinta mati. Kenapa tidak datang sih, dasar jahat." begitulah katanya saat dalam tidur. Nyonya Seo sangat ingat itu.

"Jadi Jungkook meninggalkan Luna karna tidak mau Luna terluka karna orang yang mengancamnya?"

Kisah cinta mereka terdengar berat dan banyak rintangan, dunia seakan berperilaku tak adil pada keduanya. Mendengar saja membuat wanita paruh baya itu ikut merasakan sakitnya, apalagi mereka berdua yang menjalani. Sungguh, tuhan tidak menakdirkan mereka berdua? Barang sebentar saja.






🐰

"A–apa?"Luna menganga tak percaya dengan apa yang baru saja didengar telinganya namun itulah kenyataan saat ini.

Yoongi mengangguk meyakinkan. "Dia dan bayinya sekarang sudah memulai hidup baru, meninggalkan negara ini untuk melupakan segala masa lalu menyakitkannya. Dia pergi demi kau Luna, dia hanya berpesan ingin Luna bahagia."

Siapapun bisakah kalian membenturkan kepala Luna ke dinding sekarang juga? Dia tidak tau harus bereaksi seperti apa. Menurutnya Jungkook terlalu berlebihan. Toh, sekarang dirinya sudah sehat dan bugar, lagian saat kejadian penikaman itu Luna tidak merasa sakit terlalu lama, hanya sebentar sebelum ia pingsan. Sungguh. Setelah bangun ia sudah berada dirumah sakit tanpa tahu apa yang terjadi.

"Me–mereka pindah kemana?" tanya Luna dengan suara kecil.

Pria yang duduk didepannya itu nampak menghela nafas kasarnya sebelum menjawab. "Luna, maafkan aku. Pertama karna aku sudah memperlakukanmu dengan kasar dulu. Dan kali ini, maaf sungguh aku ingin memberi tahumu, tapi Oppa sudah berjanji pada Jungkook untuk tidak pernah memberi tahumu kemana mereka pergi."

Single Daddy [End]Where stories live. Discover now