EP XXXVI; Jealousy?

104 4 2
                                    

Dong Yongqin's POV

"Ten, mau temani aku sebelum pulang nanti?" Tanya Kun kepadaku ketika kami berdua tengah makan malam bersama dirumah Doyoung. "Kalian mau kemana?" Tanya Doyoung heran. "Aku mau ke studio sebentar. Ada beberapa hal yang mau aku urus." Jawab Kun. "Studio? Hyung punya studio?" Heran Jeno kepada Kun yang sedang mengunyah. Kun hanya mengangguk kecil mengiyakan perkataan Jeno.

"Mau gak?" "Iya-iya, mau." Datarku. "Lagipula aku numpang denganmu, Kun. Kalau aku gaikut, aku pulang sama siapa?" "Pulang sendiri lah." Jawab Doyoung sembari menatapku. "Gamau antarin aku, Doy?" Godaku ke Doyoung yang duduk disampingku sembari menyolek dagunya. "T-tidak. Kau bisa pulang sendiri." Kata Doyoung gugup. Aku tahu pasti dia sedang panik karena ditatap oleh belahan hatinya, haha.

Setelah makan malam bersama dan mengobrol sebentar, aku dan Kun langsung pergi ke studio Kun. Bukan miliknya sih, tapi Kun kalau bekerja membuat musik, dia selalu disana.

Oh iya, kalau kalian baru tahu, Kun juga mempunyai pekerjaan sampingan sebagai seorang produser musik. Aku dan Doyoung kadang-kadang juga membantu Kun menjadi voice guide nya. Jadi kalau misalnya ada agensi yang membeli lagu Kun untuk boygroup/girlgroup nya, mereka bakal dengar suaraku atau suara Doyoung, atau bahkan suara kami berdua jika beruntung.

Selain Kun, Haseul juga mempunyai pekerjaan sambilan, yakni sebagai opera singer. Suara Haseul sangat bagus! Kalian harus dengar bagaimana suara 'emas' Haseul ketika bernyanyi (aku bilang seperti ini karena aku sering diajak oleh Haseul untuk menonton pertunjukannya). Sedangkan berbicara seperti biasa saja, suara Haseul bagus. Apalagi ketika bernyanyi?

Back to our topic.

"Ten, kau mau ikut masuk atau dimobil saja?" Tanya Kun kepadaku sesampainya kami di gedung studio Kun. "Turun." Singkatku sembari melepaskan seatbelt yang kupakai tadi dijalan. Aku dan Kun pun keluar dari mobil, lalu berjalan masuk kedalam sana. Letak ruang kerja Kun berada di lantai 10, jadi kami harus memakai lift.

Baru saja pintu lift ingin ditutup, kami dikejutkan oleh seseorang yang masuk kedalam lift. Kun terlihat terkejut dan langsung menyapanya. Aku juga begitu, bedanya aku menundukkan badanku formal karena aku belum pernah bertemu dengannya. Tapi mukanya tidak asing bagiku, seperti pernah melihatnya di suatu tempat.

"Kun-ssi! Kau membawa temanmu?" Tanya pria itu kepada Kun. "Ne, hyung." Jawab Kun sembari tertawa ringan. Pria itu ikut tertawa juga, lalu menatapku sembari tersenyum. Aku yang sebenarnya merasa ngeri hanya bisa ikut tersenyum kecil saja.

"Ah, aku lupa. Ten, ini salah satu senior ku disini. Panggil saja Noday. Dan, hyung, ini temanku sejak sekolah dulu, namanya Chittaphon Leechaiyapornkul. Namun kau bisa memanggilnya dengan panggilan Ten." Kata Kun memperkenalkan kami berdua. "Ten? Oh, yang sering menjadi voice guide dilagumu kan?" Tanyanya dan diangguki oleh Kun. "Wah, aku sering mendengar suaramu di hampir setiap lagu yang dibuat Kun. Suaramu sangat bagus, kau tidak ingin mencoba untuk menjadi idol atau solois?" Ujarnya kepadaku. "Terima kasih atas pujiannya. Namun aku-" "Dia sudah tidak bisa lagi, hyung. Anaknya saja sudah tiga." Potong Kun. Akupun melirik Kun kesal lalu menyiku perut Kun. Enak saja dia menghancurkan reputasiku begitu saja, padahal aku sedang jaga image.

"Benarkah? Tapi kau masih terlihat muda. Aku saja bahkan belum menikah." Ujarnya sambil tertawa ringan dan menepuk pundakku. "Berapa usiamu?" "Saya seusia dengan Kun." Jawabku formal. "Ani, jangan berbahasa formal. Biasa saja denganku." Ucapnya. "Seusia Kun? Ya, Kun. Kau kalah dengannya." Katanya sembari membandingkan aku dengan Kun. Ahaha, kali ini aku puas melihat Kun seperti ini.

DONG's FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang