Some Type Of Love || RenHyuck✔

(END)

Attention + loyal

Kinda 🔞

Ayang❤️

Udah makan?

Belum

Kenapa?

Belum laper

Emang makan harus nunggu laper?

Kalo di dalem kamus ku gitu soalnya
;))

Makan sana!!
Gak usah nunggu laper,!!

Mager keluar kamaaaarrr✨

Chan....?

Males ah;((

Yaudah, aku otw ke rumah kamu ya

Ha? Mau ngapain?🤨

Kebetulan laper nih, mau makan kamu.

HEH ANJIR, NJUN😠😠
KEMAREN UDAH YA🤬🤬

Mau makan nggak?

IYA YAUDAH AKU MAKAN😭😭
JANGAN KE RUMAH POKOKNYA!!

Yah, udah di depan nih😄🖐️

HEH!!
PULANG SANAAAAA!!!

Yah, udah didepan pintu nih😁🖐️

IIHHH, ADA MAMA DI RUMAH TAUK!!
INI JUGA AKU UDAH MAU MAKAN!!

Beneran?

IYA INJUN SAYANG~~
PULANG YAAA😘😘😘

Oke,
Btw, buat apa aku pulang?
Orang dari tadi dirumah doang
Rebahan

Fucek🙂

Love you too, kitten❤️❤️

•••

"Mau susu..."

"Beli sana,"

"Bukan, susu kamu."

Wajah Haechan memerah padam. Ia sedikit menunduk sesaat setelah mendengar Renjun berbisik dengan nada rendahnya tepat di telinganya. Secepat mungkin ia menggeleng. Mengingat ini masih di tempat umum.

"Bisa nggak sih mesumnya jangan di tempat umum?"

"Abisnya pacar Huang Renjun seksi banget. Jadi pengen nganu." Lalu Renjun menerima pukulan kuat pada bahunya penyebab dari kekesalan Haechan. Ia bahkan sampai meringis sakit karena Haechan tak hanya sekali memukulinya.

"Kenapa sih?! Suaranya nggak gede juga..."

"Tapi kan aku malu~"

Gemas sekali, Haechan merengek padanya adalah hal yang paling Renjun sukai. Wajah manisnya yang merengut, bibir merah dan penuhnya yang mengerucut lucu, serta nada suaranya yang terdengar seperti bocah SD ketika sedang merengek minta dibelikan es krim dengan ibunya.

Perpaduan yang sempurna. Mungkin itu agak kedengaran berlebihan, tapi tidak untuk Renjun yang sudah terlalu jatuh ke dalam pesona kekasih sejak jaman SMA nya ini.

"Ngapain malu? Nggak telanjang juga kan?" Renjun mengangkat bahu seolah tak peduli pada rengekan Haechan. Padahal mah, kalau sudah didalam kosannya, Renjun pasti sudah membuat kekasih manisnya ini mendesah pasrah dibawah tubuhnya yang penuh peluh.