Part 13

4K 376 12
                                    

“Nenek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Nenek.. sakit”

Gulf sedang dihukum. Ia duduk bersujud dihadapan neneknya yang baru saja menjewer telinganya. Dan tentu saja ia tidak sendiri, Mew pun tampak sedang duduk bersujud disebelahnya.

“Jangan pernah meninggalkan rumah diam-diam. Apalagi mematikan ponsel seperti kemarin. Apa kau tidak tau betapa paniknya semua orang dirumah ini?”

“Maafkan aku, nek..”

Mew hanya bisa mengelus telinga Gulf yang tampak memerah akibat jeweran nenek. Wajahnya menatap sendu kearah Gulf seakan merasakan sakit yang baru saja Gulf rasakan.

Tapi sudah sepantasnya Gulf dihukum karena tingkahnya pergi diam-diam dari rumah dan juga sengaja mematikan ponselnya. Untung saja Lee bisa menemukannya dengan segera.

“Kau juga. Berhentilah bertengkar dengannya. Bukankah kalian sebentar lagi akan segera menikah, mendewasakan dirilah mulai sekarang”

Mew dan Gulf menganggukan kepalanya berbarengan. Nenek Gulf memang sangat mengerikan jika sedang marah.

“Nenek, berhentilah marah. Itu tidak baik untuk kesehatan mu, naaa..”

Gulf merayu nenek dengan menampakan wajah imutnya. Ia segera bangun dari sujudnya dan memeluk manja neneknya. Tidak ada yang bisa berlama-lama marah dengan Gulf jika ia sudah mengeluarkan jurus rayuannya. Ia tampak menggemaskan seperti anak berusia lima tahun.

“Phi Lee, apa kau merindukan ku?”

Gulf berjalan kearah Lee dan hendak memeluknya. Namun usahanya digagalkan oleh Mew yang segera menarik pinggangnya menjauh dari Lee.

Sepertinya Mew harus mengingatkan Gulf kembali agar tidak bersikap seramah itu kepada orang lain. Ia tidak menyukai saat Gulf dengan mudahnya memeluk orang-orang disekitarnya. Ia ingin pelukan itu menjadi miliknya saja.

“Apa kau sudah puas bermain-main?”

Lee menyadari jika Mew dan Gulf sudah kembali akur hanya dengan melihat betapa posesifnya Mew terhadap Gulf barusan. Ia juga sudah bisa melihat senyum manis yang sudah lama tidak tampak pada wajah Gulf. Setidaknya Lee bersyukur jika semuanya baik-baik saja.

“Aku baru saja dihukum nenek. Lihatlah telinga ku memerah, Phi. Kaki ku juga kram karena nenek menyuruh ku bersujud selama hampir setengah jam”

Lee tersenyum bahagia. Inilah Gulf yang ia kenal. Gulf yang begitu cerewet dan selalu berbagi ceritanya. Sepertinya ia memang harus mengikhlaskan Gulf karena kebahagiannya memang hanya terletak pada seorang Mew Suppasit saja. Karena memang itulah dunianya.

☀️🌻

Hari ini Mew menjemput Gulf dikampus untuk makan siang bersama dengannya karena kebetulan ia baru saja menyelesaikan meeting didaerah dekat dengan kampus Gulf berada.

“Phi, kenapa cepat sekali kau sampai?” Gulf memang sudah diberitahukan jika Mew akan menjemputnya siang ini.

“Aku meeting tidak jauh dari sini. Apa teman mu matanya tidak sakit melototi ku seperti itu?”

Mewgulf - Forget Me NotWhere stories live. Discover now