Perkara Cium 🔞

21K 623 7
                                    

Baca fullnya di akun twt ku, disini hanya bagian 🔞 nya aja

.

.

.

Mature content
.
.
.
Happy reading


Jeno sudah sampai di rumah Renjun sedari tadi, duduk di sofa yang barada di kamar Renjun sementara kekasihnya itu memberengut di atas tempat tidurnya

"Sayang~ jangan manyun aja dong
Aku minta maaf deh nggak sengaja nyium haechan"

"Huft! "

Sudah setengah jam berlalu dan Jeno tidak berhenti meminta maaf padahal dirinya kemari ingin menghukum kucing manisnya itu karena diam saja saat dicium oleh haechan dan bahkan dia mencium sikut haechan dengan sengaja

Ya semua karena haechan, ingatkan Jeno setelah ini untuk menghajar temannya itu karena telah membuat kekasihnya merajuk sekarang

"Hahhhh"
Menarik nafas panjang, Jeno dengan tiba tiba menerjang Renjun, mengungkung kekasihnya yang bersandar di headboard ranjang

'Cup'
Satu kecupan lembut mendarat di pipi kanan Renjun, Jeno melengkungkan senyum manis membuat mata Renjun terpana melihat nya hingga tiba tiba

'KLIK'
Jeno memasangkan sebuah collar dengan rantai panjang, lalu dengan sekali hentak menarik turun celana dan dalaman yang Renjun pakai, menyisakan hoodie yang dipakainya

"Kamu nggak lupa kan kalau aku kesini mau kasih hukuman buat kucing manis aku? "

Renjun meneguk ludahnya kasar, Jeno jika sudah seperti ini terasa sangat mengintimidasi, walaupun wajahnya tetap terhias senyum, namun aura gelapnya sangat terasa

"Then p-punish me master"

"Mnhhh"
Mendengar respon yang di inginkannya Jeno dengan tergesa langsung melumat bibir Renjun, menyesap dengan penuh nafsu dan tanpa kelembutan sedikitpun, Renjun hanya bisa pasrah dan mencoba mengimbangi ciuman yang Jeno berikan seadanya

Jeno sudah tertutup kabut nafsu semakin melumat kasar bibir Renjun, menelusupkan lidahnya guna menginvasi rongga mulut kekasihnya, saling membelit lidah dan bertukar saliva

Tangannya tidak tinggal diam, menarik turun zipper hoodie yang renjun kenakan dan langsung memilin tonjolan merah di dada renjun, meremas dada rata itu sambil sesekali mengusap ke perut dan pinggangnya

"Eungghh...mnhhh"
Renjun melenguh disela sela ciumannya, Jeno seperti tidak mau melepas bibir manis kekasihnya itu, terus melumat hingga bibir sang kekasih memerah, barulah setelah dirasa cukup, Jeno menurunkan kecupannya ke area leher renjun, menjilat dan meyesapnya hingga timbul ruam merah, sesekali lidahnya menjilat tonjolan kelelakian di leher kekasihnya itu

"Ahhh...jenh... jangan dijilat...ahhh"
Renjun bergerak gelisah, tubuhnya membusur saat Jeno menjilat dan menghisap putingnya, dengan tangan yang meremas dan memilin puting Renjun yang satunya.

"Wow kitten, you hard" Jeno menyentil kepala penis Renjun yang menegang, mengeluarkan sedikit precumnya di ujung lubang kencingnya, membuat Renjun mendesah karena sakit yang justru memberi rasa nikmat tersendiri padanya, kemudian melepas hoodie yang renjun pakai hingga kini Renjun telanjang bulat.

"Maaf ya sayang kalau aku tadi nggak sengaja nyium haechan, kamu maafin aku kan?" Jeno berucap sambil menanggalkan pakaiannya, memperlihatkan tubuh kekar dengan penis yang sudah mengacung tegak

"Titit..."

"Hah?"

"Aku udah maafin, sekarang mau titit Jeno disini"

Renjun membuka lebar pahanya, mengangkang menampilkan lubang analnya yang berkedut minta diisi

"Shit...nakal yaa kucing manis aku"

Dengan tergesa Jeno menumpahkan pelumas di tangannya, melumuri jari jarinya dengan pelumas lalu mengoleskannya ke penisnya yang sudah menegang

"Menungging sayang"
Renjun menurut, menumpukan tubuhnya di kedua tangan dan kakinya, Jeno menarik rantai yang terhubung dengan collar yang bertengger di leher Renjun, lalu mulai memasukkan jarinya satu persatu

Kini sudah 3 jarinya yang bersarang di dalam anal Renjun, mengocok lubang itu dengan getakan cepat membuat Renjun mendesah ribut menerima rangsangan yang Jeno berikan

"Ahhh... ahhh... eungh..d-dalamh... jenohh"

"Call me master sweetheart"

"Ahhh... yeahhh... m-master"

Jeno semaki memperdalam kocokan pada jarinya sehingga berhasil menyentak titik manis Renjun di dalam sana, membuat sang empunya kelimpungan dan mendesah nikmat

"M-masterhh... nghhh... can i c-cumh... ahh"

"Cum for me then"

"Ahhhh... ahhhh"
Renjun mengeluarkan spermanya, mengotori sprei di bawahnya, nafasnya tersengal menikmati pelepasannya, sementara di belakang sana Jeno menarik jarinya keluar, menempatkan penisnya di depan anal Renjun bersiap untuk penetrasi

"Sekarang giliranku sayang"
Jeno berbisik di telinga Renjun lalu mendorong penisnya masuk ke dalam lubang kekasihnya sekali hentak, membuat Renjun yang masih lemas karena pelepasannya kembali memekik merasakan sesuatu yang besar memasuki dirinya

Jeno mengeluar masukkan penisnya kasar, menyentak titik nikmat sang kekasih yang sudah sangat ia hafal dimana letaknya

"Nyahhh...ahhh..d-deeper masterh"
Jeno menarik rantai collar renjun membuat kepala Renjun mendongak ke atas dengan air liur yang mengalir hingga keleher karena Renjun tak kuasa menutup mulutnya, sungguh titit Jeno sangat nikmat mengobrak abrik lubangnya

Sementara Jeno semakin kasar mengagahi Renjun, menggenjot penisnya dengan tempo cepat sambil sesekali membungkuk mengecup dan menyesap punggung indah Renjun, tangannya menarik narik rantai collar sambil sesekali memilin puting atau menampar pipi bokong sintal Renjun

"Ahhh...cummm... aku mau keluar lagihh... ahh"
Renjun kembali pelepasan untuk kedua kalinya, spermanya lebih banyak keluar kali ini, akibat pelepasan itu, dinding anal Renjun mengetat, meremas penis Jeno di dalam sana

"Ahhh shit... aku juga sampai sayang...ahh ahh"

"Nghhh"

Keduanya melenguh, Jeno mengeluarkan spermanya di dalam lubang renjun, dengan beberapa cairan merembes keluar saking banyaknya, mengotori paha dalam dan testis Jeno, sementara Renjun sudah ambruk, satu ronde saja sudah sangat menguras tenaganya

Jeno menarik penisnya keluar, membuat lubang renjun berkedut mengeluarkan sedikit cairan sperma Jeno

Jeno ikut merebahkan dirinya di sebelah Renjun, mengusap rambut basah yang menutupi wajah cantik kekasihnya, lalu memeluk pinggang ramping itu untuk merapat

"Capek? "

"Kamu pikir aja sendiri"
Jeno hanya terkekeh menanggapi jawaban ketus kekasihnya itu

"Lain kali jangan mau dicium cium gitu sama orang lain, aku cemburu"

"Kamu juga, jangan asal nyosor aja, liat liat dulu ada siapa di sebelah kamu"

"Iyaa sayang, lagian kamu cakep banget sih, kan aku jadi sange pingin nyosor mulu"

'PLAK'
satu tamparan berhasil mendarat di pipi Jeno, ya Renjun kesal kenapa pacarnya ini sangat mesum

"Ya udah kalau gitu jangan marah kalau orang lain cium cium aku, mungkin dia juga SANGE kaya kamu"

"Maap yang, lagian aku kan jujur kalau kamu bikin aku.. "
'PLAK'
satu tamparan lagi berhasil mendarat dipipi Jeno sebelum Jeno menyelesaikan ucapannya

"Sakit yang..."

"Hehehe maaf, satu ronde lagi mau nggak, tapi main yang lembut? "

Tanpa basa basi lagi Jeno langsung menyerang Renjun, melepas collar yang Renjun pakai lalu melanjutkan kegiatan panas mereka lagi hingga pagi

Mana mungkin hanya satu ronde lagi, tentu itu sangat tidak cukup, bukan begitu?

END

PRIVATE (NOREN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang