Salah satu kesamaan Dantae dan putra mereka Seok Hoon adalah ketakutan mereka terhadap dokter. Membuat mereka tidak akan pernah bilang kalau mereka sakit karena takut untuk dibawa kedokter. Untungnya Seok hoon memiliki Seok Kyung sebagai cctv yang akan memantau dan memberitahu Suryeon saat abang sakit. Berbeda dengan Dantae yang memiliki sekretaris untuk menutupi keadaan kesehatannya.
Setelah beberapa hari berhasil menyembunyikan sakit giginya pagi ini Dantae bangun tidur dengan keadaan pipi yang membengkak. Membuatnya langsung mendapat siraman rohani pagi hari dari sang istri.
Saat ini Suryeon dengan tenang menemani suaminya menunggu giliran untuk bertemu dokter. Jika biasa mereka mendapat perlakuan khusus tanpa mengantri. Kali Dantae yang sedari tadi duduk dengan gelisah sambil berdoa memohon kepada semua Tuhan yang ia ketahui untuk memberinya keselamatan sangat bersyukur karena istrinya mau diajak untuk menggunakan nomor tunggu antrian.
Namun tetap saja tidak ada yang berani membuat mereka menunggu lama, akhirnya nomor antrian Dantae dipanggil. Penuh dengan perasaan takut terhadap dokter dan tatapan mengancam istrinya Dantae dengan tidak ikhlas berjalan mengikuti perawat yang akan membawanya bertemu malaikat maut versi Dantae (Dokter).
Setelah menunggu selama setengah jam Suryeon dipanggil oleh perawat untuk menemui dokter. Memasuki ruang dokter menemukan suaminya yang sedang mengobrol bersama dokter. Sambil tersenyum suryeon menyapa dokter dan menghampiri Dantae.
"Wah cantiknya" kagum Dantae begitu melihat Suryeon.
"hmm?" bingung suryeon.
"Dokter apakah sekarang kita di Surga?" tanyanya kepada dokter. "Karena sekarang aku melihat malaikat yang sedang tersenyum" tambahnya yang dijawab dengan tawa pelan oleh dokter sebelum menjelaskan pada Dantae bahwa dia masih berada di rumah sakit bukan di surga.
Setelahnya dokter menjelaskan kepada Suryeon bahwa Dantae saat ini sedang berada dibawah efek obat dan memerlukan beberapa waktu untuk bisa kembali normal.
"psstt nona cantik" Panggil Dantae menggoda Suryeon sambil mengedipkan matanya dan mengisyaratkan Suryeon untuk semakin mendekat menggunakan tangannya. Suryeon mengikuti kemauan Dantae dengan semakin mendekatkan wajahnya sambil tertawa kecil.
"Benarkah?" tanya Suryeon membuat Dantae mengangguk pelan.
"Suami nona pasti telah menyelamatkan dunia dikehidupan lamanya karena bisa menikah dengan nona cantik" jelasnya kemudian berhenti sebentar dan menatap suryeon "Tapi aku sedih" akunya dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa?" tanya Suryeon.
"Karena suami nona cantik bukan aku" jawabnya sedih, "tidak bisakah nona cantik meninggalkan suami nona cantik dan pergi bersamaku?" Dantae meminta dan menatap Suryeon penuh harap.
Suryeon kembali tertawa sambil terus merekam, "Tidak bisa" jawabnya membuat Dantae cemberut. "Karena suamiku ada disini" tambahnya sambil menunjuk Dantae.
Mata dantae berbinar "Aku? Suami nona cantik adalah aku?" tanyanya memastikan sedangkan Suryeon hanya mengangguk.
"Dokter ! Dokter dengar! nona cantik ini adalah istriku!" pamernya membuat Suryeon serta dokter dan perawat yang dari tadi memperhatikan kembali tertawa.
"Anak kembar?" tanyanya kembali mengingat perkataan Suryeon sebelumnya.
"Seok Hoon dan Seok Kyung sudah lima belas tahun sekarang"
"wah hebat!!" serunya, "Dokter aku memiliki anak kembar. Aku sungguh laki-laki yang hebat" pamernya kembali merasa bangga dengan dirinya.
Dokter kembali tertawa kecil, "Iya, tuan Joo memang laki-laki yang hebat dan kuat" jawabnya menggoda sambil melebihkan. Membuat wajah Suryeon memerah karena malu.
Dantae tertawa riang, tangannya kembali mengelus pipi Suryeon bahkan ibu jarinya sudah bergerak mengelus bibir merah istrinya. "Seperti strawberry, Manis. Pasti enak bila dimakan" ujarnya mendamba membuat Suryeon menunduk malu.
Sedangkan Dokter berdehem pelan, "Mungkin tuan dan nyonya bisa saling memakan di tempat lain" sarannya kemudian.
Mendengar ucapan dokter suryeon langsung menjauhkan wajahnya yang memerah hingga menimbulkan protes dari Dantae.
Mengabaikan amarah Dantae, Suryeon mematikan rekamannya, berterima kasih dan bergegas mengajak Dantae keluar dari ruang dokter.
Keluar dari ruang dokter Dantae dengan posesif menutupi Suryeon dengan tubuhnya. Memarahi semua orang yang melihat aneh kearah mereka. Membuat Suryeon berjalan dengan sangat cepat sambil menunduk malu.
Protes tidak akan ada gunanya. Bahkan Dantae hampir memukul satpam yang membukakan pintu untuk mereka karena dikira mau mengambil Suryeon darinya. Untung Suryeon dengan cepat menarik Dantae menjauh sambil meminta maaf kepada satpam tersebut.
Sekarang setelah melewati drama Dantae. Mereka berdua kini sudah berada didalam mobil menuju Penthouse dengan Dantae yang sudah tertidur.
Suryeon sudah mengirim hasil rekamannya tadi di group chat keluarga mereka. Entah apa yang akan dilakukan oleh Seok Hoon dan Seok Kyung untuk menggoda ayah mereka nanti. Bapak Joo Dantae sebaiknya bersiap. ~~
*kkeut
Chapter ini terinspirasi dari cuitan Twit dansu shipper di Twitter karena foto ini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.