ending scene

501 65 27
                                    

2021.

Kamu masih membaca ceritaku sampai di bagian ini? Selamat. Ini bagian terakhir karena aku tidak punya apapun untuk diceritakan lagi. Kisahku dan orang yang paling kusukai itu sudah selesai di tahun 2019.

Saat dia sepenuhnya menjadi milik orang lain, aku memang menangis dan sedih. Tapi saat itu juga aku merasa ikhlas paling ikhlas. Dia sudah menemukan jalan hidupnya sendiri dan akupun begitu. Tidak ada yang perlu disesali karena dia telah memberikanku kenangan dan pelajaran yang berharga. Aku justru berterima kasih.

Bian adalah orang baik yang selalu mementingkan perasaan orang lain daripada perasaannya sendiri. Kebaikannya itulah yang membuat dirinya tidak bisa melawan keadaan. Keputusan yang Bian buat adalah hasil dari kebaikan hatinya. Aku harap kamu tidak benci dengan Bian karena ceritaku.

Segalanya begitu sulit saat aku masih memendam sakit hati dan memaksakan keadaan. Tapi sejak aku berusaha ikhlas, semua terasa lebih mudah. Aku yakin sudah ada garis cerita lain yang disediakan untukku. Untuk aku jalani dengan bahagia dan suka cita. Aku selalu percaya pada sebaik-baiknya rencana Tuhan.

🍂

Kembali lagi dengan pemandangan gedung-gedung tinggi di hadapanku. Hamparan lampu-lampu itu terkesan romantis tapi faktanya aku hanya sendirian di apartementku yang berantakan ini.

"Ya ampun, yang. Berantakan banget!"

Akhirnya dia datang. Laki-laki paling sibuk sedunia yang kukenal.

"Kamu siapa?" Tanyaku ketus

"Lupa ingatan kamu? Abis kepentok apa, yang?" Dia menangkup wajahku mengamatinya dari segala sisi

"Udah ah, aku ngambek. Kamu udah hampir seminggu ya gak nemuin aku" Omelku

"Kan nyari duit buat modal nikah" Dia melingkarkan tangannya di perutku

"Kamu yaaa, duit udah sebanyak itu. Awas aja ilang dicuri tuyul" Kataku

"Hush! Nanti gak jadi nikah"

"Biar aja biar kamu jomblo sampe tua" Kataku

"Kamu juga dong"

"Aku mah cari cowo baru"

"Kejam" Dia mengecup puncak kepalaku

"Aku belum mandi" Kataku

"Pantesan"

"Apa?"

"Asem, yang"

Aku mencubit pinggangnya sampai dia meringis

"KDRT kamu" Katanya

"Sukurin"

"Hahaha. Sini peluk ah, aku kangen"

Akupun menurut. Dia adalah tempat ternyamanku saat ini. Tempat aku pulang dari segala situasi sulit, tempat aku menyandarkan kepala disaat dunia begitu jahat, dan tempatku mendapatkan energi kembali.

"Aku masih liat ada albumku disitu. Rajin amat dibawa kemana-mana" Katanya

"Iya kan hadiah dari Donee tiap kali Enam Hari rilis album. Harus dihargai"

"Hmm gitu"

"Nginep, yaaa" Pintaku

"Iyaa, aku libur dua hari"

"Asiiiiiiik"

Aaah. Tidak ada hari lebih membahagiakan daripada hari ini. Disaat aku lelah dengan rutinitas dunia, selalu ada dia yang memelukku hangat. Doakan, ya. Semoga hubunganku dan dia lancar.

Terima kasih sudah membaca.

Salam dari aku, Sasa.

Sampai jumpa!

🍁

SELESAI.

©beyourfinale

what we hadWhere stories live. Discover now