Dare: Bad? 04

1.6K 194 9
                                    






















"Menyingkir!!"

Mendengus kesal, Jisung hendak melayangkan sebuah tendangan ke selangkangan Jaemin yang sama sekali bergeming di tempatnya.

Punggungnya yang kokoh dengan santai bersandar di pintu Mobil milik Jisung, sehingga sang pemilik tak bisa membuka pintu dan masuk.

"Tidak ! Sebelum kamu memberikan Nomor  ponselmu kepadaku"

Jaemin mengulurkan Ponselnya dan menyodorkan ke pada Jisung.

"Tidak akan!" Yang tentu saja akan di tolak mentah-mentah.

Pemuda yang lebih tinggi 🙂 melipat tangannya di depan dada. Berfose angkuh seakan menantang.

Jaemin menyeringai" Oh....mau bermain dulu ya?"

Jaemin menegakkan tubuhnya secara perlahan. Memasukan ponselnya kedalam saku celananya. Lantas Jaemin dengan santai mengikis jarak di antara mereka.

Tangan Jisung di tarik sehingga tubuh yang lebih tinggi🙂 itu oleng dan terkantuk ke badan Mobil . Begitu Jaemin memutar posisi mereka.

"Jadi kamu itu lebih menyukai cara yang seperti ini, bertindak ya?!! Eum.."Bahu Jisung , Jaemin tekan.

Jaemin memajukan wajahnya , hingga hidung kedunya bersentuhan.


"Berikan atau aku cium kamu disini manis!"


"Cium saja jika kau berani, aku akan berteriak!"

Jisung malah menantang.

Jaemin terkekeh.

"Kamu kira aku akan takut eum.."

Senyuman itu sangat menjengkelkan menurut Jisung, dengan perasaan yang harap cemas. Jisung melirik kekanan dan kekiri.



Sial..!!!

Tidak ada satupun orang yang bisa dia mintai pertolongan.

Dan lihatlah, si pemuda mesum ini, semakin mendekatkan bibirnya yang EKHEM...Sexy ke bibirnya yang perawan (?).

Eh?....


Semakin dekat...








Semakin dekat....





Semakin....





"OK!!!! Aku berikan!!!"

Jaemin tersenyum puas, menjauhkan wajahnya.

Jaemin tersenyum melihat raut wajah Jisung yang tengah memejamkan mata.

Sangat kesal, dan itu terlihat sangat Sexy.

Sial!! 'Dia' mengeras.

Jaemin menggigit bibir bawahnya, tangan yang semula berada di bahu sempit Jisung. Kini menjalar turun ke pinggang ramping Jisung.

Sangat kecil, dan sangat pas dalam rematan tangannya.

Jaemin menelan ludah, Jisung masih memejamkan mata dengan nafas yang sedikit memburu. Dan itu membuat dadanya naik dan turun.

Pemandangan yang sangat erotis menurut Jaemin.



Sialan!!!

Pikirannya semakin meliar, Jaemin menunduk untuk menatapi "Adiknya" menegang di bawah sana. Kemudian beralih menatapi tubuh milik Jisung yang menurut Jaemin.. Tinggi tapi kurus , ah! Tak begitu kurus, tak begitu kecil, berisi.

🙂

Sangat enak untuk di peluk, Jaemin gemas.
Hingga tanpa sadar meremat kuat kedua sisi pinggang ramping Jisung.

Hingga....





"Bajingan brengsek!!"


Jisung membuka mata, dan berteriak.

Menginjak kedua kaki Jaemin dengan tak berperasaannya, setelah itu mendorong tubuh Jaemin hingga terjengkang tak manusiawi dengan kepala yang masuk kedalam sebuah Pot bunga.


"Rasakan, dasar pria mesum!!!"


......
























"Tertawa saja terus!!!"

Jaemin melempari Jeno dengan kacang kulit. Yang sejak tadi tidak berhenti-henti menertawakan nasib sialnya.

Kedua kakinya sakit karena terkena injakan mematikan dari Jisung, belum lagi kepalanya yang terasa begitu nyeri di bagian leher akibat tadi masuk kedalam pot bunga sialan.

"Ok...ok!!! Aku berhenti, tapi..Na!! Sumpah!! Tadi itu benar-benar....ha..ha..ha..ha..."


Jeno kembali tertawa terpingkal-pingkal.

Hingga mengeluarkan air mata.

Jeno memang menyaksikan kejadian tadi, dan Jenolah orang yang telah membantu Jaemin mengeluarkan kepalanya dari dalam pot.

"Sialan!!! Nomor tidak dapat, Kepala sakit iya!!!.."

Jaemin menggerutu sembari mengompres lehernya yang Sedikit memerah mengunakan kantung es.

Jeno mendekat, dan duduk disamping Jaemin. Dan berkata....

"Na...?  Apa kau... Benar-benar menyukai pemuda itu?"

Tanyanya penuh penasaran.

Jaemin terdiam untuk beberapa saat, setelahnya senyum lembut terukir menghias wajahnya yang Tampan.






"Eum... sepertinya begitu"













...........




























"Apa yang sudah ku lakukan?"



Jisung menggigiti jemarinya, seraya berjalan mondar-mandir di dalam kamar.







"Bagaimana kalau dia mati?"



Berhenti di tengah-tengah, mendongak menatap langit-langit kamarnya dengan ekspresi wajahnya yang sangat mendramatis.


"Tidak- tidak!! Dia tidak akan mati hanya karna ku injak kakinya dan ku dorong hingga kepalanya masuk kedalam pot bunga milik Sungchan kan?"

Kepalanya mengangguk-ngangguk.


"Ok! Jisung!! Berhenti memikirkan keadaan si pria mesum itu" Jisung memukul-mukul ringan nan pelan pelipisnya.

"Lebih baik tidur cantik, Besok Jam barumu akan datang" Senyumnya melebar.

"Uh...sayang Kakak ipar Jungwoo 😀 ... banyak-banyak"

Menarik selimut hingga sebatas dagu, Jisung pun meluncur menuju ke alam mimpi .



Tanpa mengetahui, diseberang sana. Sosok orang yang sempat tadi dia khawatirkan . Sedang mengerangkan namanya dengan penuh rasa nikmat, ketika putih menyapanya.
























"Eumh ....Jih -sungh  Ahh ...."





.....

TBC








STEAL MY BOY[JaemSung]☑️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora