𝟔 ; 𝖏𝖆𝖞, 𝖜𝖍𝖆𝖙 𝖆𝖗𝖊 𝖚 𝖉𝖔𝖎𝖓𝖌?

1.2K 402 120
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sunyinya malam melanda kota Seoul saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sunyinya malam melanda kota Seoul saat ini. Kendaraan melintas melewati rumah tanpa listrik. Entah ada masalah apa, kota padat kendaraan itu mengalami pemadaman listrik. Monday yang sudah dari awal berniat untuk ke rumah Niki — kebiasaan menguntitnya berdecak sebal di depan minimarket.

Gemercik air hujan membuat ia memikirkan kembali tujuannya. Apalagi jalan menuju rumah Niki akan sangat gelap jika kondisi seperti ini. Nyatanya, dia memang gadis yang enggan menunda jadwal awal.

Akhirnya, Monday membeli sebuah payung. Melanjutkan perjalannya. Cahaya senter yang ponselnya sinarkan membuat jalan Monday sedikit mudah. Meskipun terkadang gadis itu bertabrakan dengan orang di persimpangan gang.

Sekiranya sudah empat kali ia bertubrukan.

Bruk.

Ini kelima kalinya.

Monday mengarahkan senternya. "Jay?"

Jay tercekat. Lalu ia membanting tubuh Monday ke tembok. Mencekik leher wanita itu sekejap. Tatapannya membuat nafas Monday tak beraturan.

"Sstt!" Pria itu menempelkan jari telunjuk pada bibirnya. Kemudian dengan ambigu, ia pergi begitu saja.

Monday terbatuk kecil.

Ia menyinari gang yang baru saja Jay lewati. Setau dirinya itu adalah jalan buntu. Sedang apa Jay di sana?

Bugh.

Monday terjatuh lemas. Menatap sesuatu yang sangat mengerikan di sana. Butuh beberapa detik untuk sadar. Ia meraih ponsel. Menelpon seseorang.

"Hallo, ini dengan kepolisian—

♡̷୨

Niki memejamkan matanya. Aroma khas pemakaman memang sangat berbeda. Ia bersimpuh di depan foto Soojin yang dilingkari karangan bunga sebagai tanda jika orang dalam foto tersebut sudah tiada.

Heeseung datang untuk mengelus punggung pria itu. "Lo ga mau nyari pelakunya?"

Right, Soojin adalah korban pembunuhan kedua setelah minggu lalu ada kasus wanita 24 tahun. Tiga hari lalu, katanya Monday menemukan mayat Soojin tergantung di pohon. Sama seperti sebelumnya, namun kini goresan yang berada di tubuh Soojin bukan angka matematika. Melainkan angka fisika yang terlihat begitu rumit. Menghitung Alfa, Beta, dan Omega.

Niki menghembuskan nafasnya lelah. "Gatau harus mulai darimana."

"Kata Jay pelakunya ada di goldwin lab, tadinya gue agak ga percaya sih. Tapi pas liat goresan yang ada di tubuh Soojin dan tubuh wanita sebelumnya, itu jawaban dari soal ulangan kemarin. Padahal soal ulangan kita satu-satunya di Seoul."

Monday yang memang daritadi berada di sana mencolek Heeseung agar pria itu meninggalkan mereka berdua. Heeseung memaklumi, tahu jika Monday juga berperan penting dalam kesaksian. Pria itu pamit undur diri.

"Niki..."

Desissan Monday berhasil membuat Niki menoleh. Tetapi wanita itu masih ragu untuk berbicara, berakhir membuat Niki memutar bola matanya. Hendak pergi dari sana. Namun, Monday menahan pria itu.

"Ini tentang Soojin," Niki kembali duduk menjejeri. "Gue tau lo suka sama Soojin. Jadi gue mau ngomong sesuatu."

"Kalo itu tentang lo cemburu, mending gue cabut."

"Bukan! Gue emang cemburu tapi..." Monday meremas rok hitamnya. "Di depan gang waktu itu bukan cuma gue doang yang ada di sana, Jay juga baru aja keluar dari gang itu. Mungkin ini bisa di jadiin petunjuk."

Sunghoon dengan kulit pucatnya bertengger di depan jendela ruangan. Mirip seperti arwah yang sedang mengawasi. Wajahnya yang pucat bertambah menjadi pasi usai mendengar tuturan kata dari Monday.

"Jay?" Lirih Sunghoon sebelum akan pergi dari sana.

"Ada apa dengan gue?"

Sunghoon terperanjat kaget. Mendapati sosok Jay yang sudah berada di belakangnya. Selang beberapa detik pria itu melemparkan satu bogeman pada wajah Jay.

"ANJING!"

Sunghoon yang sadar jika teriakan Jay berhasil membuat atensi seluruh orang yang sedang melayat terpusat pada mereka. Apalagi ia sempat melihat Niki dan Monday juga menatap padanya. Dengan gelagapan yang samar. Sunghoon membuat alasan.

"Sorry, lo ngagetin gue."

— 𝘁 ㅤ𝗯ㅤ 𝗰 —

much love sun

Stud(y)eath ★ Enhypen [ END✔️ ]Where stories live. Discover now