How Things Go On

9.2K 401 34
                                    



Satu bulan setelah perceraian Taeyong dan Jaehyun. Taeyong melewati banyak hal, berusaha melupakan Jaehyun yang tadinya mengisi hari-harinya bukanlah hal yang mudah. Tetapi keberadaan Mark dan Jeno sangat berpengaruh besar bagi Taeyong.

"Mark sama Jeno cuma mau mommy bahagia tanpa adanya tekanan. Tanpa ada lagi beban di pikiran mommy. Mark tau pasti susah untuk lupain yang telah terjadi, tapi mommy harus inget kalo Mark dan Jeno ada disini untuk mommy, jadi penyemangat dan pelindung mommy."

Begitulah yang dikatakan Mark pada Taeyong saat di masa terpuruknya. Sekarang, semuanya perlahan membaik, Taeyong mulai menerima perceraiannya dengan Jaehyun dan belajar untuk lebih mencintai Mark dan Jeno.

"Mommy! Jeno sama bang Mark berangkat dulu ya."

"Iya, semangat hari pertama sekolahnya, sayangnya mommy." Taeyong mengecup dahi si bungsu dan tersenyum lembut.

Ya, hari ini Jeno memulai sekolahnya sebagai murid kelas 12. Jeno melangkah keluar terlebih dahulu dan menyisahkan Mark dan Taeyong.

"Mom, Mark ke kampus bentar doang kok. Kalo ada apa-apa langsung telepon Mark aja ya. Love you." Mark mengecup sekilas bibir Taeyong dan melenggang pergi.

Taeyong menghela napas pelan, berbalik menuju dapur menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda tadi.

...

"Mark pulang!!"

Mark menghampiri Taeyong yang sedang duduk santai di ruang keluarga sambil asik meonton drama korea kesukaannya.

"Serius banget sih mom. Sampe akunya di diemin gini."

"Hehe, lagi seru ini dramanya. Ada apa sih kak?"

"Emm.. itu.. boleh ya mom?"

"Ngomong apa sih kak? Mau apa?"

"Jatah mom.. hehehe.." Ucap Mark sambil menampilkan cengirannya.

"Yeuuu, jatah toh. Kuy la, udah lama juga."

Mark langsung menyambar bibir tipis milik Taeyong dan melumatnya lembut, penuh kehati-hatian. Mark mengelus tengkuk Taeyong pelan, memberikan kesan menggelitik bagi sang mommy.

Tangan Mark mulai meraba-raba bagian tubuh Taeyong yang lainnya dengan gerakan sensual. Ia sesekali meremas bongkahan milik Taeyong gemas.

"Kak, di kamar aja."

"Okay."

Mark menggendong Taeyong dan membawanya ke kamar sang mommy.  Menidurkan Taeyong di kasur dan membuka semua kain yang melekat pada tubuh keduanya.

Bibir tipis Mark mengecup kecil bagian-bagian tubuh Taeyong. Kecupannya berhenti di barang kecil milik Taeyong. Mark meraup benda itu dan menghisapnya kecang. Tangannya juga asik memelintir nipple mungil Taeyong. Membuat sang submissive mendesah dengan nyaringnya.

"Nghh.. deeper kak.."

"Mom, langsung aja ya, aku udah gak tahan."

Mark membalikan tubuh Taeyong. Dia ngambil lube yang ada di laci nakas terus ngelumurin lube itu ke kejantanannya dan ngarahin ke lubang berkedut Taeyong.

Jleb

"Shit! Mommy masih sempit aja." Mark langsung menghentak miliknya cepat dia nggak membiarkan Taeyong terbiasa dulu dengan miliknya.

Taeyong mendesah keras. Mark benar-benar bergerak brutal dibelakangnya. Taeyong sampe kewalahan ngimbangin gerakan Mark.

"Kak.. slowly please.."

Mark nggak ngehirauin Taeyong. Dia bergerak seperti ingin menghancurkan lubang mommnya. Taeyong yang udah pasrah cuman bisa ngedesah doang.

"Mom.. i'm close."

Beberapa tusukan setelahnya mereka mencapai orgasme bersamaan.

"Mom, ride me." Ucap Mark sambil membalikan posisi mereka.

"Gamau kak, mommy capek."

"Last round, trust me."

"Janji ya."

"Iya."

"Awas aja kalo bohong, gak akan mommy kasih jatah lagi kamu."

"Iya mommyyy."

Taeyong mulai menggerakkan tubuhnya naik turun pelan. Merasakan milik Mark begitu penuh mengisinya.

Taeyong menengadah, matanya sesekali terpejam merasakan kenikmatan yang mendera tubuhnya.

Mark tak tahan dengan gerakan pelan Taeyong pun menarik lengan Taeyong dan memeluknya erat lalu menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat.

"Ahhh.. kakak.. mnhhh.."

"Fuck your ass mom."

Suara kecipak basah begitu kotor terdengar di seluruh penjuru kamar tersebut. Raungan dan desahan tak henti bersautan membuat kegiatan panas mereka lebih menggairahkan.

"Kak, i'm close mmnhh.."

"I'll cum inside you."

Tangan Mark membantu pinggang Taeyong untuk bergerak berlawanan agar pelepasan mereka segera tercapai.

"I love you mom." Kecupan kupu-kupu Mark layangkan di seluruh wajah ayu sang mommy.

"Love you too kakak." Taeyong memeluk erat leher milik Mark dan memendamkan wajahnya pada ceruk leher Mark.

Menghirup wangi yang dikeluarkan dari leher itu dalam.

"Kak."

"Hm?"

"Jeno.. nggak bakal tau kan?"

"Ya, selagi kita hati-hati Jeno gak akan tau."

"I believe so. Sleep tight." Taeyong mengecup bibir Mark sekilas lalu berangsur berangkat ke alam mimpinya.

"Sleep tight too, love."




.
Helloooo guyssssss, i'm back!!
First of all, how are you guys? Are you guys doing good? Hope you guys are fine😊
.
Siapa yang kangen sama Something?? Or anyone who missed me?? Hihi >.<
.
Aku minta maaf buat kalian yang kecewa sama ending yang kemaren🥺🙏. But,  aku adain 'bonus chapter' buat kaliann. Tapi emang ending kemaren gantung bgt si wkwk
.
By the way, totally random, but aku bukan devano yang ada di tt, just to confirmed that.
.
Oh ya! Something 100k readers!!!!! YUHUUUUU!!!! I really thank you guys who give love and support to this book🥺. Nggak nyangka aja gitu ada yang mau baca cerita amatiran aku. Please bear with my mistakes, ya?
.
Kayaknya udah kepanjangan..
Terakhir!!! Semoga kalian suka sama chapter ini!!
I love you guysss❤️
.
Pardon my bad english btw, hehe🙃👍

•Something•🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang