03

157 23 1
                                    

🧸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧸

Jalan enam hari, awal memang agak canggung dan risih mengingat ada anak orang yang menempeli. Tapi lambatlaun, itu tidak buruk juga. Tingkah dari pria bernama Soobin itu mulai membuatnya nyaman, jinjja jinjja menggemaskan. Seperti merawat bayi besar saja.

Hari ini senin, libur Arin telah usai. Gadis berambut sebahu itu harus kembali ke rutinitas kerja yang menunggu di kantor sana. Jika di tanya apa pekerjaan gadis Choi? Ia hanya seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan bernama Light Corp

"Mama Soobin ngga mau tinggal sendiri dirumah, takut" ungkap pria yang sedari tadi belum melepas genggamnya dari lengang baju Arin. Soobin dari tadi merengek minta ikut Arin kerja dengan alasan takut sendirian dirumah. Arin jelas menolak bagaimana bisa ia membawa Soobin? Itu akan menyulitkan nya nanti.

Arin menatap Soobin yang posisinya duduk di teras, "Kamu udah besar harus berani jangan takut katanya semalam jagoan" dalam sekali sentakan Arin menarik tangannya hingga membuat genggaman Soobin terlepas. Soobin menatap Arin yang berdiri di depannya, benar ia semalam bercerita kalau ia jagoan tidak takut gelap dan tidak takut serangga.

"aku kan cuma nggak takut ser-"

"nanti di beliin eskrim deh"

"Janji?" jari kelingking mengudara. Arin lekas menerima tautan itu "janji"

"mau cake juga"

"iya iya nanti dibeliin"

"oke kalo gitu sampai jumpa Mama hehe" pelukan tiba-tiba dirasa, pria jangkung memeluknya erat. Seumur-umur ini kali pertama ia dipeluk oleh seseorang yang bukan keluarga, jadi rasanya agak...Arin dorong cepat tubuh itu menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, kenapa ia jadi kepanasan sihh

"k-alo gitu a-aku pergi. Bye" ia berlari keluar dari pagar, mengunci pagar dari luar dilakukan cepat "apa apaan sih itu anak"





Suasana sore menyelimuti kota, Arin yang baru selesai membeli eskrim dan cake kembali menaiki motor maticnya. Ia harus sampai rumah segera, soalnya kepikiran juga pada Soobin, apa ia baik-baik saja atau malah.....

Membuat onar.

Ya, saat Arin mendorong pintu rumah matanya langsung terbelalak kaget, keadaan rumahannya?bantalan sofa terjatuh dari tepatnya, kotak sereal yang harusnya ada di dapur malah ada di lantai dengan serealnya yang berhamburan memenuhi lantai jangan lupa ada remah-remah kulit kuaci juga, vas bunga yang sudah pecah berhamburan di depan pintu tepatnya di kaki Arin sekarang. Helaan nafas yang sangat lama di keluarkan, Arin masuk lebih dalam untuk mencari sosok pembuat onar, tapi lagi dan lagi matanya kembali menemukan hal lain. Di dapur tak kalah berantakannya, pintu kulkas terbuka dengan isi yang sudah berserakan, cairan cola memenuhi sebagian lantai, teflon tak karuam didalamnya terlihat sebuah telur yang sudah gosong. Rice cooker juga begitu terjatuh hingga tutupnya terpisah dari badan. Rice cooker?itu barang berharga milik Arin "YAKK CHOI SOOBINNN!!!!!"

[✓]One Day, The Boys🧸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang