six

681 137 3
                                    

"Musim dingin."

Winter lantas berbalik, masih meminum susu pisang nya. Baru balik dari kantin, sekarang adalah waktu jam istirahat.

Jake menyamakan langkahnya dengan Winter. Tiba-tiba saja Jake merangkul Winter. Membuat Winter diam. Membeku. Jake ini hoby nya buat anak orang deg-degan ya?

"Apa manggil-manggil?" tanya Winter mencoba bersiap biasa saja. Padahal hatinya sedang tidak baik-baik saja.

"Kata lo nggak kenal sama Somi kan?"

"Iya, terus?"

"Katanya Somi, lo sama dia bahkan deket."

Winter berhenti berjalan, begitu pula dengan Jake. Winter menyingkirkan, tangan Jake yang merangkul nya.

"Kalo cuma mau ngomongin Somi doang. Gue mau balik ke kelas, ada tugas yang belum gue kerjain," ucap Winter dengan sedikit ngegas.

Jake tersenyum, merangkul Winter kembali. Lalu berkata, "Yaudah, ayo gue ikut ke kelas lo. Gue bantuin tugas lo yang belum," ucap Jake sambil kembali berjalan, dan menuju kelas Winter.

Di perjalanan menuju kelas Winter, Winter hanya diam saja. Sedangkan Jake, bercerita tentang banyak hal. Sesekali Winter mencuri pandangan, sambil kedua tangannya masih memegang susu pisang yang ia beli.

Winter terkadang merasa. Perasaan suka ini apa memang sudah berada pada tempat yang tepat? Atau tempat yang salah?

Menyukai sahabatnya sendiri? Itu salah atau benar. Jika salah, bagaimana cara menghilangkannya? Rumit memang. Namun, setiap dekat dengan Jake, Winter merasa damai, seolah-olah tidak ada masalah dalam hidupnya.

Winter menyukai Jake.

Karena hanya Jake, yang mampu membuat Winter merasakan jatuh cinta setiap hari nya.


-----•••-----



Jake dan Winter duduk berdampingan. Winter dan Jake, juga mengerjakan tugas Winter. Sambil berbagi, earphone yang menyetel lagu bruno mars.

"Winter," panggil Jake, di sela-sela mereka sedang menulis.

"Hm?" gumam Winter, yang masih fokus menulis.

"Tempat duduk nya Somi dimana sih?"

"Kenapa? Mau lo santet?"

"Lah, gue tanya doang. Udah di suudzon in."

"Lo mau tau?"

"Iya lah," ucap Jake yang masih sibuk mengerjakan tugas Winter.

"Tuh di baris kedua depan, bangku paling kanan," ucap Winter sambil melipat tangan nya di atas meja. Karena, sudah selesai terlebih dahulu. "Lo belum selesai? Sini tugas gue, gue kerjain sendiri, gue nggak enak liat lo belum selesai, sedangkan gue udah."

Jake menggeleng, "Dikit lagi selesai. Lo kayak apaan aja, pake ada rasa nggak enak."

Winter melihat Chaeryeong memasuki kelas, Chaeryeong tersenyum penuh arti kepada Winter. Sedangkan Winter hanya mengedipkan matanya.

Winter memiringkan kepala nya yang terletak di atas meja, melihat wajah Jake dari dekat adalah salah satu hal favorit nya di dunia. Melihat Jake fokus mengerjakan tugas nya, Winter tersenyum sendiri.

"Kenapa? Gue ganteng ya, sampe lo liatin sebegitunya," ucap Jake sambil tersenyum jahil, tapi matanya masih fokus ke buku Winter.

Winter mengelak, "Enggak. Gue ngantuk aja, makanya tiduran," ucap Winter. Tapi, matanya masih menatap wajah tampan Jake.

Know me to well (jakewinter)Where stories live. Discover now