Waktu Kita

299 67 8
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, dan baik Seokjin maupun Yn masih bersama hingga kelulusan SMA mereka. Namun kadang kala, Seokjin merasa khawatir saat membuka mata di pagi hari dan mendapati bahwa ia kembali ke masa depan tanpa pernah mengubah kenangan menyakitkannya dengan Yn.

Kini Seokjin tengah melamun sembari duduk di bangku cafe dekat jendela. Yn yang baru masuk ke cafe tersebut, tersenyum simpul ketika melihat punggung Seokjin dari belakang. Gadis itu lantas berjinjit dan mendekatinya.

"Bam..." Seokjin terkejut ketika Yn sudah berada dibelakangnya dan memeluk lehernya

Lelaki itu lantas menoleh dan berhadap dengan wajah Yn yang masih memeluk lehernya dari belakang.

"Memikirkan apa?, tadi aku masuk tapi kau tak menyadariku sama sekali." Ucap Yn sembari melepaskan pelukannya dan berlalu duduk di hadapannya

Seokjin menggeleng sembari tersenyum simpul, dan Yn yang melihat itu hanya bisa memanyunkan bibirnya lalu menyeruput minuman milik sang pacar tanpa izin.

"Kita kan sudah berkencan cukup lama, kenapa kau masih merahasiakan sesuatu kepadaku?. Apa kau khawatir kita akan berpisah saat kuliah nanti?."

Seokjin menggeleng lalu meraih kedua tangan Yn yang ia letakkan diatas meja. "Aku hanya merasa takut, takut ketika di pagi hari aku membuka mataku dan hanya bisa melihatmu dari tempat yang jauh." Akuinya sembari mengenang saat melihat Yn tengah berdiri bersama lelaki lain dan tersenyum kepadanya

"Itu tak akan terjadi karena aku akan berdiri disampingmu dan akan selalu melihatmu dari dekat." Sahut Yn lalu tersenyum manis pada Seokjin

Melihat senyuman itu lantas membuat hati Seokjin teriris. Dalam hatinya ia berkata "Bahkan jika kau berkata seperti itu, di masa depan bukan itu yang terjadi. Kau benar-benar sangat jauh dariku hingga sulit ku gapai, dan itu semua karena kesalahanku yang telah menyakitimu."

"Kenapa diam lagi?, katakan sesuatu biar aku tak mengkhawatirkanmu." Pinta Yn dengan manja

Seokjin lantas tersenyum lalu mengecup punggung tangan Yn. "Aku baik-baik saja selagi kau ada di sisiku sekarang." Ucapnya dan berhasil membuat gadis itu tersipu malu

Yn lalu memalingkan wajahnya dari Seokjin sembari menahan senyum yang ingin mengembang diwajah manisnya. Setelahnya, ia kembali menatap Seokjin yang sedari tadi menatap kepadanya tanpa henti.

"Jadi, kau akan melanjutkan kuliahmu dimana?, haruskah kita mendaftarkan di kampus yang sama?." Tanya Yn yang membuat Seokjin terdiam namun setelahnya lelaki itu tersenyum tipis dan mengangguk

Yn tersenyum senang lalu mengeluarkan buku catatan dari tasnya. "Mulai sekarang kita harus membuat rencana untuk kedepannya. Jadi apa rencanamu?."

"Rencanaku?." Tanya Seokjin dan dibalas anggukan oleh Yn. "Rencanaku adalah mengikuti rencanamu." Ucapnya dan lagi-lagi berhasil membuat gadis didepannya tersipu malu

Yn lantas mulai menulis dibuku catatannya. "Kalau begitu, ayo kita mendaftar di Universitas Seoul dengan memilih jurusan yang sama, lalu setelah kita lulus nanti, kita bisa bekerja sama dan jika berhasil, kita bisa menikah lalu hidup bahagia. Bagaimana?, apa kau mau mengikuti rencanaku ini?."

Seokjin yang tadinya diam lantas tersenyum tipis dan mengangguk. "Em, aku akan mengikuti rencanamu karena rencanamu lebih utama dari pada rencanaku."

"Memangnya apa rencanamu?, aku bisa memasukkannya di sini jika kau memberitahuku." Sahut Yn dan Seokjin pun terdiam lagi

Seokjin menunduk sembari memikirkan rencananya. "Rencanaku hanya satu, memastikan bahwa kau bisa bahagia bersamaku tanpa harus melepaskan impianmu." Batinnya

Setelahnya Seokjin tersenyum tipis dan menatap Yn dengan tatapan yang lembut. "Ayo kita masuk jurusan musik, kau kan suka musik." Ucapnya yang berhasil membuat Yn terkejut dan tersenyum lebar setelahnya

"Bagaimana kau tahu aku suka musik?, aku bahkan belum memberitahumu tentang minatku itu."

Seokjin terdiam lalu kembali mengenang alasannya memutuskan gadis didepannya itu.

1 Bulan sebelum Seokjin memutuskan Yn, lelaki itu tengah mencari sang gadis di fakultasnya dengan raut wajah yang bahagia. Saat ia sudah sampai di depan kelas Yn, langkahnya terdiam saat mendengar pembicaraan sang gadis dengan kedua temannya.

"Selamat karena kau mendapatkan beasiswa ke Amerika." Ucap teman yang duduk disebelah kiri Yn

Teman yang duduk disamping kiri Yn mengangguk. "Sepulang dari sini kau harus mentraktir kami ya." Sambungnya dan dibalas senyuman dari Yn

"Teman-teman, sepertinya aku tak akan menerima beasiswa itu." Sahut Yn hingga membuat kedua temannya terkejut

"Kenapa?. Apa sesuatu terjadi kepadamu hingga kau tak ingin menerima beasiswanya?."

"Tidak, hanya saja aku tak ingin meninggalkan. Aku tak ingin membuatnya menungguku, maka dari itu aku akan memilih untuk berada di sini dan tetap bersamanya." Jelas Yn dan disambut helaan dari kedua temannya

Seokjin yang mendengar pembicaraan itu dari luar, lantas berbalik dan pergi dari sana dengan ekspresi bersalah.













Tbc

Berhubung author lagi senggang, author up cerita ini buat kalian 😌

Di sini udah terjawab dong alasan Seokjin putusin Yn. Itu karena dia gak mau jadi penghalang kesuksesan Yn karena pacarnya itu mutusin buat gak terima beasiswa musiknya.

Kira-kira endingnya bakalan berubah atau tetap sama ya?. Penasaran?. Kalau kalian penasaran dan pengen happy ending, like dan komen sekreatif dan sebanyak-banyaknya ya biar author semangat lanjutinnya.

From Winter Until SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang