chapter 23

22.7K 2K 27
                                    

...............

Para inti dragon devill mengantarkan laura sampai kedepan kelasnya.
Sedari tadi ravael tak henti hentinya curi curi pandang ke arah laura,, tapi sang empu yang memamg dasar nya tidak pekaan tidak menyadari itu.

Saat di perjalanan menuju kekelas,, laura tak henti henti nya tersenyum dan itu membuat para kaum adam tak berkedip melihat laura.

Entah mengapa rasanya rava ingin mengurung laura di suatu ruangan dimana hanya ia yang mengetahui tempat itu,, agar tidak ada yang bisa melihat paras laura yang sempurna.

Hatinya panas melihat banyak orang yang memperhatikan laura dengan minat.

"gausah senyum"  ujar rava sambil menutupi mulut laura dengan satu tangannya. Seketika perjalanan mereka terhenti karena itu.

"kenapa?"  ujar Laura dengan dahi mengkerut. Rava menurunkan tangannya.

"senyum lo jelek"  ujar ravael setelah itu pergi meninggalkan mereka semua yang cengo dengan perkataaan rava.

Anta dan daffi ngakak dengan perkataan rava sedangkan daffa dan eza yang tersenyum misterius.

Mereka tau arah pembicaraan ravael tadi. Eza yang melihat laura murung terkekeh,, ia menebak laura pasti tidak mengerti bahwa rava tidak suka banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan minat.

"gausah di pikirin,, ravael cuman bercanda" ujar eza sambil menepuk bahu laura singkat.

"tapi bener keta rava dek,, jangan senyum di tempat umum,, gak bagus"  ujar daffi menimpali.

Laura hanya mengangguk meski sebenarnya laura sangat bingung dengan perkataan mereka. Mungkin sebaiknya laura memang tidak senyum sembarangan sesuai dengan perkataan daffi.

Lalu mereka lanjut jalan kearah kelas laura berada.

...............

Bel istirahat sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Dan saat ini laura sedang berada di ruang guru yang ternyata juga ada eza sang ketua osis.

Mereka akan membicarakan pasal laura yang akan berangkat untuk mewakilkan sekolah mereka untuk mengikuti olimpiade.

"jadi,, laura kamu memiliki waktu 3 hari untuk mempelajari materi yang akan kamu kerjakan nanti. Karna 4 hari lagi kamu akan berangkat bersama senior kamu kesana"  ujar guru tersebut yang di angguki oleh laura.

"cuman berdua buk?" tanya laura pada guru tersebut.

"iya,, kami dari pihak guru tidak bisa menemani kalian kesana,, tapi kamu tenang aja,,, kami sudah mempersiapkan semua keperluan kalian disana. Tiket hotelnya jugak sudah kami pesan. Pokonya kita tinggal menunggu hari H nya saja"

Ujar guru tersebut kemudian beralih menatap eza yang sedari tadi hanya di seperti patung.

"eza tolong kamu sampaikan sama ravael perihal olimpiade ini ya,,, bilang sama dia buat siap siap berangkat olimpiade"  ujar guru tersebut yang diangguki eza dan membuat laura terkejut.

Laura tidak mengetahui bahwa senior yang akan menemaninya adalah rava.
"saya sama kak rava buk? "  tanya laura dengan tampang terkejut.

Guru tersebut mengangguk cepat dan tersenyum.

"iya,, rava yang akan menemani kamu untuk ikut olimpiade"   ujar guru tersebut tenang tapi tidak dengan laura.

Laura takut ica akan marah karena ia berdekatan dengan rava dan mengakibatkan keselamatan abangnya yang terancam.

"kalau begitu ibuk permisi dulu,, masih ada yang ingin ibuk urus"   ujar guru tersebut yang diangguki eza.

Eza melihat ke arah laura yang hanya diam dan seperti orang ketakutan.

"kenapa ra?"  ujar eza yang di balas tatapan memohon dari laura.

"laura mohon sama kakak ya kak,, jangan kak rava yang ikut sama laura,yang lain aja gimana? "  ujar laura yang membuat eza heran.

"emang kenapa kalau rava yang ikut?"
Tanya eza dengan 1 alis terangkat.

..............

Maaf kakak kakak,, kayaknya ada sedikit masalah waktu aku up chapter yang ini.

Waktu aku priksa semua chapter aku liat chapter yang ini belum di publikasikan,, tapi seinget ku udah.

Maaf ya kak kalau up nya salah salah.

Transmigrasi Gadis NerdWhere stories live. Discover now