#3

14.6K 760 119
                                    

Dua tangannya masuk ke dalam kaos Yuuji, meraba dan menyentuh kulit halus anak itu, ia ingin mencari titik sensitif Yuuji.

Tangan Yuuji terangkat dan mendarat di punggung Satoru, ia merasa geli sekaligus terbuai dengan hisapan dan ciuman yang Satoru berikan di sekitaran leher dan telinganya.
Dan telapak tangan beserta jari-jari besar Satoru yang berkelana di kulitnya, membuatnya merasakan hangat yang sewaktu-waktu bisa membuatnya merinding.

Hingga tangan itu sampai pada sisi pinggangnya, Yuuji tersentak dibuatnya, ia merasakan seperti ada aliran listrik yang menjalar dan menyengat tempat itu.

Satoru tersenyum di samping leher Yuuji, ia lalu kembali meraba dan sedikit meremat tempat itu.

"Hhehhe, aku menemukan tempat sensitif mu." Ucap Satoru saat mengakhiri ciuman di leher Yuuji.

Satoru melepas baju kaos Yuuji, lalu dengan lembut ia mendorong dua bahu anak itu, membuat Yuuji berbaring dengan dirinya yang menindih tubuh itu.

Ia mencium singkat bibir Yuuji, lalu membawa ciumannya turun hingga berhenti di dada kiri Yuuji, satu tangannya masih menahan tubuhnya dan satu tangan lain kini terarah ke sebelah dada Yuuji dan merematnya.

"Eumm—
Hampir saja Yuuji melenguh saat Satoru mengulum puting dadanya, dan menyusu disana dengan semangat, tangan Yuuji yang tadi menahan bahu Satoru kini meremat bahu itu dengan jari jemarinya karna rangsangan yang diterimanya.

Dua dadanya dimainkan dan itu membuatnya tak bisa tenang.

Satoru mendongakkan wajahnya lalu berpindah untuk menyusu ke dada yang satunya, sekarang satu tangannya bergerak menyusuri perut Yuuji, dengan hati-hati menarik celana panjang anak itu agar terlepas.

Nafas Yuuji terdengar berat, ia memejamkan mata saat tangan Satoru meraba kaki hingga pahanya, mengusap berulang kali disana, lalu dengan sensual masuk melalui celah celana dalamnya dan menyapa miliknya 'yang' tanpa dia sadari sudah setengah menegang.

Satoru kemudian bangkit dari atas tubuh Yuuji untuk membuka celana panjang beserta dalamannya.

Mata Yuuji melebar melihatnya, ukuran 'milik' Satoru itu sangat besar dan kini sudah tampak menegang sempurna, ia jadi berfikir, apa yang akan Satoru lakukan dengan itu.

"Sensei.. apa.. itu akan dimasukkan kesini?" Tanya Yuuji dengan polosnya sambil menunjuk bagian bawahnya.

Satoru berusaha menahan tawa, ia hanya tersenyum lalu membelai lembut pipi Yuuji

"Kenapa? Takut?"

"Apa muat?"

".. makanya, nanti kalau sakit, bilang, ya?"

Satoru menarik beberapa bungkus kondom yang ia keluarkan dari dalam paper bag tadi, lalu menunjukkannya di depan wajah Yuuji dengan posisi tubuh berada ditengah kaki Yuuji yang terbuka.

"Mau coba rasa apa duluan?"

"...? Yang putih..?"

"Baiklah, vanilla, pilihan yang bagus." Ucap Satoru senang, ia menaruh bungkusan lain dan mulai membuka bungkus itu dengan mulutnya sambil menatap intens mata Yuuji.

Yuuji memperhatikan setiap pergerakannya, saat Satoru memasang alat kontrasepsi itu ke alat kelaminnya lalu gurunya itu membuka celana dalamnya, Yuuji hanya diam menurut.

Satoru mencengkram lembut penis Yuuji dan mengocoknya dengan lihai, membuat Yuuji mendesis sambil menggigit bibir bawahnya.

Alat kemaluannya mulai basah, dan kini tubuhnya memanas, rona merah samar menghiasi pipinya, namun Satoru tak dapat melihatnya karna minimnya penerangan.

kondom [GOYUU] complete✓Where stories live. Discover now