#002

4.7K 71 5
                                    


"Apa kau mau menikah dengan anakku?" Ibu Velt

"Hah?? Ba bagaimana mungkin Tante? Kita baru saja saling mengenal dan belum ada setengah bulan" Tanya

"Hahhhhhh~~~ Iya juga ya, mana mungkin kau mau melakukan itu. Maafkan Tante ya Nya" Ibu Velt

"Memangnya ada apa Tant? Apa sesuatu hal yang buruk terjadi pada El??"

"Dokter mendiaknosa bahwa Velt tak akan lama lagi hidupnya, bahkan bisa kurang dari setahun" Ibu Velt

"Oh My.... Hmm aku juga sebenarnya tertarik pada El, akan ku pertimbangkan dengan matang" Tanya

"Oh Tuhan, terima kasih Tanya, Tante sangat berterima kasih padamu. Hmm dan satu lagi, semua bagian harta milik Velt akan menjadi milikmu juga jika sudah menikah dengan Velt nanti" Ibu Velt

"Baiklah Tant, aku undur diri dulu. Sampai jumpa" Tanya

"Ya sayang, sampai jumpa" Ibu Velt

.     .     .     .     .

Ayah Velt yang tiba saat pagi hari, dari bandara dia langsung bergegas menuju rumah sakit yang sudah seperti rumah kedua baginya.

Setibanya di rumah sakit, Ibu Velt memberi tahu semua apa yang dikatakan oleh dokter padanya. Dunianya seperti runtuh. Untuk apa dia mengumpulkan banyak uang dan selalu bekerja keras jika anaknya akan pergi meninggalkannya selamanya.

Suami istri itu menangis bersama.

.     .     .     .     .

Namaku John, lebih lengkapnya John Jr Zamiel. Aku anak yang biasa saja bahkan termasuk seorang pria yang monoton kegiatannya. Aku pria yang monoton sampai aku menemukannya yaitu wanita yang kucintai seumur hidupku, Debbora Angella.

Tuhan pasti sedang memihakku karena setelah beberapa lama saling mengenal ternyata dia juga menyukaiku.

Singkat cerita aku pun tak mau berlama-lama lagi dan langsung melamarnya. Kehidupanku bahagia, tapi kami tak kunjung diberikan momongan agar keluarga kecilku semakin lengkap.

Enam tahun ku menanti buah hatiku tapi tak kunjung tiba, sampai pada akhirnya Debby istriku hamil. Aku pun bekerja semakin keras dan keras hingga akhirnya kurasa cukup untuk anak dan istriku nanti. Sampai tiba pada hari dimana aku tahu bahwa Debby mengidap kista. Hatiku tentu hancur, saat tau itu kandungannya sudah menginjak usia tiga puluh minggu.

Tentu saja sebagai seorang calon ayah dan seorang suami, ini sungguh sangat berat. Kata dokter kemungkinannya lima puluh persen. Jika dokter menyelamatkan sang baby, maka istrinya bisa meninggal dan begitu pula sebaliknya.

Ini sangat membuatku amat frustasi. Sampai pada akhirnya hari kelahiran, ternyata Tuhan masih memihak pada diriku. Tuhan menyelamatkan bayiku dan istriku. Namun rahim istriku harus diangkat, maka dari itu aku dan istriku tak dapat memiliki keturunan lagi.

Tuhan memang sangat berbaik hati padaku dengan membuat usaha dan kerja kerasku menghasilkan keuntungan yang berlimpah, sehingga aku dapat membuat beberapa perusahaan dalam waktu beberapa tahun saja.

Namun lagi-lagi Tuhan memberiku ujian dengan anakku yang sudah berusia enam tahun mengidap gagal jantung dan kanker paru. Lagi-lagi hatiku hancur.

Belasan tahun anakku harus tinggal di rumah sakit karena aku tak ingin dia terkena virus lainnya di luar sana.
Sampai sekarang saat usiannya menginjak dua puluh satu tahun, aku harus mendengar kabar bahwa anakku tak akan berumur lebih dari setahun. Pertahananku runtuh, namun istriku menopangku.

Dia menceritakan segalanya bahwa ada seorang gadis yang sepertinya disukai oleh Velt dan istriku ingin melihat anaknya memiliki pasangan sebelum Velt meninggal. Istriku juga bercerita bahwa Velt sangat ingin keluar dan melihat dunia.

Baiklah, untuk apa aku menahannya lagi, malaikat kecilku sebentar lagi akan pergi. Tidak ada gunanya lagi aku mengurungnya dalam sangkar.

Aku akan mengabulkan semua permintaan anakku sampai dia tak ada lagi penyesalan di dunia ini.

.     .     .     .     .

"Bu, Ibuuuuu" Tanya

"Aduhh, kenapa sih anak ini teriak- teriak" Ibu Tanya

"A aku dilamar" Tanya

"Hah?? Siapa yang mau dengan gadis pecicilan sepertimu itu? Apa mungkin dia sudah rabun?" Ibu Tanya

"Kenapa Ibu jahat sekali padaku. Hmm ibu pasti akan kaget jika tau aku dilamar oleh siapa hihihi" Tanya

"Memangnya siapa sih?" Ibu Tanya

"Aku dilamar oleh Ibunya pasien kamar sebelah untuk menjadi menantunya" Tanya

"Ahh mimpi saja kau, mana mungkin keluarga konglomerat seperti mereka mau melamar mu yang dari keluarga sederhana ini. Mimpimu jangan terlalu tinggi" Ibu Tanya

"Sungguh Bu, aku bilang akan mempertimbangkannya. Karena aku juga sepertinya menyukai anak itu" Tanya

"Hahhh jaman apa sekarang ini? Anak kecil pun sudah mau menikah" Ibu Tanya

"Ibuuuuu aku sudah berusia sembilan belas tahun yaa" Tanya

"Baiklah, apa alasannya mereka mau melamarmu??" Ibu Tanya

Tanya menceritakan semua kejadian selama beberapa minggu ini. Dan dia juga menceritakan tentang warisan yang akan diberikan padanya jika suaminya meninggal nanti.

"Ya Tuhan, malang sekali nasib mereka. Walau kaya raya tapi ada ujian besar yang harus mereka hadapi" Ibu Tanya

"Ya, maka dari itu apa aku terima saja ya Bu?" Tanya

"Memang kau tidak sedih jika nanti suamimu meninggal" Ibu Tanya

"Tentu sedih, tapi aku ingin dia meninggalkan dunia ini dengan penuh senyuman dan tak ada penyesalan. Aku ingin membuatnya bahagia disaat-saat terakhirnya nanti" Tanya

"Ibu harap kau juga tak kecewa anakku, dan jangan lupa kau harus berdoa meminta ijin pada Ayahmu di surga" Ibu Tanya

"Iya Bu. Terima kasih Bu, aku menyayangimu" Tanya

"Tentu saja kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga" Ibu Tanya

Lalu mereka pun berpelukan.

.     .     .     .     .

Tanya Dorothea, anak dari wanita yang bernama Jeany Dorothea adalah seorang anak Yatim yang tak memiliki ayah, karena ayahnya sudah meninggal karena kecelakaan kerja. Ayahnya hanya seorang arsitek kecil yang namanya masih belum melambung. Pada saat di proyek, ayahnya tertimpa tangga yang jatuh dan meninggal di tempat.

Saat ayahnya meninggal, Tanya masih berusia sepuluh tahun dan kini dia telah berumur sembilan belas tahun. Dia bekerja di sebuah minimarket, hidupnya cukup pas-pas an untuk keseharian.

Biaya rumah sakit Ibunya pun harus dia pinjam dari beberapa temannya. Tidak hanya bekerja di sebuah minimarket, dia juga bekerja di beberapa tempat lainnya. Pagi hari dia akan ke cafe bekerja sebagai pelayan, siang hari dia akan ke perpustakaan kota bekerja sebagai staff dan malam hari dia bekerja di minimarket sebagai kasir.

Namun, setelah Ibunya masuk rumah sakit, setelah dia selesai bekerja sebagai pelayan di cafe, maka dia akan menyempatkan diri menjenguk Ibunya di rumah sakit.

Sungguh perempuan pekerja keras, mungkin ini adalah kesempatan besar untuk membahagiakan ibunya yang selama ini sudah bekerja keras untuknya.

.     .     .     .     .

Apa akhirnya Tanya mau menikah dengan Velt??

_______________________________________

Hai Gengs!!! maap ya kalo menurut kalian ini boring pake bgt.

Tinggalin comment donk biar MA bisa denger masukan dari kalian juga.

See Yaa Next Chap 😊😉😁

SURVIVE (Femdom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang