015

657 151 28
                                    

“WOO, EUNWOOO”

Eunwoo meletakkan bukunya kesal dan menatap laki laki di depannya dengan nyalang. Ini kenapa temennya ngebikin Eunwoo tambah pusing sih.

“Apasih, Dek. Berisik tau ga?!” Bukan Eunwoo tapi Jungkook yang menanggapi teriakan Deka. Masalahnya, Jungkook ini lagi main catur yang butuh konsentrasi tinggi, tapi si Deka malah teriak teriak ga jelas mengganggu konsentrasinya.

“Cewe-- cewe lo berantem, Woo,” ucap Deka dengan nada tersengal-sengal karena masih belum juga bisa menetralkan nafasnya.

Dengan begitu saja, laki laki yang diketahui se geng itu langsung bangkit dan berlari. Padahal yang pacarnya Eunwoo, tapi yang panik sekampung awokawokwok.

“Rosé? Sama siapa?” tanya Eunwoo yang sudah kepalang panik.

“Sama cewe lo”

“Deka, jangan bercanda, bangsat.” Nahkan Eunwoo kalo gini ga bisa diajak bercanda. Umpatannya bakal keluar kalo ada yang ngajak main main sama ceweknya.

“Gua ga bercanda, Woo!”

“Ter--”

“GOBLOK!! YANG BERANTEM ITU YA MINA SAMA ROSÉ BANGSAT!”

Dengan begitu saja kesembilan laki laki itu langsung mempercepat laju larinya. Tiba tiba panik mendera mereka semua secara bersamaan.
















Plakkkk

Suara tamparan yang keras itu berhasil membuat semua murid menahan nafasnya seketika.

Rosé yang tadinya adik bercanda dengan Winwin dan Lisa, langsung berhenti kala ia merasakan pipinya memanas akibat tamparan barusan.

“HEH BANGSAT! MAKSUD LO APAAN NAMPAR ROSÉ?!” bentak Lisa yang merasa tak terima.

“Ini bukan urusan kamu!” tajam Mina.

“URUSAN ROSÉ, URUSAN KAMI JUGA!” jawab Yuju tak kalah nyolot. Yuju yang sudah siap mau menampar balik Mina langsung mengurungkan niatnya kembali saat Rosé mengangkat telapak tangannya.

“Maksud lo apa sih, Min? Dateng dateng langsung nampar orang. Sopan lo begitu?” tanya Rosé dengan nada datarnya.

“Kakak bohong kan soal kemarin? Iya kan? Maksud kakak apa ngebohongin aku? Kakak mau aku ngebenci Mama kita?”

Rosé tergelak, “Mama kita apa sih, Min? Gue kan udah bilang kalo gue ga sudi punya ibu jelmaan iblis kek dia,” ucap Rosé lalu mengabaikan Mina dengan bermain di hp nya. Kebetulan tadi Donghyuk mengajaknya mabar jadi sekalian.

“KAKAK”

Pranggg

Mata Rosé melotot kala hp nya dibanting Mina ke tembok. Jujur, Rosé cukup sensitif bila ada yang menjatuhkan hpnya. Hp adalah salah satu benda berharga seorang Roséanne.

Duaghhh

Kelewat emosi karena hp nya dibanting, Rosé langsung bangkit dan menendang adiknya itu hingga sang adik tersungkur di lantai.

“ROSÉ!!” Bentakan itu tak mampu membuat seorang Roséanne melemah.

Daripada memperdulikan pemandangan sang kekasih yang membantu sang adik kandungnya berdiri, Rosé lebih memilih memunguti pecahan demi pecahan handphone miliknya.

Handphone itu adalah saksi bisu perjuangan Rosé selama 5 tahun ini. Hp itu diberikan oleh Ayahnya sewaktu ia berumur 12 tahun.

Hadiah yang ia terima karena sang ayah yang berhasil membangun sebuah perusahaan miliknya sendiri dan berhasil sukses dalam jangka waktu yang pendek.

[✓] Secret AdmirerWhere stories live. Discover now