11. Candra pemilik luka jaitan

15.3K 1.3K 21
                                    

"Cowok penyelamat itu memiliki luka bekas jaitan? Tapi Kak Candra juga punya"

Mendengar itu seketika Varsha memutar kembali memori yang ada dipikirannya. Ingatannya menyorot pada saat Candra menindihnya waktu itu, ia melihat bekas jaitan yang sama persis dengan milik cowok penyelamat. Refleks jemari tangan Varsha menutup mulutnya sendiri karna begitu terkejut. Jantungnya sesaat seakan berhenti berdetak. Varsha berharap apa yang dikatakan Yana salah, karna jika itu benar Varsha akan merasa bersalah seumur hidup karna telah berbuat kasar pada cowok yang telah menyelamatkan hidupnya.

"Tapi nggak cuma Candra yang punya luka itu"

Yana mengangguk "Ucapan Sasa betul! Tapi apa Sasa inget ciri-ciri cowok yang nyelametin Sasa? Setidaknya Sasa inget pakaian atau apanya"

Varsha kembali memutar otaknya, ia hanya mengingat... "Gue cuma inget cowok itu pakai jaket yang didada ada tulisan 'Wolf'. Karna tulisan itu tepat disamping mata gue"

Setelah mendengar itu Yana segera berlari ke arah lemari sang kakak. Ia mencoba mencari benda yang telah disebutkan. Varsha hanya diam sambil menatap Yana. Jika benar orang itu adalah Candra, Varsha akan merasa sangat bersalah sekaligus malu. Bagaimana mungkin Varsha tak ingat janji itu, padahal setelah kecelakaan Varsha sama sekali tak mengalami hilang ingatan.

"I-ini?" ucap Yana ragu, memberikan sebuah jaket pada Varsha.

Dengan tangan yang Gemetar, Varsha mengambil jaket itu. Mulut Varsha sedikit terbuka saat melihat bentuk jaket itu persis seperti jaket sicowok penyelamat. Jemari Varsha lalu mengelus tulisan 'wolf' pada jaket itu dengan seulas senyum. Yana pun memilih pergi, ia membiarkan Varsha sendiri dulu. Sedangkan Varsha masih diam dengan mata yang mulai memanas, gadis itu lalu menangis dalam diam. Ia menyesal telah memperlakukan Candra dengan jahat.

"Maaf..." lirih Varsha mulai terisak.

Namun suara pintu terbuka berhasil mengejutkan Varsha, gadis itu segera mengusap air matanya kasar. Pandangan Varsha beralih pada Candra yang juga tengah menatapnya, lebih tepatnya Candra melihat kearah jaket miliknya yang berada dalam pangkuan Varsha. Melihat itu Candra sudah bisa faham apa yang telah terjadi, cowok itu tersenyum bahagia. Ia lalu mendekati Rak buku sebentar dan memilih duduk disamping Varsha.

"Kenapa?" tanya Candra pura-pura tak tau.

"Gausah sok gatau" ketus Varsha, menatap Candra dengan kesal "Kenapa kamu sembunyiin ini? Apa kamu pikir aku bakal merasa bersalah karna udah lupain kejadian dulu? Apa kamu berharap aku bakal berterima kasih setelah mengingat semua? Jawab!"

Entah apa yang dipikirkan Varsha, gadis itu justru berteriak marah pada Candra. Varsha lalu memalingkan wajah saat air mata mulai menetes. Candra yang melihat itu tersenyum maklum, ia lalu menarik Varsha kedalam pelukan. Candra berharap Varsha akan menangis terisak mengeluarkan seluruh perasaan sesak yang ia rasakan. Namun Candra lupa, Varsha tak akan menunjukan sisi lemah didepan dirinya.

Tanpa diduga, Varsha justru beralih melingkarkan lengan pada leher Candra, memeluknya dengan erat. Tentu Candra sangat terkejut, untuk pertama kalinya Varsha bersikap manis seperti ini. Candra lalu balik memeluk, jemarinya mengelus punggung Varsha lembut. Mencoba memberi ketenangan pada gadis itu.

"Makasih dan maaf" lirih Varsha, melepas pelukan lalu menatap Candra dengan rasa bersalah.

"Em, aku punya sesuatu buat kamu" ucap Candra, lalu menyerahkan penjepit rambut pink yang Varsha sempat pegang tadi. Varsha lalu mengambilnya, pandangan Varsha menatap lekat benda pink kecil itu. Varsha seperti pernah mengingatnya namun Varsha sama sekali tak ingat dimana dan siapa yang memberikan penjepit rambut itu. Hingga sebuah pukulan kecil dari Candra mendarat tepat dikening Varsha. Mendapati itu Varsha meringis dengan mata menatap Candra tak terima.

"Kenapa jadi pelupa gini si?" tanya Candra dengan kekehan "Ini pita yang kamu pake waktu kecelakaan 2 tahun lalu, aku ngambil pita ini berharap selalu inget sama kamu. Pertama kali aku lihat kamu, entah kenapa ada desiran aneh yang aku rasakan"

Varsha terdiam, ia baru ingat kalau penjepit rambut ini ia beli sewaktu liburan bersama keluarganya. Varsha kesal, benda pink ini hanya mengingatkan dengan kejadian buruk itu. Gadis itu berjalan kearah tong sampah, memandang benda pink itu sebelum akhirnya membuangnya kedalam tong sampah. Tentu melihat itu Candra sedikit terkejut, ia mendekati Varsha yang terdiam dengan tatapan kosongnya.

"Kenapa dibuang?"

"Buat apa aku simpen? Lagian aku benci warna pink! Warna pink itu hanya bisa mengingatkan pada Adik kecil aku yang sangat suka warna itu" ucap Varsha, gadis itu lalu menatap Candra dengan tatapan lembut "Dan untuk masalah ini, aku nggak bisa langsung nerima kamu. Aku butuh waktu untuk bisa lupain cowok yang udah nemenin aku selama 2 tahun ini"

Candra mengangguk "Aku bakal selalu setia nunggu kamu lupain semuanya, aku akan selalu berjalan di sisi kamu, apapun resikonya" bisik Candra.

Varsha tersenyum mendengarnya.

"I Love you" bisik Candra.

"Iya"

TBC

CANDRA [END] Where stories live. Discover now