10 : Disappear

114 19 0
                                    

Setelah mencoba mencatat minuman yang dipesan Daichi dan Michimiya Suga izin untuk segera membuatkan minuman untuk mereka. Hatinya benar-benar seperti kaca yang jatuh, hancur. Oikawa yang melihat tingkah Suga yang tak biasa itu menepuk bahunya, Suga sendiri hanya tersenyum kecut lalu menuju dapur.

Tak butuh waktu lama Suga kembali menuju meja dua orang yang tengah berbincang dengan diselingi canda tawa. Oikawa yang melihatnya merasa ada yang aneh, ia melihat note pesanan yang ditaruh tepat disampingnya. Tunggu, mereka hanya memesan dua cappuccino bukan?

"Dua cappuccino dan juga dua potong black forest dengan satu ceri di masing-masing kue. Tenang saja, kue ini spesial dariku, silahkan," ucap Suga dengan cekatan menaruh cappuccino dan black forest di meja bundar putih itu.

"Wah terlihat enak, apa kau yang membuatnya Sugawara?" Tanya Michimiya memandangi kue itu kagum. Karena yang ia lihat bukanlah kue biasa, tapi kue dengan papan kecil di belakang buah ceri yang berisi beberapa kalimat yang memberikan kesan lucu.

"Haha tentu saja! Oh iya untuk kuenya aku yang traktir tapi tidak dengan minumannya ya. Ingat itu," ucap Suga dengan nada lembut. Keduanya hanya mengangguk setuju.

Suga melihat Daichi yang tampak sedang membaca tulisan di papan kecil itu

"Kau bisa membawa pulang papan kecil itu lalu menerjemahkan kata-katanya lewat kamus Daichi," ucap Suga lalu tertawa.

"Haha aku tak sebodoh itu Suga, terimakasih ya atas traktirannya," kali ini Daichi yang berkata diikuti dengan senyum yang biasa ia berikan. Ah rasanya ingin cepat-cepat pergi saja, tak baik untuk jantung Suga. Setelah dibalas dengan anggukan ia segera pergi. Oikawa yang sedari tadi menjadi penonton akhirnya segera menarik Suga untuk meminta penjelasan tentang masalah yang ia pikirkan selama ini.

"Aku menyukainya sejak dulu. Dulu sekali sejak kami bergabung dalam klub voli. Tapi kurasa Michimiya adalah orang yang tepat untuknya,"

"Lalu untuk apa kau memberikan mereka kue Black Forest?"

"Kue itu mempunyai filosofi 'proses menuju kebahagiaan' , lagipula sudah saatnya juga kan ia bahagia,"

"Mengenai papan kecil itu, kata-kata mutiara apa yang kau tulis disana?"

Jujur saja, pertanyaan Oikawa membuat hatinya sedikit sakit. Tapi setiap pertanyaan harus dijawab kan

"Ini yang kutulis..."

Black Forest Michimiya
Love is like a good cake; you never know when it's coming, but you'd better eat it when it does!"
- C. JoyBell C.

(Cinta itu seperti kue yang enak; Kamu tidak akan pernah tahu kapan akan datang, tapi sebaiknya kamu memakannya ketika itu datang!)

Black Forest Daichi :
Cakes are special. Every birthday, every celebration ends with something sweet, a cake, and people remember. It's all about the memories."
- Buddy Valastro

(Kue itu spesial. Setiap ulang tahun, setiap perayaan diakhiri dengan sesuatu yang manis, kue, dan orang-orang mengingatnya. Itu semua tentang kenangan.)

gera masuk ke dalam ruangan bos nya, entah apa yang ia lakukan tapi setelah itu ia segera melepas celemek biru tua miliknya, melipat dengan rapi, lalu mengambil tasnya dan pergi.

"Aku mengambil cuti untuk beberapa hari. Kurasa mendinginkan kepala lebih baik daripada aku bekerja tanpa semangat hehe. Otsukaresama,"

"... otsukaresama," Oikawa hanya memperhatikan punggung temannya itu, tampak lesu dan benar saja tak ada semangat. Ia hanya menghela napas lalu kembali bekerja.

Sejak saat itu Sugawara Koushi, menghilang.

TIRAMISU (Until I Miss You)Where stories live. Discover now