•••
Memasuki minggu Ujian kelulusan, Rose telah mengambil keputusan bahwa ia akan mengejar beasiswa pertukaran mahasiswa ke New York. Ada beberapa berkas yang harus diserahkan saat pendaftaran, dan semua berkas itu sudah Rose kumpulkan dan masukkan ke dalam satu map. Rosé sudah benar-benar matang dalam keputusannya itu.
Satu yang masih membebani pikiran Rose sekarang ini yaitu meminta izin kedua orang tua nya dan juga izin tunangannya.
Rose menopang dagu sembari membolak-balik halaman per halaman buku paket yang menjadi fokusnya sekarang ini dengan pikiran yang melayang kemana-mana. Apakah ia harus izin sebelum mendaftar atau setelah ia mendapatkan beasiswa itu.
"Ah, gue daftar juga belum tentu dapet...tau sendiri kapasitas otak lo gimana, Ci"
Rose menghela nafas, "Sekarang ini gue harus fokus belajar, apapun nanti hasilnya gue tetep harus terima"
Baru saja ingin fokus belajar, ponsel yang ternyata ia biarkan tergeletak di tengah kasur, mengeluarkan suara. Rose beranjak dari meja belajarnya dan menyambar ponselnya.
No boys allowed incoming video call.
"Pasti si Lisa gabut nih"
Rose kemudian menerima panggilan dari group nya bersama para ciwi lalu terpampanglah wajah teman-temannya yang romannya belum belajar apa-apa untuk persiapan ujian kelulusan yang sudah di depan mata.
"Pasti Lisa nih yang gabut nelfon-nelfon--orang lagi belajar juga"
"Oci ini bukan lo banget sih--boro-boro belajar, nyentuh buku paket aja gak pernah"
"Itu kan dulu, sekarang gue udah berubah tau!"
"Power rangers lo berubah-berubah"
Rose berdecak.
"Kalian emang gak ikutan beasiswa pertukaran mahasiswa ke New York?"
"Emang nya ada ya?"
YOU ARE READING
Between Us // The Story Untold
Teen Fiction[Sequel of The Student That I Love] Sooyoung pernah bilang kalau Rose akan melanjutkan pendidikan kuliah setelah Rose menikah dengan Jeffrey. Tetapi jika Rose mendapatkan beasiswa pertukaran mahasiswa ke New York apakah Sooyoung akan berubah pikiran...