Chapter 06

875 144 29
                                    

Satu hari, satu Minggu, hingga satu bulan telah berlalu. Semua penyakit yang di derita oleh Wei Qiao Feng telah hilang, ternyata pemilik asli tubuh ini alergi terhadap udang dan kepiting, dan sialnya lagi orang-orang di kediaman ini selalu memberinya makan dengan bahan olahan udang dan kepiting kepadanya.

Kulit putih bersih, pipi ranum yang merah merona, bibir tipis namun sangat menggoda dan mata bulat berair sungguh mampu membuat semua orang akan lupa pada daratan. Kata Dewi saja tak cukup bagi gadis berusia 15 tahun itu, kini gadis itu tengah meminum teh dan tak lupa cadar yang selalu ada di dekatnya.

Namun tak lama pintu kediamannya terbuka, buru-buru Wei Qiao Feng memasang cadarnya dan melihat siapa yang sudah berani-beraninya menganggu ketenangannya.

"Kau apa yang telah kau perbuat jalang sialan!! Bagaimana bisa pihak kekaisaran mengirimkan pelayan dan penjaga kepadamu!!" murka Wei Ming Jia.

Qiao Feng mengerutkan keningnya bingung, iya tentu saja dirinya bingung. Qiao Feng bahkan tak tau apa yang sedang di ucapkan oleh Wei Ming Jia.

"Apa maksud mu?"

"Tak usah berpura-pura, ah aku tau. Mungkin kah kau sudah memberikan tubuh mu itu untung wangye?"

Wei Qiao Feng menajam kan matanya, "Jaga ucapan mu!!"

"Apa? Benarkan apa yang aku ucapkan? Hah, tak ku sangka ternyata kau memang seorang pelacur."

Wei Qiao Feng tersenyum sinis. "Oh bukan kah, kau sedang berbicara tentang mu sendiri."

"Apa maksudmu?"

"Kau- kau tau, gelar Putri mahkota ku telah di cabut bukan?" ujar Wei Qiao Feng menjada. "seharusnya gelar itu masih ada jika saja rumor itu tidak ada bukan kah aku masih Putri mahkota."

"Tenang saja, aku tak menyesal gelar itu telah di cabut. Dan oh iya, aku sepertinya pernah melihat mu berdua saja dengan mantan tunangan ku, Putra mahkota di belakang kediaman." Wei Ming Jia terkejut, ia menahan amarah dengan wajah pucat nya.

Sialan, dia melihat ku. Batin Wei Ming Jia, dengan wajah memerah padam.

"Oh ada apa dengan wajahmu jiejie? Apa kau takut kebusukan mu terbongkar. Ah aku yakin sekali di dalam perut mu itu sudah ada bayi."

"DIAM KAU, AKAN KU BUAT KAU MENDERITA SIALAN!!"

"Oh aku menunggu waktu itu jiejie."

Wei Ming Jia pergi dari sana dengan wajah merah penuh amarah. Sedangkan Wei Qiao Feng, gadis itu tersenyum dengan liciknya.
"Masih kecil sudah berani mengancam ku."

Dengan anggun, Wei Qiao Feng kembali duduk dan melanjutkan acara minum teh nya sebelum beberapa orang masuk. Namun karena Wei Ming Jia tadi berkata jika orang-orang itu dari istana, Wei Qiao Feng hanya diam dan melihat saja.

★o★

"Kau sudah melaksanakan tugas ku?" ujar seorang pria yang sedang duduk di gazebo dengan kucing berwarna putih bersih duduk di pangkuannya.

"Hamba sudah melaksanakan perintah yang mulia." ujar pria dengan seragam prajurit istana kekaisaran Zhang.

"Bagus, sekarang pergilah." penjaga itu segera pergi dan melakukan tugasnya kembali.

"Bao Bao!!" seru pria itu dan tak lama datanglah seekor burung hantu yang kemudian hinggap di bahunya.

"Ya yang mulia?!"

"Bagaimana dengannya?"

"Hamba tadi melihat jika wangfei kembali menjadi sasaran amarah selir agung yang mulia, selir agung merasa tak terima ketika yang mulia mengirimkan pelayan dan penjaga ke kediaman wangfei."

"Apakah wanita itu sudah tak waras?"

"Hamba-hamba tak tau yang mulia, tapi tadi Selir Agung kembali mengancam wangfei karena wangfei mengetahui rahasianya."

"Apa kau tau rahasia apa itu?"

"Maafkan hamba yang mulia, hamba tak bisa mendengar jelas apa yang di ucapkan oleh wangfei."

Zhang Jiangwu mengangguk-angguk kepalanya. "Pergi lah, terus awasi wangfei."

Zhang Jiangwu berdiri dan duduk kembali ke kursi roda miliknya, ia kembali mengingat kejadian yang sungguh ingin membuatnya terbahak. Anak selir yang berani-beraninya mengancamnya.

Ya, Putra mahkota adalah anak dari seorang selir. Dan seharusnya ialah yang menjadi Putra mahkota, namun karena kelumpuhan nya ia di turunkan dari takhta. Namun nasip kembali mempermainkan. Ibunya yang baru saja akan turun takhta menjadi selir, sang ibu dari Zhang Junda meninggal karena melahirkan Putrinya yang bernama Zhang Fei Ling yang kini di asuh oleh ibunya.

Apakah Zhang Jiangwu marah? Tentu saja tidak, karena sesungguhnya ia muak dengan semua urusan istana. Ayahnya tak menyayanginya, walaupun ia masih mempunyai ibu yang amat sangat menyayangi dirinya, namun ayahnya kini membatasi kunjungan ibunya membuat ia dan ibunya jarang bertemu sejak usianya 8 tahun.

"Hah, tinggal menunggu pernikahan itu terlaksana, dan setelah itu aku akan pergi dari sini." gumamnya pelan.

Ia melihat hewan roh kontrak miliknya, Bao Shi. Ia adalah hewan roh kontrak harimau putih berjenis kelamin perempuan, yang kini menjelma menjadi seekor kucing yang menggemaskan.

Terkadang ia ingin sekali membunuh hewan itu karena terkadang dengan tidak tau malunya kucing itu suka mengintip saat dirinya hendak berpakaian atau pergi mandi.

"Aku tau aku cantik yang mulia, tak usah menggerutu begitu." ujar kucing itu dan kembali melanjutkan tidurnya.

Tanpa menjawab Zhang Jiangwu pergi dari sana meninggalkan hewan tak tau diri itu sendirian di gazebo, sebelum ia kehabisan kesabaran dan menghanguskan kucing sialannya itu.




To be continued.

Hai semuanya double update ❤️ suka gak? Kalo suka votenya dong, suer kalian ini pada kenapa sih? Suka banget jadi ghoib🙂

Vote ya sayang

1k vote + 1,5k komen bisa gak?

Bantu yok bantu, pasti bisa💪🏻

Wei Qiao FengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang