Unperfect Love 9.9- FIN

5.2K 389 105
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

"Hhffff..."

Karina mendesah pelan.

Hanya ada dia di sini. Giselle telah memutuskan untuk mengikuti Kyuri untuk pindah ke Seoul tadi pagi, karena unnie-nya itu dipindah-tugaskan di sebuah rumah sakit yang ada di sana.

Hanya ada dia di sini. Dengan tangannya yang terus bergerak tenang memainkan kuasnya, ketika kini ia tengah bermain dengan Imajinasinya. Air mancur yang menjulang tinggi dengan dihiasi beraneka warna yang begitu cantik, kini sudah bisa terlihat jelas di atas kanvas.

Ia mencoba untuk menggambarkan bentuk air mancur yang ada di taman ini. Air mancur yang selalu memiliki pertunjukkan menakjubkan yang pernah ia dengar tahun lalu.

Tahun lalu... benar.. ia hanya pernah mendengarnya satu kali dan itu terjadi di tahun lalu. Ia benar-benar tidak pernah mengunjungi air mancur itu lagi meskipun rumahnya kini juga berada tak jauh dari  Busan Lake Park.

Ia benar-benar tidak mengunjungi air mancur itu dan melihat langsung pertunjukkan musical fountain-nya, karena ia masih menunggu seseorang yang telah berjanji padanya untuk membawanya melihat pemandangan indah itu, ketika ia telah menemukan lagi fungsi penglihatannya.

Dia masih menunggu.. menunggu seseorang yang sangat ia cintai, datang dan kembali padanya, lalu mereka berdua akan duduk di taman itu dan menikmati keindahan Musical Fountain bersama.

Karina menghela napas panjang, ketika ia memperhatikan hasil lukisannya. Air mata terlihat menggenang lagi di sudut matanya saat perasaan itu menyeruak hadir memenuhi hatinya, ketika setiap sentuhan tangan Winter dan juga suaranya saat mereka tengah mendengarkan alunan nada dari Musical Fountain itu kembali berdengung di kepalanya.

Ia menoleh kebarah lukisan wajah Winter yang berada tak jauh dari tempatnya berada sekarang.

"Aku merindukanmu, Kim Minjeong." Sebutir air mata Karina jatuh perlahan. "aku benar-benar sangat merindukanmu."

.

.

Karina's POV,

Mencoba menemukanmu,

kau yang tidak dapat kulihat lagi

Mencoba mendengarmu,

kau yang tidak dapat kudengar lagi –Miracles in December

.

Aku memandangi lukisanku kali ini dengan perasaan yang campur aduk. Air mata ini bahkan tak bisa berhenti mengalir membasahi wajahku. Ini benar-benar sudah satu tahun berlalu, namun perasaan cintaku pada Winter tak sedikit pun memudar. Aku justru merasa semakin merindukannya. Merindukan setiap sentuhan lembut yang ia berikan padaku, dan merindukan suaranya ketika ia tengah memanggil namaku.

Unperfect Love (Winrina's Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang