Prolog

31 14 4
                                    

"Kenapa kak Raka terima perjodohan ini?" Nadira menatap sengit pada laki laki yang duduk di depannya.

"Saya belum punya pacar, jadi apa salahnya kalau menerima perjodohan ini" Raka berkata santai

Nadira menarik napas dalam dalam "Tapi aku keberatan kak"

"Nadira kita kenal bukan setahun dua tahun. Kamu lupa ? Saya sudah mengenal kamu dari kecil"

"Tapi aku masih ingin kuliah Kak" Nadira mentap datar Raka. "Aku masih ingin bebas seperti perempuan lainnya.

"Saya tidak akan mengatur kehidupan kamu Nadira" Tegas Raka

"Apa aku bisa pegang ucapan Kaka?" Nadira mentap Raka dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

" Tentu kamu bisa pegang ucapan saya"

Raka menarik  napas dalam dalam, menatap ke sembarangan arah selain ke arah Nadira yang kini menatapnya dengan wajah muram.

"Apa yang membuat kamu ragu menerima saya Nadira?"

"Aku belum siap Kak, rasanya terlalu muda untuk membina rumah tangga"

Raka mengangguk mendengarkan perkataan calon istrinya. Memang seperti itulah kenyataannya, calon istrinya masih berusia 21 tahun sedangkan Raka laki laki berusia 30 tahun yang suadh matang dan siap betumah tangga.

" Saya harap kamu bisa mencintai saya perlahan" Raka berkata pelan

Nadira baru hendak beranjak dari tempatnya ketika Raka menarik tangannya.

"Ayo, saya antar pulang"

"Aku bisa pulang sendiri" Nadira berkata dingin

"Saya tau kamu menolak perjodohan ini Nadira, Tapi tolong jangan menolak saya untuk mengantarkan kamu pulang" Raka berkata tegas tidak ingin di bantah.

Nadira mengangguk mengizinkan laki laki itu untuk mengantarkannya pulang. Tanpa mengatakan apa pun lagi, Nadira melangkah keluar lebih dalu. Meninggalkan Raka yang termenung atas jawaban nadira.



Jangan lupa vote ya guyss




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Neighbor and MeWhere stories live. Discover now