cemburu?

62 14 4
                                    

Setelah makan bersama ke lima selir Hyunjin, anak itu ingin kembali ke kelas untuk bertemu Jisung.

Namun pemandangan lain yang ia lihat.

Sepupu nya, Chris. Tengah bercanda bersama Jisung dan duduk di bangku nya.

Sejenak, Hyunjin menatap kedua nya dengan datar. Lalu merubah raut wajah nya menjadi ceria.

"Jisungggg" panggil Hyunjin. Sedangkan yang di panggil tidak menoleh dan lebih memilih menuli kan pendengaran. Melanjutkan percakapan nya dengan Chris hingga tak menyadari jika Hyunjin sudah menatap Sepupu nya itu dengan tatapan membunuh.

"Lagi ngomongin apa sih? Seru amat sampek gak sadar ada manusia lain disini—"

"Kayak— dunia serasa punya sendiri ya" sindir Hyunjin

Chris menatap Hyunjin dengan tatapan terkejut "eh, Hyunjin. Sorry gak kelihatan" pengen banget Hyunjin jedotin pala nya ke meja.

"Ehehe, gapapa bang. Santai aja. Lanjut ngobrol sana, gue mau nyamperin Changbin aja" Chris mengangguk

"yauda sana, gue mau ngobrol lagi sama manusia tupai yang gemesin ini" yang di panggil manusia tupai yang gemesin itu menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangan agar Chris tidak melihat rona merah di pipi nya.

Sedangkan Hyunjin? Dia cuma ngerasa panas aja. Gatau kenapa.

"Yauda" Hyunjin berjalan meninggalkan kedua nya yang sedang melanjutkan acara berbincang bersama dengan rasa yang benar benar kesal. Sangat kesal.

-

"Cemberut mulu anak dugong" Changbin menatap teman nya ini dengan miris.

Bagaimana tidak? Hyunjin tiba tiba aja cemberut sambil ngelamun gak jelas.

"Gue doain kesurupan tuyul baru tau rasa lo"

"Heh, Bin! Kawan kita ini sedang dalam masa tidak baik baik saja. Bukan nya nyemangatin malah di doain kesurupan tuyul" ucap Lino sambil nyuapin sesuap somay ke mulut nya.

"Tau nih, boncel"

"Bilang apa barusan?" Tanya Changbin mencoba memastikan.

"Gue tau lo gak budek, Bin" ucap Lino. Emang tuh anak kalo ngomong gak pernah di filter.

"Si anjing!"

"Sttt diam! Bacot lo, Bin. Jadi, Tuan Hwang Hyunjin yang tidak terhormat. Ada apa dengan anda?" Tanya Lino dengan nada seolah olah dia ini pelayan Hyunjin.

"Gue mau tanya sama lo berdua"

"Tanya apa?"

"Misal nih ya. Lo berdua lihat Felix atau gak Seungmin lagi bicara sama orang lain terus sampek ketawa bareng. Yang bakal lo berdua rasa in apa?" Tanya Hyunjin

Brak!

"Gila aja! Cemburu lah gue anjir! Siapa yang berani ketawa bareng Seungmin kecuali gue hah?! Gue jadiin manusia penyet baru tau rasa" omel Lino sambil meremas tangannya sendiri.

Plak

"Kan misal nya anjing! Baperan lo!" Changbin menggeplak belakang kepala Lino gemas. Udah di bilang misalnya masih aja esmosi.

"Kalo gue sih, Jin. Ya pasti kayak Lino, cemburu. Tapi beda lagi. Lino punya hak buat cemburu karna Seungmin emang pacar nya. Lah Felix? Dia siapa gue? Cuma orang yang gue suka, bukan pacar gue. Jadi ya.. gue sadar diri" ucap Changbin dengan nada yang melemah. Kayak nya nih anak galau dah.

"Sabar ya, Bin.." Lino menepuk pundak Changbin saat pemuda itu mulai meneteskan air mata buaya nya.

"Btw, lo lagi naksir orang ya, Jin?" Tanya Lino dengan nada menggoda.

[✓] Tetangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang