HJW

4.7K 552 173
                                    

"sebentar", ucap Jeongwoo. Mereka sekarang berada di lorong sekolah

"Kenapa?"

"Tangan lo?"

"Terus?"

"Ya lepasin tono. Lu mau sekolah sambil gandeng tangan gua"

"Salah?"

"Menurut lo?"

"Engga"

"Buset, lepas ga? Lu ga malu tuh dilietin anak-anak yang lain"

"Biarin aja, kenapa si. Udah ayuk buruan ke kelas", haruto membawa tangan Jeongwoo ke dalam hoodienya


Jeongwoo malu sebenarnya, dia cuman bisa pasrah ngelihat tangannya dimasukin ke hoodie milik haruto.

'ni orang bahaya. Bikin salting aja'






















Sampai di kelas haruto mendekatkan bangkunya ke bangku punya Jeongwoo

"Jauhan dikit kenapa. Deket banget"

Haruto gak mendengarkan, ia malah tidur menghadap ke arah Jeongwoo dengan tangan sebagai bantalannya

'ganteng amat buset, duh Jeongwoo sadar'


Selama pelajaran, tangan haruto berada di belakang kursi Jeongwoo. Jeongwoo mau nyender jadi takut. Takut deg-degan soalnya berasa dipeluk kan. Walaupun haruto pernah meluk Jeongwoo waktu tidur tapi yang ini rasanya beda.

Anak-anak yang lain gaada yang hirauin soalnya emang haruto udah bucin lama sama Jeongwoo. Cuma Jeongwoo nya aja yang gak peka-peka.

Sekarang haru lebih terang-terangan buat deketin Jeongwoo. Semoga anaknya cepet sadar.




















Jam istirahat


"Makan nasi goreng ya", ucapnya ke Jeongwoo

"Mau batagor"

"Tadi lo ga sarapan woo. Makan nasi ya"

"Emm.. lo mau apa?"

"Mau lo"



Byurrr, Jeongwoo lagi minum jadi kaget dan ga sengaja nyembur muka ganteng Haruto


"Eh maaf, maaf. Lo tuh kalo ngomong bisa di rem dikit gak si. Kaget gua", ucapnya sambil mengelap wajah haruto dengan tisu.

"Manis banget", reflek haruto. Soalnya wajah Jeongwoo deket banget sama mukanya.

"Huaaaa. Gak kuat gua tono. Malu ihhh", Jeongwoo memasang muka pura-pura nangis. Dan membuat haruto tersenyum karena gemas dengan mahluk didepannya.

"Udahlah gausa lama-lama. Jadi pacar gua mau?"

"Mati aja lah gua"

"Loh kok?"

"Gatau ah gua capek. Jantung gua gakuat deket lo", Jeongwoo berjalan keluar menuju kantin. Meninggalkan haruto yang masih tersenyum.

Haruto berjalan mengikuti Jeongwoo keluar dan merangkul badannya.

"Jadi gue diterima apa engga ni?"

"Teraktir dulu ya, baru gue jawab. Ehehe"

"Ambil aja, buat lo apa yang gak gua kasih"

"Anjay, pacar gue rich banget", Jeongwoo memeluk haruto dari samping

"Mati ajalah gua", haruto buru-buru kabur ke kantin. Dia malu digodain balik sama si kesayangan. Jeongwoo yang melihat cuman tersenyum menang.

ASRAMA BABEH | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang