empat ; squid game

885 156 36
                                    

"Justin? Kamu liat hairdryer yang warna merah ga?" Tanya Doyoung yang tengah menundukkan kepalanya dengan tangan sibuk mengacak-acak barang di bawah meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Justin? Kamu liat hairdryer yang warna merah ga?" Tanya Doyoung yang tengah menundukkan kepalanya dengan tangan sibuk mengacak-acak barang di bawah meja.

"Justin?" Doyoung menegakkan badannya lalu menoleh menatap Jeongwoo heran.

Sejak dirinya keluar dari kamar mandi, kekasihnya itu hanya diam duduk dengan tangan memegang ponsel.

Apa sesuatu telah terjadi?

Doyoung berjalan menghampiri Jeongwoo, demi memastikan keadaan kekasihnya itu.

"Justin?"

Jeongwoo tersentak kecil saat sepasang tangan memeluk lehernya. Ia mendongakkan kepalanya untuk menatap Doyoung. "Kenapa kak?" Tanyanya.

"Kamu kenapa? Tadi aku tanya ga dijawab," Doyoung menunduk sembari mencebikkan bibirnya.

"Gapapa sebenernya, cuma tadi lagi buka twitter aja, terus ngelamun deh." Jawab Jeongwoo. Lelaki yang lebih muda kini menautkan alisnya saat merasa sedikit cipratan air ke kulitnya. Jeongwoo bangkit dari duduknya lalu menatap lekat Doyoung. "Loh? Kenapa rambutnya masih basah?"

"Tadi aku nanya, haridryernya mana? Tapi kamu ga jawab, jadinya belum dikeringin deh rambut aku." Ujar Doyoung yang kini memasang senyum tak bersalah.

Jeongwoo menggelengkan kepalanya lalu bangkit untuk mencari hairdryer. "Dasar. Sini duduk di kursi, biar aku yang keringin."

Doyoung mengangguk kecil lalu menghampiri Jeongwoo yang sudah siap. "Kamu emang tadi mikirin apaan si? Sampe aku nanya ga dijawab," tanya Doyoung.

Jeongwoo terdiam sebentar, "Bukan apa-apa si. Cuma tadi kepikiran mau ngajak kamu nonton."

"Nonton?"

Jeongwoo mengangguk kecil sembari menatap Doyoung dari arah kaca.

"Nonton apa?"

"Squid game."

Doyoung membulatkan bibirnya sembari mengangguk kecil. "Kalo gitu ayo!"

Jeongwoo menautkan alisnya lalu terkekeh kecil setelah melihat Doyoung yang begitu semangat.

"Ayo kemana sayang?"

"Kita nonton film, kamu ga ada tugas kan?"

"Ga ada kok, tapi kamu yakin mau nonton?" Tanya Jeongwoo.

Doyoung mengangguk semangat, "Mau!"

Jeongwoo menatap lekat kekasihnya, ia menundukkan badannya agar sejajar dengan Doyoung. "Tapi ada syaratnya," bisik Jeongwoo.

"Apa?"

"If someone dies, we kiss. Okay?"













BUGH













"Aww," ringis Jeongwoo saat bahu Doyoung menghantam dagunya. Doyoung panik saat mendengar ringisan Jeongwoo. Lelaki manis itu kini berbalik untuk membantu Jeongwoo yang tengah terduduk di lantai sembari mengusap dagunya.

"Justin gapapa?? Aduh maafin Dava, sakit yaa?" Panik Doyoung sembari mengusap dagu Jeongwoo.

Jeongwoo yang begitu diperhatikan oleh kekasihnya kini terdiam menatap lekat Doyoung.

"Sakit banget," adu Jeongwoo yang membuat Doyoung menoleh. "Maafin Dava yaa," cicit Doyoung.

"Tadi itu Dava kaget denger Justin ngomong, jadi Dava refleks berdiri, terus lupa kalo Justin lagi diem di belakang Dava." Jelas Doyoung.

"Lagian kenapa kaget si, emang ada yang salah ya?"


Doyoung terdiam, pipinya tiba-tiba memanas saat mengingat ucapan Jeongwoo.




Kiss.





Doyoung justru malah teringat saat Jeongwoo sengaja menciumnya. Itu sangat-sangat tidak baik bagi jantungnya. Rasanya jantung Doyoung akan keluar jika ia harus berada di situasi seperti itu.


Jeongwoo melihatnya. Bagaimana kekasihnya itu diam entah memikirkan apa dengan kedua pipinya yang tengah memerah. Sangat menggemaskan.


"Gimana manis? Mau ga?" Tanya Jeongwoo.



Doyoung menoleh menatap Jeongwoo, "J-justin kalo kita ganti filmnya gimana?"


"Ga mau ah, pengen nonton squid game."



Gila.


Satu kata yang mendeskripsikan kekasihnya. Jika ia harus menonton Squid Game, maka berapa ciuman yang harus ia dapatkan dalam sekali tonton?


"Ihhh Justin, kalo kita nonton itu nanti kita bakalan berapa kali ciuman? Terus nanti kita ciumannya pas lagi filmnya jalan gitu? Atau kita tabung dulu terus pas udah nonton kita ciuman, gitu? Terus kalo satu kali ciuman itu 5 menit, yang mati di filmnya ada 100 orang, berarti kita bakalan ciuman selama 500 menit??! Tuhkan Justin, nanti apa kabar sama bibir aku? Kalo jadi dower gimana?????"

Cukup.

Jeongwoo tidak kuat mendengar celotehan kekasihnya. Ia tertawa dengan keras hingga si manis mencebikkan bibirnya, kesal karena Jeongwoo yang justru tertawa.

"Ihhh Justin, kok malah ketawa??? Aku kan nanya! Kamu ngeselin ihh!"

Jeongwoo terkekeh kecil lalu menarik tangan Doyoung hingga si manis jatuh pada pangkuannya.

"Jangan gemes-gemes dong ah, ga kuat nih aku."

"Tapi kan aku tadi cuma nanya."

"Ya justru itu, kamu gemes pas lagi nanya." Puji Jeongwoo.

Doyoung menoleh menatap lekat Jeongwoo.

"Justin," panggil Doyoung.

"Kenapa sayang?" Tanya Jeongwoo.

"Kita gausah nonton aja ya?"

Jeongwoo mengerutkan keningnya heran. "Loh, kok gitu??"

"Soalnya kalo kita nonton, kita harus nunggu dulu orangnya mati. Sejam itu kelamaan Justin, mending kita langsung ciuman aja sekarang!"

 Sejam itu kelamaan Justin, mending kita langsung ciuman aja sekarang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continued.


Prince ; DoWoo (On Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang